4 4. Kau tidak terikat siapapun

"Masuklah joo~", Suara yang berat dan dalam menjawab ketukan Jolene. Ketika Jolene masuk, Samuel Giles, pria langsing, tinggi, berwajah tirus dan pucat dengan rambut beruban yang mulai menipis tampak berdiri dengan gesture tubuh tampak berwibawa. ia adalah Direktur utama Jade Corp yang terkenal sangat kolot dan masih memimpin perusahaan besar ini dengan aliran kunonya. sikapnya begitu formal dan sangat ketat menjalankan peraturan, membuatnya terkesan angker dan arrogant. ia adalah lelaki kuno yang hidup dilingkungan modern.

Namun, meskipun berpenampilan konservative, Samuel Giles memiliki naluri bisnis yang tidak bisa diremehkan. setiap keputusan yang diambil selalu tepat sasaran , hingga membuat para pesaing bisnisnya iri dan tidak bisa mengabaikan eksistensinya begitu saja. setiap orang di perusahaan sangat takut dan segan terhadapnya.

Jolene menyukai dan menghormati Samuel Giles. dimatanya, Samuel Giles merupakan role model seorang suami dan ayah yang penuh tanggung jawab. ia diberkahi tiga orang putri yang masing-masing telah berkeluarga dan kini ia telah memiliki sejumlah cucu. foto kebersamaan keluarga mereka dipajang dalam bingkai emas diatas meja kerjanya yang apik.

Walaupun Samuel Giles sering kali merasa tidak nyaman dengan generasi baru para wanita professional yang menurutnya terlalu independent dan tidak feminine lagi, tapi ia tampak menyukai penampilan dan pembawaan Jolene. baginya, Jolene memang bukanlah tipe wanita yang memiliki wajah rupawan dengan make up tebal diwajahnya seperti para karyawati lainnya, tetapi dimatanya, Jolene sangat berkharakter, ia begitu anggun, polos dan punya kecantikan yang natural, Jolene memiliki kepribadian yang cenderung pendiam, tetapi dilain kesempatan, ia juga bisa merepresentasikan dirinya penuh percaya diri, dan itu adalah sisi yang di sukai Samuel Giles. Jolene adalah seorang silent killer Analyst yang cerdas dan berbakat, ia bisa memprediksi kondisi dunia keuangan tingkat tinggi yang rumit. kemampuan Analystnya bisa disandingkan dengan para ahli yang memiliki pendidikan jauh diatasnya. oleh karena itu ia memutuskan untuk memperkerjakan Jolene langsung dibawah arahannya.

Ia tahu, Jolene adalah pekerja keras yang penuh dedikasi, dibawah bimbingannya, karirnya diperusahaan itu meroket secara menganggumkan. dalam kurun waktu lima tahun lebih selama bekerja di Jade Corp, Analisis Pasar yang dilakukan Jolene tidak pernah meleset. Jolene memiliki pengamatan tajam, intuisinya selalu tepat dalam memprediksi kearah mana pasar akan bergerak.

Samuel Giles memperlakukan Jolene seperti anaknya sendiri, dan menganggap prestasinya sebagai kebanggaan pribadinya juga.

"Selamat pagi nak....",Samuel Giles tersenyum hangat menyambut anak didiknya, yang tampak anggun dalam balutan setelah hitam dan blus putih, Jolene cukup tinggi untuk ukuran perempuan, tapi ia terlalu kurus untuk standard Samuel, tetapi kurus seperti itu tampaknya sedang menjadi trend perempuan akhir-akhir ini. pikirnya, sambil meminta Jolene duduk dikursi kulit berwarna coklat dihadapan meja kerjanya.

"Selamat pagi Mr. Samuel...", Jolene membalas sambil tersenyum hangat, ia lalu duduk sambil menyilangkan kaki panjangnya yang ramping dan merapikan rok untuk menutupi lututnya.

Tindakan sopan seorang perempuan yang punya adab. pikir Samuel Giles, sebelum menerangkan alasan ia memanggil Jolene. "Ada kabar bagus untukmu nak... kemarin aku dihubungi oleh JM international yang menyatakan minatnya untuk menjalin kerja sama dengan kita. mungkin kau sudah tahu JM international adalah perusahaan besar yang berkantor pusat di New York, tetapi kantor itu telah mempunyai jaringan yang luas di Europe, England, Japan, Korea dan kini sedang menjajaki Pasar Asia tenggara, mereka adalah perusahaan yang kuat dan berpotensi, tahun depan perusahaan itu berencana memperluas operasi mereka terutama di Jakarta",

