webnovel

Tidak Ada Yang Bisa Mengancam Seorang Maha Kuasa!

Keesokan paginya meng hao membuka matanya, kini dia menerobos lagi.

"Sekarang waktunya aku pergi!"

Meng hao perlahan meninggalkan rumah pengasingannya, dia melirik ke belakang.

Meng hao melihat Chu chu melambaikan tangannya.

Mata meng hao tetap tak berubah, mata yang mati.

Di goa organisasi.

"Apakah tuan muda meng sudah memulai perjalanannya?"

"Sepertinya, di tambah kali ini sepertinya tuan muda ingin naik ke alam immortal!"

Tanpa sadar Chang yu'er menguping obrolan mereka, "Naik ke alam immortal!? memangnya ada manusia yang bisa naik semudah itu ke sana?"

"Aku dengar juga tuan muda lagi lagi membantai kota besar!"

"Oh!! iya aku juga melihatnya, waktu itu aku melihat tuan muda melayang di atas kota besar tersebut, hanya dengan menurunkan 1 jarinya saja, aku melihat banyaknya pedang cahaya raksasa yang menerangi langit, terlebih pedang pedang cahaya raksasa berwarna keemasan itu memenuhi langit, dan hingga akhirnya ketika satu jari tuan muda bergerak dan menunjuk ke bawah... Pedang itu turun dan menghantam kota kota tersebut, yang membuat gunung, hutan sungai terbesar, dan seluruh warga disana lenyap tanpa sisa, yang aku lihat disana hanyalah lubang tanah yang ada dimana mana, semua yang terkena cahaya itu seakan menghilang dan meledak!"

Chang yu'er yang masih menguping terkejut, matanya sampai melebar.

"Apa dia benar benar tak mempunyai sisi kemanusiaan?"

Hal ini membuat chang yu'er bertanya tanya dalam hatinya.

Kali ini meng hao singgah di sebuah desa, desa ini lumayan besar.

Meng hao tiba tiba melihat poster, meng hao melirik ke arah kanan, di arah poster tersebut.

Dia pun melihat rincian dari poster itu.

"Ini kan..."

Tanpa sadar ketika meng hao sedang membacanya, dia tanpa sengaja di tabrak oleh seorang gadis kecil.

"Hmm.. Gadis kecil kau tak apa apa?"

Meng Hao bertanya, namun meng hao melihat gadis kecil itu tampaknya takut dengannya.

Meng hao pun membawa gadis kecil ini ke danau terdekat.

"Hmm disini lumayan bersih~"

Meng hao tiba di sebuah danau, danau ini indah, tak banyak hutan yang mengelilingi nya.

Meng hao pun mandi bersama gadis kecil itu.

Lebih tepatnya meng hao ingin memandikan gadis kecil ini.

Gadis itu tampak bingung ia bertanya, "M-mengapa tuan memandikan saya!?"

Dia melontarkan nada itu dengan sedikit kaku dan gugup.

Meng hao yang melihatnya dengan tatapan mati menjawab.

"Aku akan mengambilmu, dan melatihmu untuk menghilangkan rasa bosan ketika aku dalam perjalanan menelusuri dunia ini."

Gadis kecil ini seperti sedikit terlihat patuh sekarang.

Meng hao memasang baju gadis kecil itu, dan tanpa di ketahui, penampilannya menjadi sangat imut, rambut berwarna putih berkilau, muka yang imut bagaikan kucing, serta tubuhnya yang mungil, membuatnya sangat imut.

"Ini sudah lebih baik." Ucap meng hao.

Meng hao menggunakan baju nya lagi, dengan design hitam legam, dan terdapat gambar naga hitam di punggungnya.

Meng hao melanjutkan perjalanan, kali ini sambil mengajari gadis kecil itu untuk menyerap Qi, meng hao menyadari bahwa gadis kecil ini memiliki tubuh yin special, oleh karena itu meng hao mengambilnya.

Sementara mereka singgah di hutan dan duduk di sebuah pohon besar yang tumbang, tiba tiba sekelompok orang orang dari sekte pembunuh, datang di hadapan meng hao.

Melihat mereka berdatangan membuat mng hao sedikit mendesah, mata meng hao tetap sama saja, dia melihat mereka dengan tatapan mati dan kosong.

"Apakah mereka sudah menganggap ku sebagai ancaman?"

Gadis kecil itu seketika panik, dan memeluk kakinya meng hao.

"Ingat kita tak boleh gagal! jika kita mengalahkan The Heavenly Demon Of Destruction, maka reputasi kita akan meningkat, ayo kita bunuh dia!"

Ucap dari leader mereka, namun meng hao tanpa berkedip, dan tanpa ekspresi lagi, mengeluarkan cahaya Qi emas dari dua jarinya hingga berbentuk pedang, di tambah dengan daerah disana yang di kelilingi gunung.

Meng hao mengibaskan pedang Qi emas dari dua jarinya itu, membuat seluruh gunung di hutan di gunung itu juga ikut terbelah bersama hutan, dan juga orang orang dari sekte pembunuh.

Cahaya emas itu seakan menyinari dunia, cahaya emas itu menggelentang di langit, auranya sangat besar.

Setelah hal itu partikel cahaya bekas sisa sisa energi meng hao masih ada di udara, gadis kecil yang melihat hal itu terkejut dia tampak kagum matanya benar benar melebar karena kekagumannya.

Kali ini meng hao benar benar menghancurkan mereka dengan secuil kekuatannya saja bahkan hingga membuat hutan dan seluruh gunung disana terbelah dan hancur.

Meng hao kembali menatap gadis kecil itu, "Ayo kita lanjutkan perjalanan kita."

Sembari meninggalkan hutan yang sudah gundul dan hancur, meng hao pergi dengan di temani cahaya matahari tenggelam yang menyinarinya.

Gadis kecil itu kini benar benar sudah menanggap bahwa meng hao adalah dewa, "Tuan ini adalah dewa!"

Di mulai hari ini sang gadis kecil akan mengagungkan nama meng hao, dan dia akan menjadi pemuja pertama meng hao di dunia ini.

"Aku akan berlatih keras agar tak mengecewakan sang dewa!"

BERSAMBUNG....