webnovel

I Want To Hug You

---WARNING ALERT!! CONTENTS ONLY FOR 18+/21+--- Genre : Yaoi, Comedy-Romance Bagi yang suka, baca ep 1. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang tidak berkenan di hati atau menyinggung. Cerita ini hanya fiksi, jika ada kesamaan, itu tidak disengaja dan mohon di maklumi. Cerita Ini hanya untuk menghibur semata. Terima kasih...

Rybee · Anime & Comics
Not enough ratings
45 Chs

31 - Kenapa aku ada di hotel dengannya?! Apa mungkin... Tidak mungkin, kan?! - Part 6

Pada malam hari, di sebuah gedung studio perusahaan teater "Agensi Berita Selatan". Hajime, managernya Chihiro Ayagi merasa bangga dan tersenyum bahagia karena aktornya tiba-tiba melaksanakan tugasnya dengan sangat baik hari ini.

Hajime : Rasanya belakangan ini kau jadi serius ya, Ayagi-kun. Apa terjadi sesuatu? (senang)

Chihiro : Aku sudah serius sejak aku lahir (cuek)

Hajime : Hee... Ada apa nih? Sekarang sedang nyoba ngeles ya? (menggoda)

Chihiro dan Hajime keluar dari sebuah gedung teater.

Chihiro : Daripada itu--

Chihiro tidak melanjutkan perkataannya karena seseorang memanggil namanya sambil tersenyum. Chihiro tersentak kaget, karena seseorang yang memanggilnya itu adalah sosok yang sangat tidak ingin dijumpainya. Seseorang itu adalah Shunta Kanzaki. Shunta sudah menunggu Chihiro sejak 30 menit yang lalu. Dengan cuaca malam yang cukup dingin, tidak membuat Shunta pantang menyerah untuk menunggu Chihiro sampai selesai latihan.

Shunta : Ayagi-kun (tersenyum)

Hajime : Ah, anda Shunta Kanzaki, dari Mitsuya Production, kan? (kagum)

Shunta : Iya (tersenyum) Maaf, saya ada perlu dengan Ayagi-kun. Bisa kau ikut denganku sebentar?

Seketika raut wajah Shunta berubah menjadi serius dan tajam. Chihiro merasakan firasat buruk, tapi dia masih bersikap tenang dan angkuh seperti biasanya. Chihiro bisa merasakan tatapan marah, dingin dan ketidak sukaan Shunta terhadapnya.

Chihiro : Hajime-san, kau pulang duluan saja. Aku akan pulang bersamanya.

Hajime : Ah, baiklah. Mohon bantuannya ya, Kanzaki-san (menunduk sedikit untuk memberi hormat)

Shunta hanya tersenyum, Hajime pun pergi meninggalkan mereka berdua di sana. Setelah itu, mereka berdua pergi ke sebuah bar yang ada di sekitar sini.

**********************************

Pelayan pergi setelah meletakkan dua gelas minuman keras kepada Shunta dan Chihiro di atas meja, Shunta langsung membahas topik utamanya. Dia ingin mendengarkan penjelasan langsung dari mulut Chihiro, saingan cintanya. Tanpa basa basi atau pun ragu-ragu, Shunta langsung to do point menanyakan sesuatu yang sudah bisa di tebak oleh Chihiro.

Shunta : Kau tidak melakukan sex dengannya, kan?

Chihiro tidak kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Shunta. Chihiro tersenyum licik sambil menggocok-ngocok pelan gelas yang ada di tangannya lalu dengan santainya dan tanpa rasa takut menjawab pertanyaan Shunta dengan memberikan sebuah pertanyaan.

Chihiro : Kenapa kau bisa bicara begitu?

Shunta menahan emosinya. Dia menjawab dengan suara yang berat dan dingin.

Shunta : Kalau iya, katakan.

Chihiro tidak langsung menjawab, dia terdiam beberapa detik lalu menghela nafas.

Chihiro : Tidak. Ya, walaupun awalnya aku berniat begitu, dan saat aku baru mau mulai menusukkan penisku ke dia, kau malah meneleponnya. Seketika itu rasa minatku langsung hilang begitu saja. Sayang sekali, dia sudah mempunyai pacar, dan pacarnya ternyata kau? Pfft..

Chihiro memandang dengan tatapan bosan ke luar lewat kaca besar yang ada di hadapan mereka berdua dari dalam bar. Shunta masih tidak memberikan komentar apapun. Dia hanya diam mendengarkan penjelasan Chihiro yang panjang lebar itu, Chihiro melanjutkan perkataannya.

Chihiro : Apalagi...

Chihiro tidak melanjutkan perkataannya karena dia juga tidak ingin Shunta besar kepala dan mengetahuinya kalau pada saat malam itu, Takeru terus mengigau memanggil namanya. Itu membuatnya sangat kesal. Penyebab salah satu dia kehilangan minat untuk melakukan sex pada Takeru adalah Takeru tidak berhenti mengigau memanggil nama "CHUNTA" dengan imutnya.

Chihiro merasa kesal setiap kali mengingat kejadian waktu itu, dia meminum minuman kerasnya sedikit demi sedikit dan menikmati minumannya.

Akan tetapi, Chihiro berubah pikiran, dia tidak ingin Shunta membencinya, karena dia termasuk salah satu penggemar Shunta. Apalagi Shunta terus menatapnya dengan tatapan dingin dan tajam, itu membuatnya merasa tidak enak. Dan dia ingin segera meluruskan kesalah pahaman Shunta terhadap dirinya.

