webnovel

Menapakan Kaki Kejalan Iblis

3 bulan berlalu, setelah pernikahan meng hao.

Di siang hari, sebuah bukit terbuka, ada sebuah pohon bunga persik yang sangat besar, besarnya cukup untuk menutup sebuah rumah kecil.

Meng hao duduk disana, dia sedang membaca buku kultivasi iblis yang ia dapatkan 2 bulan yang lalu dari organisasi, setelah organisasi membantai sebuah sekte aliran iblis yang selalu mengganggunya belakangan ini.

"Hmm, Qi iblis ini tak biasa, aku hanya perlu mengubah sedikit metode ku, maka aku bisa menggabungkan 2 teknik kultivasi, maka itu akan menjadi Yin dan Yang!"

Meng hao menutup matanya, dia sedang berkultivasi.

Aliran Qi yang deras mengalir dari otak sampai setengah badannya, aliran qi emas suci seperti tao itu memenuhi bagian atas, sedangkan secara bersamaan juga qi yang deras mengalir berwarna hitam pekat di bawah merdian utamanya.

Boom!

Ledakan besar terjadi, fluktasi energi yang melimpah keluar dari tubuhnya, yang artinya dia berhasil menggabungkan 2 teknik kultivasi yang bertentangan.

Meng hao akan lebih terkenal jika ini terungkap kepada publik.

Suara langkah kaki terdengar oleh meng hao.

"Chu chu, jangan mengendap-endap ketika aku berkultivasi."

Dia adalah istri meng hao, "Chu Qing Cheng"

Meng hao menatapnya, Chu chu terlihat tampak bahagia dari biasanya.

Meng hao melirik ke arahnya, dan menanyakan, "Kenapa kau tampak lebih bahagia dari biasanya?"

Chu Chu menjawab dengan halus dan tersenyum ceria, "Ini rahasia, aku akan memberitahukannya kepadamu ketika sudah pada waktunya~"

Meng hao mau tak mau hanya bisa mengangguk pasti, dia kembali memejamkan matanya.

Dia fokus melatih teknik kultivasi iblis yang ia dapat.

1 jam berlalu.

Meng hao membuka matanya dan bangkit.

"Saatnya untuk pergi."

Meng hao pergi menuju rumah kecil mereka yang dekat dengan pohon bunga persik tadi.

Meng Hao sementara menikmati hidup sederhana, karena 3 bulan yang lalu tepat setelah malam pertama mereka meng hao ingin berkultivasi dengan tenang.

Namun Chu Qing Cheng yang keras kepala tetap akan mengikuti meng hao kemanapun ia pergi.

Di malam harinya.

Tepat ketika Chu Qing Cheng ingin tidur meng hao memanggilnya, "Chu chu, sini aku ingin berbicara padamu sebentar"

Mendengar hal itu membuat chu chu heran, tak biasanya meng hao memanggilnya.

Di tempat ruang tamu, meng hao di suguhkan teh hangat oleh istrinya.

Mereka pun duduk, bersama.

Chu Qing Cheng sedikit memejamkan matanya dan bertanya, "Jadi ada apa sayang?"

Nada yang halus itu masuk ke telinga meng hao, meng hao menjawab dengan tenang, "Besok aku akan pergi berkeliling dunia~"

Mendengar ucapan suaminya membuatnya terkejut, "A-apa!? kau akan pergi besok? bukannya kita akan dalam pengasingan?"

Chu Qing Cheng panik, dia tak ingin di tinggalkan oleh suaminya.

"Benar, namun aku mencari kekuatan, bukan untuk bermain main."

Mendengar balasan ucapan meng hao membuat hati chu chu sakit, dalam hatinya, "Suamiku.. Apa selama ini kau tak pernah menganggap ku sebagai istrimu?!"

"Lakukan yang kau mau!"

Chu Qing Cheng marah, hingga ia bangkit dan kembali ke kamar dan membanting pintunya dengan keras.

Melihat kelakuan istrinya, meng hao hanya bisa menatap ke arah kamar mereka, meng hao sedikit terlena dalam pikirannya.

Hingga ia keluar dari rumahnya dan kembali duduk di bawah pohon bunga persik yang besar itu.

Meng hao berkultivasi, dia menutup matanya, hingga sebuah kegelapan pekat datang ke alam kesadarannya.

"Ini, alam kesadaranku sepertinya ingin di ambil alih oleh qi iblis yang ku kultivasikan!?"

Meng hao segera bertindak, di alam kesadarannya, proyeksi besar layaknya seorang dewa yang maha kuasa meng hao berdiri disana, qi hitam iblis yang sangat pekat sudah mau memakan alam kesadarannya.

Hingga mata meng hao menyala ke'emasan, aura yang pekat muncul di dalam matanya, matanya bersinar terang berwarna emas, meng hao mengangkat satu lengan kirinya, dan seketika secara mengejutkan qi iblis yang pekat itu tiba tiba meng hilang seperti di telan sesuatu.

Di dunia nyata.

Meng hao sudah kembali, dia mendapati dirinya sudah melayang dari tempat duduknya, lonjakan fluktasi qi kembali terjadi, kini ledakannya cukup besar hingga meng hao naik tingkat, ranah saint king lapisan ke 2.

Dari kejauhan di jendela, Chu Qing Cheng menatap meng hao dengan tatapan yang sedih, air mata mengalir di pipinya.

"Suamiku, andai kau tau bahwa aku sedang hamil, apalgi di tambah aku menyadari bahwa kau tak pernah menganggap ku, itu membuat hatiku sakit!"

Kesedihan luar biasa mengalir di dalam hatinya, hatinya sakit seperti di tusuk ribuan jarum dan paku.

Meng hao membuka matanya. Dengan tatapan kosongnya dia berkata, "Kali ini dalam 2 bulan aku pasti bisa naik ke sana!"

BERSAMBUNG...