webnovel

Guruku tersayang

Seorang wanita yang berasal dari kota yang bertugas di sebuah desa terpencil. Banyak halangan dan rintangan yang harus di hadapinya di sana. karena di desa itu masyarakat tidak begitu peduli dengan pendidikan. Para guru hanya bertahan beberapa tahun di sana. setelah itu mereka akan pindah. Namun gadis ini terus bertahan karena jiwanya terpanggil akan kemajuan anak didiknya di desa itu. Mampukah gadis itu bertahan dengan semua keterbatasan di desa itu?

dian18051984 · Teen
Not enough ratings
4 Chs

Ayu.

laki-laki itu terus saja memohon maaf kepada Lina. Tapi hati Lina telah tertutup untuk pria itu. Lina tak bisa menerima penghianatan yang dilakukan oleh mantan kekasihnya itu. liburan di kota yang di harapkannya akan menyenangkan, menjadi sangat membosankan karena pria itu selalu menghantuinya kemanapun dia pergi. Akhirnya Lina kembali ke desa itu dengan perasaan kesal. Liburan yang diharapkan berisi dengan ketenangan malah berubah menjadi bencana bagi hatinya.

Pada saat kembali ke desa , Lina duduk sebangku dengan seorang pria di dalam bus itu. Perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu yang lama, hanya diisi dengan kebisuan. Karena Lina tidak peduli lagi dengan laki-laki, maka Lina mengacuhkan pria yang duduk di sebelahnya. Pria itu telah berkali-kali menatapnya seolah-olah ingin berkenalan atau hanya sekedar mengobrol. Tapi Lina seolah tak peduli dengan orang yang berada di sampingnya itu. Begitu sampai di gerbang desa, Lina turun dari bus. Disaat akan turun sebuah saputangannya tertinggal di kursi tempat duduknya tadi. Laki-laki itu ingin memanggilnya , tapi Lina telah lebih dahulu turun dan bus berjalan.

Akhirnya pria itu menyimpan sapu tangan Lina dan berharap suatu saat mereka bisa bertemu lagi.

Laki-laki itu bernama Surya. Dia adalah seorang dokter di desa itu. Surya juga berasal dari kota yang sama dengannya, hanya saja mereka tidak saling mengenal karena mereka memang belum pernah bertemu.

.....

Hari ini adalah hari pertama sekolah di semester ini. Sayangnya siswa yang hadir di sekolah itu tak lebih 10 orang. Bahkan siswanya di kelas 5 tak hadir seorang pun.

Lina merasa prihatin. Guru cantik itu langsung mengunjungi rumah mereka satu persatu. Ketujuh orang muridnya tak ada di rumah. mereka sedang berada di penambangan pasir di sungai.

Melihat Vina yang datang, mereka langsung berhamburan keluar dan menyalami guru mereka itu.

"kenapa tidak ke sekolah? " Tanya Lina sambil memebelai lembut kepala salah seorang muridnya.

"HEY... KALIAN! KERJA! JANGAN MAIN-MAIN!" Teriak seorang pria bertubuh besar dari kejauhan. Mungkin orang itu adalah mandor di sana.

Anak-anak itu ingin berlari ke sungai, tapi Bu Lina segera menahan mereka dan menarik mereka agar jauh dari tempat itu.

Pria itu segera mengejar Lina

"Hey... apa-apaan kamu seenaknya membawa mereka? "Tanya pria geram.

"Mereka anak didikku! mereka tak sepatutnya bekerja seperti ini. Ini sama saja kalian mengeksploitasi anak. Aku akan laporkan hal ini pada yang berwajib agar kalian di tahan! " Kata Lina tak kalah garang sambil menatap pria itu tajam. Pria itu terdiam, dia hanya menatap guru cantik itu penuh amarah. Akhirnya Lina membawa semua anak didiknya pergi dari tempat itu.

Laki-laki itu sangat kesal. Tenaga pekerjanya berkurang beberapa orang. Padahal upah mereka sangat murah.

"Buk! Kami tukar baju dulu! " kata salah seorang diantara mereka.

"Ini sudah hampir pukul sepuluh, kalian benar-benar terlambat.! " Kata guru cantik itu sedikit kesal.

"Maafkan kami ,Buk! Kami terpaksa! " Jawab salah seorang diantara mereka.

"Teman kalian yang perempuan mana? " Tanya Bu guru itu lagi.

"Di rumah Kak Ayu Buk! " Jawab salah seorang diantara mereka.

"Ngapain? " Tanya Bu guru itu heran

"Kak Ayu mau dinikahkan dengan Juragan Arman besok Bu! " Jawab mereka hampir serentak.

"BUKANKAH AYU MASIH KELAS 6? Tanya guru cantik itu kaget sehingga suaranya meninggi.

Mereka hanya menunduk ketakutan karena suara keras sang guru.

"Bagaimana bisa? " Sambung Lina lagi.

"Biasa Bu... untuk membayar hutang.

"Membayar hutang? " Tanya Guru tak percaya.

"Penduduk desa ini banyak berhutang sama Juragan itu, kalau mereka tak mampu membayar, anak gadisnya harus menjadi istri juragan, dan mereka dibawa dari desa ini. Tinggal bersama juragan di kota. Tapi hampir tiap tahun juragan itu menikahi gadis di desa ini.

"Ibu heran, kenapa anak kecil sudah di nikahkan? Apa boleh di KUA sini?"

"Mereka cuma nikah sirih Bu... ,mana bisa nikah udah hampir sepuluh kali! " Kata anak-anak itu dan mereka langsung tertawa. Lina hanya terdiam. Dia tak bisa membiarkan hal itu terjadi berlarut larut. Lagi pula gadis itu baru akan menginjak usia 15 tahun, tahun ini. Maklum lah, mereka masuk sekolah sedikit berumur dari pada anak di kota-kota. Belum lagi jika harus tinggal kelas, jadi tak heran jika usia 15 tahun masih duduk di bangku SD.

.......

Sepulang sekolah, Lina langsung menuju rumah muridnya itu. Dia berharap agar anak didiknya masih bisa di selamatkan, tapi....

"Bagaimana Saksi? Sah? "

"Sah...! Terdengar jawaban serentak. Lina langsung terdiam di pintu rumah itu. Murid nya telah menjadi seorang istri dalam usia yang masih belia.

"Ayu! " Suara Lina terdengar bergetar. Hatinya amat sedih melihat hal itu. Bagaimana mungkin, orang tua gadis itu membiarkan hal itu terjadi.

"Ibuk...! " Kata Ayu gugup. Dia kaget karena melihat bu gurunya itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya.

Pria yang berada di samping muridnya itu menatap nya dengan tatapan nakal. Sehingga membuat bu guru itu risih.

"Bisa Ibuk bicara sebentar? " Tanya Lina berharap agar gadis itu mau bicara dengannya sebentar.

Ayu permisi keluar dan mendekati gurunya itu.

"Kamu yakin, mau menikah? "

"Mau gimana lagi Buk, semua sudah terjadi. Hari ini juga kami akan pergi ke kota.Makanya pernikahan kami di percepat! " Kata Ayu lirih.

Lina tak bisa berkata apa-apa lagi. Hatinya amat was-was. Apa lagi setelah mendengar cerita bahwa semua istri juragan itu tak ada yang pernah pulang ke desa lagi. Mereka hanya menelfon sekali sekali jika sang juragan ada di desa itu dan memberikan telfon itu pada keluarga mereka. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada gadis-gadis desa yang berhasil di bawa oleh laki-laki itu.