webnovel

Episode 13 - Mencari Putri

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖...

"Ngomong-ngomong namaku adalah Alexi... ekhm bukan, namaku adalah tit*t keadilan." Ucap Putri Alexia yang terlihat konyol.

"..." Kiyoto dan Nolen hanya melongo melihat tingkah laku bocah itu.

"Bocah bodoh, mana ada nama jorok yang kamu pakai untuk menyembunyikan identitas." Teriak Kiyoto yang melihat tingkah bocah bodoh seperti itu.

"Huaaaa.... ternyata kalian telah mengetahuinya ya." Ucap Putri Alexia yang agak kesal dan merengek.

"Bocah kerdil, namaku adalah Kiyoto dan ini temanku Nolen." Ucap Kiyoto.

"Salam kenal!" Ucap Putri Alexia.

"Terima kasih bocah telah menyelamatkanku dari kematian." Ucap Hajime.

"Tidak apa-apa tuan...?" Ucap Putri Alexia dengan pipinya yang merah.

"Oh, panggil saja namaku Hajime." Ucap Hajime.

"I.. iya tuan Ha.. hajime." Ucap Putri Alexia yang gagap dan malu.

"He bocah, kamu belum menyebutkan namamu!" Ucap Kiyoto.

"Namaku A.. Alexia." Ucap Putri Alexia dengan gagapnya.

"Apa? A.. a.. Alexia?" Teriak Kiyoto dengan gagapnya yang tersentak kaget.

"Ka.. kamu anak Raja bukan? Putri Alexia." Ucap Kiyoto dengan gagapnya.

"Be.. begitulah." Ucap Putri dengan gagapnya dan malu.

"Ma.. maafkan saya tuan putri, maafkan atas ketidak sopanan saya." Ucap Kiyoto dengan gagapnya.

"To.. tolong jangan pancung saya, jika putri mau memberikan hukuman pancung, tolong pancung saja dia." Ucap Kiyoto dengan gagapnya sambil menunjuk Nolen(candaan).

Dukk..

Seketika itu Nolen memukul kepala sang Kapten karena tingkah lakunya yang konyol membuatnya kesal, Putri Alexia tertawa terbahak-bahak melihat mereka berdua. Hajime juga terlihat sedang berbicara dengan keyboardnya itu.

"Hahaha..." Tawa Putri Alexia.

"&$@#&#$+@#" Hajime berbisik dengan keyboardnya(berbicara sendiri).

"Tuan putri, kenapa anda bisa ke hutan ini dengan paman Hajime?" Ucap Kiyoto.

"Sebenarnya aku kabur dari istana, karena aku bosan tahu." Ucapnya.

"Paman, kenapa kamu bisa dengan Putri Alexia?" Ucap Kiyoto.

"Tunggu, jangan menyalahkanku terlebih dahulu, ia dari tadi mengikutiku terus seharian ini." Ucap Hajime.

"Sssssussssuussuu..." Mulut putri yang sedang bersiul(merasa tidak bersalah).

"Putri.. kenapa anda mengikuti paman Hajime?" Tanya Kiyoto.

"A.. aku melihat tuan itu berbicara sendiri dengan benda yang ada di punggungnya itu, jadi aku mencoba untuk menjadi teman bicaranya." Ucap alasan putri dengan gagapnya.

"Ekhm, memang tidak salah jika alasannya begitu." Ucap Kiyoto dalam hati yang setuju dengan perkataan putri.

"Jadi paman, kalian ini sedang ngapain di hutan ini?" Tanya Kiyoto.

"Aku sedang berburu monster untuk mencari uang." Jawab Hajime.

"Kalau begitu aku akan kembali ke Kota Lans untuk menyerahkan bandit ini." Ucap Kiyoto.

"Aku mohon kepadamu untuk merahasiakan keberadaanku bersama tuan Hajime." Ucap putri kepada Kiyoto.

"Hemm.. baiklah." Ucap Kiyoto.

"Sampai jumpa, semoga kita bertemu kembali." Ucap Kiyoto.

Setelah mengikat Pemimpin bandit, Kiyoto dan Nolen pergi ke Kota Lans untuk menyerahkannya kepada prajurit kerajaan. Sedangkan Hajime dan Putri Alexia berburu di tengah hutan itu untuk mengumpulkan uang demi alat yang telah di pesan sebelumnya kepada Gray si tukang reparasi.

Di sisi lain, tepatnya di Gerbang Istana Kerajaan Lans. Dari kejauhan segrombolan kuda datang menuju gerbang itu, ternyata pasukan itu milik kapten Zuck yang telah kembali setelah menginvestigasi desa di bagian timur. Kapten Zuck bergegas menuju kediaman Raja Ronald untuk menyampaikan beberapa informasi, ia mulai menghadap sang Raja dan mulai berbicara.

"Yang mulia, saya memberikan beberapa informasi tentang desa tersebut. Bahwa yang dikatakan Fet memang benar, desa itu telah hancur san musnah." Ucap Zuck.

"Tetapi, mayat dari pembantaian penduduk disana telah di kubur dengan layak." Ucap Zuck.