Chihiro : Aku ini bukan tipe yang suka melakukan sex pada orang yang tidur sambil terus memanggil nama orang lain seperti itu...

Shunta merasa sangat luar biasa lega saat mendengar pengakuan Chihiro. Ternyata Takeru tidak menghianatinya. Takeru tidak berselingkuh di belakangnya. Sekarang dia merasa amat bersalah, dia tidak habis pikir kenapa dia tidak bisa mempercayai perkataan Takeru waktu di kamar mandi semalam. Rasa cemburu ini sudah membuat dia hilang kendali dan akal sehatnya.

Sekarang Shunta berpikir dengan sangat keras bagaimana caranya untuk meminta maaf dan kembali kepada Takeru. Dia takut Takeru tidak mau memaafkannya. Apalagi dia sudah membuat Takeru menangis dan terluka.

Chihiro : Yah, membiarkannya kembali begitu saja padamu juga tidak menyenangkan. Aku tidak tahu dia itu sebenarnya naif atau gampangan. Tapi saat dia jatuh ke perangkapku, aku merasa hal itu menyenangkan.

Shunta tidak menanggapi perkataan Chihiro, dia meminum minumannya. Melihat hal itu, Chihiro ingin sedikit memprovokasi Shunta sedikit, meskipun dia tahu Shunta tidak mungkin mau menyerahkan Takeru kepadanya.

Chihiro : Jadi, bagaimana? (tersenyum licik) Ah, kalau kalian putus nanti, katakan padaku ya. Aku akan merebutnya. Sudah lama aku tidak merasakan hal berdebar-debar seperti ini.

Chihiro tidak pernah mau mengakui kalau dia ternyata adalah seorang gay karena selama ini dia terus bermain dengan banyak sekali wanita seksi dan cantik, tapi tidak ada satupun wanita yang membuatnya tertarik. Dia justru lebih tertarik dengan seorang pria, setelah dia bertemu dengan Takeru, akhirnya dia mengakuinya kalau sebenarnya dia juga seorang gay sama seperti Shunta dan dia sudah jatuh cinta kepada Takeru.

Chihiro : Jadi, kapan kalian putus? Hei, lebih baik kau serahkan saja dia padaku--

Shunta merasa kesal, dia menghentak gelasnya di atas meja dengan cukup keras. Chihiro sedikit tersentak kaget. Shunta sedikit mendekatkan dirinya ke arah Chihiro lalu hendak mengancamnya sedikit.

Shunta : Oh ya, Chihiro Ayagi-kun... Aku dengar kau meniduri orang demi menaikkan statusmu. Apa itu benar? (tersenyum)

Chihiro : Haa? Pffft.

Chihiro tertawa. Dia bisa menebaknya, sepertinya dia tahu bahwa Shunta sedang mencoba untuk mengancamnya.

Chihiro : Silakan (tersenyum licik) Wanita yang selama ini aku tiduri adalah wanita dengan sosial tinggi. Mereka sama sepertiku, pilih-pilih dan menjalankan urusan mereka. Apa kau ingin sepertiku, menggunakan tubuhmu untuk berbicara? Aku bisa mengenalkannya kepadamu.

Shunta : Tidak usah (tersenyum)

Shunta bangkit dari kursinya. Chihiro dengan sengaja membicarakan kembali ke topik utamanya.

Chihiro : Ah, kau cepat sekali mundurnya. Benaran nih? Btw, aku serius mau merebut Saitama-san.

Shunta meletakkan selembar uang sepuluh ribu yen (¥10.000 sekitar 1,3 juta rupiah) di atas meja.

Shunta : Terserah.

Shunta menatap dengan serius, dingin dan tajam ke arah Chihiro.

Shunta : Aku tidak perduli betapa banyak yang menginginkan Takeru-san. Bagaimana pun juga, dia sekarang adalah pacarku. Milikku. Aku tidak akan membiarkan dia lepas dariku apalagi menyerahkannya padamu. Aku tegaskan padamu, Takeru-san akan selalu bersamaku sampai kapan pun juga.

Tiba-tiba Shunta menarik kerah Chihiro dengan kasar dan membuat Chihiro membelalak matanya dan tersentak kaget. Shunta mendekatkan wajahnya ke wajah Chihiro lalu menatap dingin dan lurus ke arah mata Chihiro. Shunta dengan serius mulai mengancam Chihiro.

Shunta : Kali ini kau hanya beruntung. Aku tidak ingin menghalangi pekerjaannya karena menghajar pemeran utamanya. Tapi jika kau ingin main-main lagi, sebaiknya bersiaplah untuk menyesal sebanyak mungkin mulai sekarang.

Shunta melepaskan tangannya dari kerah baju Chihiro lalu tersenyum.

Shunta : Makasih sudah mau menemaniku malam ini. Kalau begitu, selamat malam dan beristirahatlah dengan tenang (pergi)

Chihiro tertawa kesal dan geram. Chihiro merasa sangat kesal dengan ancaman dan tekanan luar biasa yang diberikan Shunta kepadanya. Dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dari sorot mata Shunta, dia tahu kalau Shunta serius, dan sangat susah untuk bersaing atau mengusiknya. Chihiro tahu kalau dia sudah kalah telak dan dengan berat hati terpaksa mundur secara perlahan-lahan.

Chihiro : Sial! Kenapa dia kesal? Dan kenapa juga aku menanggapinya dengan serius? Sial.

-Bersambung-

Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye...

Rybeecreators' thoughts