webnovel

HUBBIKA MUTAYYAMA

Bika adalah seorang dokter muda nan jenius yang berasal dari Indonesia. Dia kuliah kedokteran dan bekerja sebagai relawan di sebuah rumah sakit di Amerika. Bika bertemu dengan seorang pemuda tampan berdarah Amerika-Mesir yang ternyata adalah putra sahabat krdua orang tuanya. Tanpa sepengetahuan Bika, kedua orangtua Bika ternyata telah menjodohkan Bika dengan pemuda tampan itu. Bagaimana perjalanan cinta mereka? Ikuti kisahnya di HUBBIKA MUTAYYAMA

Sholikhatin_Nikmah · Urban
Not enough ratings
2 Chs

New Medical

Umi Ayya dan Abi Rafi sudah menunggu putrinya di dalam mobil. Saat Bika selesai mengisi acara di kampus ini, keduanya akan langsung menuju ke Bandung di mana kedua orangtuanya kini tinggal.

"Umi, Abi, maaf menunggu lama." Umi Ayya dan Abi Rafi tersenyum dan keduanya segera meninggalkan Universitas Indonesia di mana Bika mengisi acara. Bika memang baru saja mendarat dari penerbangannya. Dia baru kembali ke Indonesia setelah lima tahun berada di Amerika.

"Menunggumu selama lima tahun saja kami tahan, Sayang! Apa lagi hanya beberapa jam saja..." Abi Rafi tertawa kepada putri kesayangannya ini. Umi Ayya dan Abi Rafi memiliki dua orang anak, satu putra dan satu putri yang Putra bernama Zayn adalah kakak lelaki Bika dan Bika. Zayn lebih dekat kepada Umi Ayya sedangkan Bika lebih dekat kepada Abinya.

"Abi semakin tampan saja..." wajah Abi Rafi menjadi merah saat putri cantiknya menggoda dirinya. Umi Ayya hanya menggelengkan kepalanya saat melihat interaksi kedua ayah dan anak itu.

"Umi juga semakin cantik, pantas saja wajahku juga sangat cantik..." Bika segera memeluk Umi dan Abinya. Mereka bertiga segera menuju ke Bandung.

"Bika, kamu akan berada di rumah berapa hari?" Abi Rafi menatap kearah putrinya. Umi Ayya juga ingin tahu apakah putrinya akan berada di rumah lama kali ini.

"Sekitar satu bulan Umi, Abi, tetapi Bika sudah janji dengan Om Kaif dan Om Ahfaz untuk mengunjungi pesantren mereka. Kedua Om tersayangnya Bika itu ingin Bika memberikan motivasi dan berbagi pengalaman Bika kepada para Kang dan Mbak santri yang mondok di pesantren mereka." Umi Ayya dan Abi Rafi menghela napas mereka. Keduanya sudah menduga kalau putrinya kembali sekalipun, mereka tidak akan memiliki banyak waktu untuk bersama. Paling hanya untuk sekedar melepaskan kerinduan saja.

"Ya sudah, yang penting kamu sehat Sayang. Bagaimana pekerjaanmu di Amerika?" Abi Rafi bertanya kepada putri kesayangannya itu.

"Biasa saja Bi, Bika malah ingin mendirikan sebuah rumah sakit sendiri di sini, Bika ingin membuat rumah sakit gratis untuk orang yang tidak mampu." Abi Rafi dan Umi Ayya saling menatap. Mereka sangat senang putrinya memiliki pemikiran seperti ini.

"Kalau kamu serius, kami bisa membantumu Sayang!" Umi Ayya menatap putrinya. Bika segera mengembangkan senyum manisnya. Tetapi putri mereka itu malah menggelengkan kepalanya.

"Nanti saja Umi, kalau Bika sudah selesai dengan kontrak Bika di Amerika, akan Bika beritahu Umi dan Abi nanti. Bika sendiri masih mau bertemu dengan Kakak Zayn dulu untuk membicarakan masalah ini. Karena rencananya rumah sakit ini akan kami bangun bersama secara patungan." Umi Ayya dan Abi Rafi sangat bahagia kedua anak mereka memiliki keperdulian terhadap sesama.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir dua jam mereka segera sampai ke rumah mereka yang bak istana. Bika kemudian segera berziarah ke makam Kakek dan Neneknya juga kerabatnya yang di makamkan di atas bukit di belakang rumah ini.

"Bika, kamu mandi dan beristirahat dulu, nanti kalau sudah agak sore kita akan berangkat ke Malang menemui Om Kaif dan Tante Ashila." Bika menganggukkan kepalanya. Dia sangat merindukan kerabatnya yang ada di Indonesia.

