webnovel

I Want To Hug You

---WARNING ALERT!! CONTENTS ONLY FOR 18+/21+--- Genre : Yaoi, Comedy-Romance Bagi yang suka, baca ep 1. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang tidak berkenan di hati atau menyinggung. Cerita ini hanya fiksi, jika ada kesamaan, itu tidak disengaja dan mohon di maklumi. Cerita Ini hanya untuk menghibur semata. Terima kasih...

Rybee · Anime & Comics
Not enough ratings
45 Chs

34 - Kenapa aku ada di hotel dengannya?! Apa mungkin... Tidak mungkin, kan?! - Part 9

Author : Episode ini, WARNING ALERT!! 21+ ONLY. Silakan lanjut baca buat orang dewasa! Tidak dianjurkan buat anak-anak di bawah umur. Terima kasih...

*************************************

Takeru : Chunta cium aku...

Shunta langsung mencium Takeru dengan lembut sesuai permintaannya. Takeru menikmati ciuman lembut yang diberikan Shunta sambil melingkarkan tangannya ke leher Shunta. Shunta melepaskan ciumannya lalu tersenyum lembut dan kembali menciumi bibir Takeru lagi. Setelah itu mereka terengah-engah karena kehabisan nafas.

Shunta menyentuh tanda kissmark pada leher Takeru yang di buat oleh Ayagi.

Shunta : Bekas ini, boleh aku hapus dengan bekasku, sayang?

Takeru : Jangan. Padahal sudah agak menghilang, dan kau ingin membuat bekas lagi?

Shunta : Pfft. Benar juga. Aku hanya kesal, karena kau tidak pernah membiarkanku membuat tanda padamu.

Takeru : Kau boleh membuat tandamu kok, aku izinkan (pipi merona)

Shunta : Benarkah? (senang)

Takeru : Tapi jangan terlalu mencolok. Buatlah di tempat yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, soalnya itu bisa menghalangi pekerjaanku.

Shunta : Kalau begitu di sini..

Takeru : Eh?! (kaget) Hei, Chunta, kau buat di mana?! (malu)

Shunta mengabaikan pertanyaan Takeru, dia hanya tersenyum dan langsung membuat banyak tanda kissmark di tempat yang tidak bisa di lihat oleh siapapun kecuali dia sendiri dan Takeru. Dia menciumi selangkangan Takeru.

Takeru mendesah. Dia menikmati saat Shunta mencium dan membuat tanda kissmark di selangkangannya.

Shunta : Sayang, milikmu sudah mulai mengeras ya, kau sungguh menikmatinya dan sudah mulai terangsang ya? (tersenyum)

Takeru merasa malu. Wajahnya memerah.

Takeru : Jangan menggodaku dasar cabul! (merona)

Shunta : Pfft.. Baiklah...

Shunta melanjutkan mencium lalu menjilati selangkangan Takeru dan perlahan-lahan naik ke atas mencium penisnya Takeru lalu menjilati penis Takeru sampai basah. Takeru menikmatinya dan mengeluarkan suara desahan lembut.

Takeru : Ngg... Uggh.. Aaah... Chunta...

Shunta : Hm?

Takeru bangkit sedikit lalu menarik tekuk leher Shunta ke dalam pelukannya lalu membisikkan sesuatu.

Takeru : Chunta, masukkan sekarang juga, aku sudah tidak bisa menahannya.

Shunta tersenyum, sesuai permintaan Takeru, Shunta langsung memasukkan penisnya dengan pelan, lalu mendorong masuk dengan lembut.

Takeru : Ngg.. Aah.. Aaaah...

Setelah beberapa menit. Takeru mengatakan sesuatu.

Takeru : Ugghh... Chunta... Aku mau... Nggg di atas. Aaahh...

Shunta : Baiklah (tersenyum)

Shunta menarik penisnya keluar lalu berbaring, Takeru naik ke atas lalu menindih Shunta dan memegang penis Shunta dengan perlahan lalu memasukkan perlahan-lahan ke dalamnya.

Takeru : Uggh...

Setelah masuk, Takeru menggerakkan pinggulnya naik turun secara perlahan.

