webnovel

Episode 14 - Bertemu

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖...

"Cih.. Gum sialan." Ucap Lukios yang tampak kesal dan iri.

"Hahaha... wajahmu itu menunjukkan kepadaku kalau kamu juga ingin mendapatkan mutiara energy." Ucap dan tawa Gum yang sedang memprovokasinya.

"..." Lukios yang hanya terdiam dan menunjukkan wajah yang kesal.

"Kalau begitu aku akan pamit untuk memata-matai wilayah barat tersebut, selamat tinggal Lukios." Ucap Gum.

"Tunggu, bawalah kantong ini." Ucap Lukios.

"Apa ini, apa ini sebuah jimat?" Tanya Gum.

"Kekekek... ternyata kamu mengkhawatirkanku ya?" Ucap Gum yang tertawa kecil.

"..." Lagi-lagi Lukios yang hanya terdiam dan menunjukkan wajah yang kesal.

Di Kota Lans tepatnya di Guild petuang, salah satu anggota party petualang yang bernama Levia dari 𝗦𝗲𝗿𝗶𝗴𝗮𝗹𝗮 𝗕𝘂𝗮𝘀 itu sedang menatap sebuah papan quest. Ternyata wanita itu sedang mencari sebuah quest untuknya sendiri, meski berada di rank S, si wanita yang memiliki kelas support itu lebih memilih quest rank B yang mengeksplore sebuah hutan untuk mencari tanaman herbal.

"Banyak sekali quest rank S yang belum terselesaikan." Gumam Levia dalam hati.

"Apakah petualang di sini kerjanya hanya bersantai ya?" Tanyanya dalam hati.

"Aku juga kehabisan stock untuk membuat potion, mungkin aku akan mengksplorasi hutan di wilayah ini." Ucapnya dalam hati.

"Hey! Tolong, aku akan mengambil quest ini." Ucapnya kepada Clara.

"Baiklah!" Ucap Clara.

Di sisi lain tepatnya dalam ruangan yang gelap, sebelum menyerahkan pemimpin bandit yang telah di tangkapnya tersebut kepada prajurit kerajaan, Kiyoto dan Nolen menyiksanya terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi darinya.

"Katakan, dimana teman kami." Teriak Kiyoto.

".." Frank yang hanya terdiam dan tidak mengatakan sesuatu.

"Katakan.. teman kami kamu sembunyikan diaman." Teriak Kiyoto yang marah dan menggoreskan pedangnya di dahi Frank.

"Aaaaaakkkhh..." Teriak Frank yang kesakitan.

"Cuih, bocah sialan." Ucap Frank yang meludah.

"Ternyata kamu lebih suka kami siksa ya?" Tanya Kiyoto.

Demi mendapatkan informasi keberadaan temannya, Kiyoto terus saja menyiksa pemimpin bandit tersebut, siksaan itu di lakukannya secara berulang-ulang kali dengan cara menggores dan menyembuhkan dengan potion secara terus-menerus seperti itu.

Tepatnya di tengah kota, Zuck dan Flex mulai berjalan untuk mencari tuan Putri Alexia. Tiba-tiba saja mereka berdua berpapasan dengan Levia yang akan menuju Hutan Flores, mereka bertiga terlihat sedang berbincang sebentar.

"Wah, wah, wah. Hey nenek tua, kenapa kamu ada di sini? Kekekek..." Tanya Flex yang tertawa kecil.

"Apa kamu bilang?" Ucap Levia yang terlihat marah.

"Tenanglah, aku hanya bercanda." Ucap Flex.

"Aura mereka berdua ini terlihat sangat menyeramkan." Ucap Zuck dalam hatinya.

"Kenapa kamu bisa bersama seorang prajurit?" Tanya Levia.

"Aku sangat bosan, Raja memintaku untuk mencari putrinya." Ucap Flex.

"Hahahaha... kamu jadi baby sister ya?" Ucap Levia sambil tertawa terbahak-bahak.

"Sialan kamu nenek tua." Ucap Flex.

"Hah, bilang sekali lagi!" Ucap Levia dengan penuh kemarahan.

Krakk..

"Huaaaa..." Ucap salah satu pedagang yang ketakutan melihat jalan yang tiba-tiba retak karena aura Levia dan Flex.

"Tolong hentikanlah, jika anda berdua bertarung di sini, kota ini akan hancur." Ucap Zuck.

"Eh, maafkan kami... m tuan?" Ucap Levia yang bingung harus memanggil apa.

"Ekhm, namaku Zuck." Ucap Zuck.

"Maafkan kami zuck." Ucap Levia.

"Ngomong-ngomong, anda mau pergi kemana?" Tanya Zuck.