"Untuk meluncurkan proyek itu mereka mengadakan seminar khusus untuk trained para staff khusus mereka. CEO perusahaan itu akan menjelaskan aneka opsi dan memberikan garis besar rancangan masa depan mereka. walaupun pemberitahuan ini terkesan mendadak, mereka mengundang salah satu dari Jade Corp untuk hadir, dan aku memutuskan untuk memilihmu karena dua alasan, menurutku ini adalah kesempatan bagus untuk melebarkan sayapmu, dan tampaknya perusahaan itu sangat pro perempuan ",

"Aku rasa tidak perlu kuberitahu betapa pentingnya langkah awal ini. jika JM International betul-betul memutuskan bertransaksi dengan kita , tentu saja perusahaan itu akan menjadi klien terbesar kita,"

Mendengar betapa Samuel Giles begitu exited dengan proyek itu, membuat Jolene merasa tersanjung, ini adalah kesempatan besar untuknya, dan terlebih Samuel Giles secara khusus telah memilihnya untuk mengikuti seminar itu, ia tahu, ia tidak boleh mengecewakannya. "Dimana, dan kapan seminar itu akan diadakan ?",

"Di New York... esok lusa",

Hah New York ?, meskipun New York adalah tempat yang sangat terkenal dan ingin ia kunjungi suatu hari nanti, namun tiba-tiba ia merasa tidak ingin pergi, Jolene merasa tidak bahagia saat harus pergi jauh meninggalkan putrinya. dan kegembiraan yang awalnya merekah dihatinya mendadak hilang,

"Aku tahu, pemberitahuan ini terkesan sangat mendadak, tapi kau harus tetap terbang besok dengan pesawat sore hari, juga, sesudah seminar JM international berencana melanjutkan pertemuan dengan salah satu executive top mereka, pertemuan itu akan membantu mengevaluasi kesan pertamamu dan memberimu kesempatan untuk mengajukan pertanyaan... kuharap kau tidak perlu pergi lebih dari satu minggu ",

"Hah satu minggu ?", Jolene tampak terkejut, dan ia tidak dapat lagi menyembunyikan rasa cemasnya, Samuel Giles mengerutkan alisnya, "Kenapa ?, Apa ada masalah ? sepengetahuanku kau masih bebas dan tidak punya ikatan dengan siapapun ?",

Jolene tersentak and back to reality, ia teringat, saat test wawancara dulu ia telah diperingatkan oleh Helena bahwa menyebutkan keberadaan puterinya Hannah berarti akan menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan. jadi Jolene berbohong pada Samuel Giles, dan ia kemudian terus berbohong. "Tidak apa-apa... tidak ada masalah sama sekali, hanya... ini terlalu tiba-tiba... dan aku...",Kata-kata Jolene terputus, Hanya Tuhan yang tahu, betapa ia sangat bersyukur atas kehadiran Hannah, namun ia tidak bisa berbohong, hatinya merasa bersalah karena mengelak tentang keberadaan puterinya itu dihadapan atasannya.

"Tidak perlu khawatir nak... aku sangat percaya pada kemampuanmu. just do your best. kau tidak perlu cemas dengan kegagalan atau-pun hasil pertemuan itu, Helena sudah mengatur visa dan penerbanganmu, segala akomodasi dan hotel telah disiapkan oleh perusahaan. jadi jika kau tidak punya hal penting yang harus diselesaikan, kau boleh pulang sekarang untuk bersiap diri",

"Terima-kasih ...", jawab Jolene penuh rasa terima-kasih,

Samuel Giles berdiri untuk mengantar Jolene keluar dari ruangannya sambil tersenyum penuh optimisme, "Kalau begitu, aku akan menunggu kabar baik darimu",.

Tepat jam dua belas siang. Jolene bergegas pulang kerumah. ia sengaja skip makan siangnya, ia tahu ia akan berpisah selama satu minggu dengan putrinya, jadi ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan putrinya yang berusia lima setengah tahun.

Sayangnya, ketika ia tiba, flatnya tampak lengang, ia merasa kesal pada dirinya sendiri, kenapa ia tidak menelfon dan memberitahu bahwa ia akan pulang lebih awal, Stella pengasuh Hannah tentu sudah membawa Hannah pergi ke sekolah.

Menyewa flat yang layak untuk membesarkan putrinya dan membayar pengasuh juga menyekolahkan Hannah di pre school international hampir menghabiskan seluruh gaji Jolene setiap bulannya. Namun Hannah memang membutuhkan seorang pengasuh. pekerjaannya yang kadang mengharuskan ia bekerja lembur dan pergi keluar kota membuatnya harus memiliki seorang pengasuh handal yang bisa dipercaya untuk membantunya mengurus keseharian Hannah, dan tentu saja pengasuh itu juga harus mencintai Hannah dengan tulus,

avataravatar
Next chapter