Takeru : Aah... Uggh... Aaaaahh...

Shunta : Sayang, apa kau merasa enak?

Takeru : Ngg... I-iya. Aah.. Aaah... Uggh...

Shunta : Tapi aku tidak.

Shunta bangkit dan memangkui Takeru lalu memegang pinggul Takeru dan langsung menggerakkannya dengan lebih cepat dan mendorong lalu mengeluarkan dan mendorong lagi dengan kuat. Takeru terkejut lalu memegangi pundak Shunta dengan erat.

Takeru : Uggh!! Aaaagghh... Sa-sakit... Chuntaa... Aaagghhh... Agrhhh....

Takeru semakin mendesah dengan keras karena merasa sakit sekaligus merasa nikmat. Shunta tersenyum mendengar desahan Takeru. Dia tahu meskipun Takeru mengatakan sakit tapi dia menyukai dan menikmatinya. Takeru sudah lama dia tidak merasakan hal seperti ini. Terakhir kali yang dia rasakan adalah rasa sakit yang luar biasa.

Shunta : Sayang, suara desahanmu sungguh seksi dan membuatku tambah bergairah.

Shunta mempercepat gerakannya sehingga membuat Takeru mendesah tak karuan dan menjambak rambut Shunta.

Shunta : Takeru-san...

Takeru mendesah sambil melihat ke arah Shunta karena Shunta memanggil namanya.

Shunta : Sayang, aku ingin semuanya darimu. Semua bagian yang bisa aku raih... Apa kau juga menginginkanku?

Takeru : Aaagghhh... (Kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal seperti itu disaat begini? Ini memalukan bodoh...) Ugghh...

Shunta : Sayang?

Takeru : Ingin. Aaggghhh... Aku ingin. Aku menginginkanmu... Aaagghhh... Chunta, sakit pelan sedi-- Aaaaghhh...

Shunta tersenyum puas. Dia sungguh bahagia. Shunta kembali mencium lembut bibir Takeru.

Takeru : (Dia curang. Dia membuatku sangat malu. Ini tidak seperti diriku yang biasanya karena jujur begini membuatku menjadi malu. Aku malu, tapi tidak bisa aku sembunyikan. Aku sangat menyukainya sampai kepalaku penuh dengannya)

***************************************

Keesokan paginya, Takeru terbangun dari tidurnya.

Takeru : Ah, sudah pagi. Sekarang jam berapa ya?

Takeru membuka matanya dan langsung menoleh ke samping, saat dia melihat Shunta yang masih tertidur pulas di sampingnya, seketika Takeru tersenyum. Dia merasa lega karena Shunta ada di sampingnya.

Takeru : (Ada, Chunta ada. Dia di sini. Syukurlah...) Hei, apa kau masih tidur?

Takeru mencoel-coel lembut pipi Shunta. Tapi tidak ada reaksi apapun darinya, dia memerhatikan wajah tidurnya Shunta, dalam hatinya dia berkata, "Dia tidak menjawab pertanyaanku, itu berarti dia masih belum bangun, kan? Kalau begitu..."

Takeru mendekatkan dirinya dan masuk ke dalam pelukan Shunta. Lalu membisikkan sesuatu.

Takeru : Chunta... (bergumam) Apa kau ingin tinggal bersamaku? Pfft. Aku bercanda. Hehe.. Tidak mungkin, kan. Apa yang aku bica--

Tiba-tiba Shunta langsung membuka matanya dengan sangat lebar dan langsung memeluk Takeru.

Shunta : Benarkah? (senang, berbinar-binar)

Takeru : Eh? Kau...! (kaget) Kau bangun rupanya?! Kau pasti pura-pura tidur, kan?! Dasar malaikat burhan gila!!

Seketika wajah Takeru memerah seperti kepiting rebus. Dia malu setengah mati.

Shunta : Ah, aku bangun karena kau memanggil namaku (menjawab polos)

Shunta melonggarkan pelukannya sedikit supaya bisa melihat wajah Takeru yang berada di sampingnya.

Takeru : Lepaskan aku, cabul!!

Shunta melepaskan pelukannya lalu bangkit dan seolah-olah terlihat sepasang sayap putih Shunta kembali muncul di punggungnya. Takeru tercengang lalu tertawa.