"Aku mau pergi ke hutan untuk menemukan beberapa tanaman herbal." Jawab Levia.

"Apakah anda mau ikut bersama kami, kami berdua juga mau menuju kesana." Ucap Zuck.

"Tentu saja, lebih banyak teman akan lebih baik." Ucap Levia.

Setelah Zuck dan Flex mencari tuan Putri Alexia di setiap sudut kota lans, mereka berdua tidak menemukan keberadaan putri. Mereka bertiga pun menuju Hutan Flore, tak lama kemudian Gum telah sampai di pintu gerbang Kota Lans. Ia melihat bahwa gerbang itu di jaga oleh dua prajurit, kemudian dia bergegas untuk menyembunyikan identitasnya dengan merubah bentuk dirinya menjadi seorang pedagang.

"Ho, ternyata di sana ada beberapa prajurit yang sedang berjaga." Ucapnya dalam hati.

"Sebaiknya aku harus berhati-hati, kemungkinan besar di dalam sana aku akan bertemu orang yang kuat dari utusan manusia itu." Ucapnya dalam hati.

"Ya, aku akan merubah penampilanku." Ucapnya dalam hati.

Setelah merubah penampilannya dalam sekejap, ia bergegas masuk ke gerbang pintu kota tersebut. Kedua prajurit penjaga yang ada di depannya terlebih dahulu menghadang Gum, mereka berdua memintanya agar menunjukkan sebuah kartu identitas. Ia bingung, dan mulai berbicara kepada kedua prajurit tersebut, seketika di tengah obrolan dengan kedua prajurit, Gum berpapasan dengan mereka bertiga Zuck, Flex, dan Levia.

"Ternyata manusia juga makhluk yang sangat pintar ya, aku harus mencari sebuah alasan untuk mengelabuhinya." Ucapnya Gum dalam hati.

"Em, begini tuan-tuan, aku baru saja sampai di kota ini untuk menjual beberapa barang yang ada di dalam tasku." Ucapnya yang agak berkeringat karena ketakutan.

"Baiklah, kamu harus membayar pajak kepada kami terlebih dahulu."

"Pajak? Benda apa itu?" Ucapnya dalam hati.

"Hey, kenapa kamu malah diam saja." Ucap prajurit tersebut.

"Tunggu, apa mungkin kantong yang yang di berikan Lukios kepadaku tadi?" Ucapnya dalam hati.

Ckriing..

"Ini tuan, ambil saja." Ucapnya sambil memberi sekantong uang koin.

"Huuuuff... ternyata sistem manusia sangat ribet." Ucapnya dalam hati sambil menghela nafas.

"Hah?" Ucapnya dalam hati yang tersentak kaget.

"A.. apa-apaan aura ini?" Ucapnya dalam hati yang gagap.

"Mustahil, tubuhku seketika bergemetar dengan sendirinya, tidak mungkin aura ini dari kedua orang itu." Ucapnya dalam hati sambil melihat Flex dan Levia yang tidak sengaja berpapasan dengannya.

"Apakah kedua orang itu yang selama ini aku cari-cari." Ucapnya dalam hati dan masih gemetaran.

"Apakah aku akan membunuhnya sekarang? Tidak, aku tidak boleh gegabah, lebih baik aku harus mengirimkan informasi ini kepada Raja Valent terlebih dahulu." Ucapnya dalam hati.

"Ahh, tetapi nafsu ingin membunuhku ini tidak bisa di tahan lagi." Ucapnya dalam hati seperti orang pecandu.

"Baiklah, sekarang aku akan mengorek semua informasi di wilayah manusia ini." Ucapnya dalam hati.

Dalam gang sempit di tengah kota, Gum tampak sedang menghubungi Lukios. Ia berbicara panjang lebar dan memberikannya sebuah informasi, tetapi ia hampir saja ketahuan oleh Kiyoto dan Nolen yang telah menyiksa pemimpin bandit tersebut yang bernama Frank, Gum langsung bergegas pergi dari area itu.

Beep..beep..

"Ada apa Gum, apakah ada sesuatu kamu tiba-tiba saja menghubungiku?" Tanya Lukios.

"Lukios, ada hal penting yang harus aku beritahu, aku tadi saat memasuki kota ini tidak sengaja bertemu orang yang kita cari, bahwa sang Pahlawan di sini berjumlah dua orang." Ucapnya.

"Hah.. apa kamu yakin?" Tanya Lukios.

"Benar sekali, aku merasakan aura yang membuatku ingin membunuhnya sekarang." Ucapnya seperti pecandu.

"Jangan sampai kamu bertindak gegabah, kamu tahukan jika melanggar perintah sang Raja?" Ucap Lukios.

"Cih, iya, iya. Aku masih sanggup untuk menahannya." Ucapnya.