"Apa maksudmu?" Tanya yang mulia.

"Saya curiga bahwa ada seseorang yang masih hidup." Ucap Zuck.

"Hem.." Ucap sang Raja.

Fet yang ada di dalam ruangan itu juga ikut mendengarkan, wajahnya juga menunjukkan kekesalan. Ia bergumam pada dirinya sendiri karena tindakan Frank dianggap tidak becus untuk membunuh semua orang yang ada di desa tersebut.

"Cari orang yang selamat itu sampai ketemu, setelah itu undang ke sini untuk menghadapku." Ucap yang mulia.

"Baik yang mulia, saya akan melaksanakan perintah anda." Ucap Zuck.

"Hehehe.." Tawa kecil pria misterius.

Tiba-tiba saja, entah darimana salah satu anggota dari party petualang 𝗦𝗲𝗿𝗶𝗴𝗮𝗹𝗮 𝗕𝘂𝗮𝘀 telah mendengar percakapan di dalam ruangan tersebut, orang itu bernama 𝗙𝗹𝗲𝘅 sang pemilik kelas assasin. Semua orang tampak terkejut dengan kemunculan pria tersebut tanpa terdeteksi semua orang. Para Prajurit mulai menghunuskan pedang itu ke arah lehernya, ia tampak sangat tenang meski di ancam oleh pedang-pedang yang ada di lehernya.

"Siapa kamu, berani-beraninya telah masuk ke istana ini." Teriak Zuck.

"Hihihihi..." Tawa kecil Flex.

"Turunkan pedang kalian!" Perintah Raja Ronald.

"Tapi yang mulia." Ucap Zuck yang panik.

"Tenanglah, Aku mengenalnya." Ucap Raja.

"Mohon maafkan atas ketidak sopanan saya ini yang mulia." Ucap Flex yang tiba-tiba saja menundukkan kepalanya.

"Saya bosan dan hanya ingin meminta sebuah pekerjaan." Ucap Flex.

"Hemm.." Ucap Raja.

"Baiklah, ku perintahkan kamu untuk mendampingi Zuck mencari orang tersebut dan putriku." Ucap Raja.

"Mohon maafkan saya yang mulia, bolehkah saya menanyakan hal tersebut, ada apa dengan Putri Alexia?" Ucap Zuck.

"Putri bodohku itu telah kabur, Flex tolong urus tingkah laku dia." Ucap Raja sambil mengelus-ngelus dahinya karena pusing.

"Kami berdua akan menyelesaikan tugas anda yang mulia, benarkan pria gemuk?" Ucap Flex sambil melihat Fet yang sedang bercucuran keringat.

Tampakknya Flex mengetahui sesuatu dari Fet, Flex menaruh curiga kepadanya. Ia bukanlah seorang petualang biasa, sebagai assasin ia mengetahui bahwa orang itu sangat jujur atau berbohong hanya dengan melihat gerak-geriknya saja. Sedari kecil Flex sudah dilatih untuk menjadi assasin yang tangguh, dia bisa melihat aura yang di keluarkan setiap orang yang ada di dekatnya itu dengan sihirnya.

Di sisi lain, tepatnya di Kerajaan Iblis. Salah satu bawahan Raja Iblis Valent yang bernama Gum di panggil ke hadapannya, Gum adalah sosok yang menggambarkan slime yang bisa berubah-ubah bentuk sesuai kemauannya. Tetapi dalam bentuk utamanya ia tampak seperti manusia remaja, rambutnya yang berwarna hitam dan acak-acakkan.

"Hormat saya yang mulia, perintah apa yang akan anda berikan kepada saya?" Ucap Gum sambil menundukkan kepalanya.

"Aku ingin engkau menjadi mata-mata di wilayah barat." Ucap Raja.

"Baiklah yang mulia, sesuai perintah anda." Ucap Gum.

"Ingatlah, jangan sampai kamu ketahuan, ambil dan pakailah mutiara energy ini saat dalam keadaan terdesak." Ucap Raja.

"Terima kasih atas kemurahan hati anda yang mulia, saya mohon pamit undur diri." Ucap Gum yang menghilang menggunakan sihir teleport.

Gum berpindah tempat di sepanjang jalan lorong, ia di kejutkan oleh Lukios yang sudah berada di sana sejak tadi. Gum tampak kaget merasakan keberadaan Lukios, mereka berdua mulai berbincang.

"Ternyata Rajaku bermurah hati denganku, tidak ku sangka aku di berikan sebuah mutiara energy." Ucap Gum yang sangat senang.

"Sang Raja bukan bermurah hati, tetapi beliau melakukan semua ini demi rencananya agar berjalan dengan lancar." Ucap Lukios.

"Ternyata kamu Lukios, apa kamu sedang iri denganku?" Ucap Gum.

"Cih.. Gum sialan." Ucap Lukios yang tampak kesal dan iri.

"Hahaha... wajahmu itu menunjukkan kepadaku kalau kamu juga ingin mendapatkan mutiara energy." Ucap dan tawa Gum yang sedang memprovokasinya.