Shunta : Eh? (bingung)

Takeru : Pfft. Sudah lama aku tidak melihat sepasang sayapmu itu. Hahaha..

Shunta : Apa? (bingung)

Takeru : Tidak. Hehe...

Shunta : Ya, yang terpenting, sayang, apa tadi kau benaran mengatakannya? (berbinar-binar)

Takeru : Ah, tidak... (pipi merona)

Takeru langsung memalingkan wajahnya ke samping.

Takeru : Bodoh, aku tidak mengatakannya... Apa pun itu...

Takeru mulai berkeringat dingin. Hatinya berdebar-debar karena Shunta menatapnya begitu semangat. Dia tahu Shunta sangat mengharapkan untuk bisa tinggal bersama dengannya dan dia tidak akan mudah menyerah untuk mendesaknya.

Shunta : Aku sangat senang.

Takeru : Oh... *melongo* (Apa kau bodoh? Kenapa kau sangat senang? Uwaah, sekarang dia benar-benar berbinar-binar. Benar-benar menyilaukan mata, sampai-sampai terlihat seolah-olah bulu malaikatnya berterbangan di sekitarku. Kalau dia sesenang seperti ini. Aku jadi tidak bisa berkata apa pun, kan? (T_T) Hiks..) *hati menangis*

Takeru : Iya, baiklah... (pasrah)

Shunta sangat senang dan kembali memeluk Takeru.

Shunta : Aku akan cari apartermennya segera! (semangat) Kau suka tempat seperti apa?

Takeru : Terserah. Aku serahkan semuanya padamu (T_T)

Shunta : Iya! (senang)

Takeru membelakangi Shunta. Dia tidak berani mengatakan apapun lagi dan membiarkan Shunta memeluknya dari belakang tapi sebenarnya Takeru hanya tidak berani melihat Shunta yang sedang menggila seperti ini. Dia menangis dalam hati.

Takeru : (T_T) *sedang menangis dalam hati*

Shunta : Oh, sayang. Bisa kau ucapkan "suka" kepadaku sekali lagi?

Takeru : Aku tidak murahan (T_T)

Shunta : 1000 yen...

Takeru : Jangan bercanda! (marah)

Shunta hanya tertawa. Takeru memejamkan matanya, lalu berkata dalam hati, "Dia benar-benar bodoh sekali dan aku juga. Apa kita pasangan bodoh ya?"

Takeru : Dasar. Sesekali itu dikurangi, dong! (protes)

Shunta : Itu? Apa? (bingung)

Takeru : Misalnya sinar berbinar-binarmu itu atau bulu sayap malaikatmu yang tidak berguna itu! Menyilaukan tahu!

Shunta : Eh?

*************************************

Pada Siang hari, di dalam sebuah gedung studio acara TV sedang menyiarkan sebuah acara Variety Show secara langsung. Seorang pembawa acara sedang mempromosikan drama teaternya Takeru dan Chihiro.

Pembawa acara : Inilah Chihiro Ayagi dan Takeru Saitama dari drama teater "Iblis Daun Merah" yang akan dimulai bulan depan, kalian jangan lupa menontonnya ya!

Semua penonton bertepuk tangan riang.

Setelah acara Variety Show selesai. Semua aktor dan artis yang diundang sudah diperbolehkan untuk pulang atau kembali pada pekerjaan masing-masing. Di balik layar, Chihiro yang menyadari kehadiran Takeru menoleh ke arah Takeru.

Takeru : Bisa kita bicara sebentar, Ayagi-kun? (tersenyum bisnis)

Chihiro mengikuti Takeru ke arah lobby dengan lesu. Dia melihat Takeru sangat berbeda dari semalam, Takeru menjadi lebih percaya diri dan berani membuat perasaan menjadi tidak enak, dia sepertinya tahu apa yang akan terjadi padanya.

-Bersambung-

Jadi, readers bagaimana dengan episode kali ini nih? ? Seru? Biasa? Ayo berkomentar! Tolong tulis di komentar ya! Dan semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤

Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...

Rybeecreators' thoughts