"Drrrtttt... Drrrtttt... Elizabeth Calling..." Bika melihat ponselnya bergetar dan saat dia melihat, gadis itu tersenyum. Ternyata yang meneleponnya adalah rekannya sesama relawan di rumah sakit di Amerika. Mereka sebenarnya ada lima orang wanita dalam satu tim, tetapi hanya Elizabeth lah yang paling dekat dengan Bika.

Elizabeth adalah teman Bika yang berkebangsaan asli Amerika, dia menjadi wanita Amerika pertama yang mendapatkan gelar di bidang medis dalam usia muda seperti Bika.

Dia melatih dirinya sebagai bidan dan bekerja selama beberapa tahun di Eropa, sampai dia kehilangan salah satu penglihatannya. Namun, itu tidak menghentikannya untuk mengejar karier di bidang kedokteran.

Setelah kembali ke New York, tidak ada satu pun yang mau mempekerjakannya karena dia wanita. Ini membuat Elizabeth membuka kliniknya sendiri di sebuah kamar rumah sewa.

Dia bersama dengan Bika dan tiga orang dokter muda lainnya membuka New Medical dengan cara patungan. Fokusnya adalah untuk merawat orang miskin. Lembaga itu juga memiliki tempat pelatihan medis untuk wanita, yang saat itu tidak didapatkan dari tempat yang didominasi pria.

Selain Bika dan Elizabeth ada yang Susan menjadi wanita keturunan asli Amerika (Indian) yang mendapatkan gelar di bidang medis. Dia lulus dari Women's Medical College of Pennsylvania di tahun yang sama dengan Bika. Dia kembali ke wilayah Omaha untuk merawat anggota sukunya. Dia merupakan satu-satunya dokter di sebuah sekolah asrama yang dikelola pemerintah dan melayani ribuan orang Indian.

Selain medis, Susan memberikan bimbingan keuangan, hukum, dan spiritual kepada anggota sukunya, walaupun dia sendiri juga sedang berjuang melawan sakit parah. Setelah sembuh Susan meminta pelarangan alkohol dan peningkatan kesejahteraan hidup. Dia membuka rumah sakit bersama dengan Bika dan Elizabeth

Dokter wanita keempat adalah Joycelyn. Dia membuat sejarah ketika dia menjadi ahli endokrin anak pertama di Arkansas, Amerika Serikat. Dia berlatih selama dua tahun dan meneliti diabetes pada anak-anak. Joycelyn menjadi kepala Departemen Kesehatan Arkansas. Saat itu, dia berkampanye untuk meningkatkan klinik keluarga berencana dan pendikan seksual. Lalu dia pergi ke Amerika Serikat dan bertemu dan bergabung dengan tim Bika.

Yang terakhir adalah Mary baru masuk sekolah kedokteran di usia dua puluh tahun dan sudah memiliki anak. Itu tidak menghalanginya untuk jadi dokter legendaris dan aktivis pendidikan kesehatan seksual.

Setelah mendapatkan gelar medisnya, Calderone mendapat gelar master di bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Columbia. Dia menjadi direktur medis dari New Medical bersama dengan Bika dan yang lainnya. Di tempat itulah, dia memperjuangkan gagasan tentang seksualitas manusia dan pendidikan seksual.

Dia juga mendirikan New Medical di Amerika Serikat selain untuk warga miskin juga bekerja untuk mendidik kaum muda tentang seks yang aman dan sehat. Saat itu, seks masih menjadi sebuah topik tabu di Amerika Serikat.

Itulah sekelumit biodata tentang teman satu tim Bika yang salah satunya yaitu Elizabeth telah menjadi seorang mualaf setelah bertemu dengan Bika dan mereka akhirnya mendirikan New Medical bersama-sama.

"Assalamu'alaikum Elizabeth... Bagaimana kabarmu? aku baru sampai di rumah, jadi belum sempat menghubungimu." Bika merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang sudah lama tidak di tempatinya.

"Wa'alaikum salam Bika, syukurlah kalau kamu sudah sampai, Susan, Joy dan Mary sangat khawatir kepadamu dan memaksaku untuk menghubungimu. Mereka saat ini sedang menangani sebuah kasus pelecehan seksual gadis di bawah umur di Seattle. kamu jangan terlelu lama berada di negara asalmu! segeralah kembali.!" Bika menggelengkan kepalanya dan tersenyum, baru saja sehari dia tiba di Indonesia temannya sudah memintanya kembali.