webnovel

Genshin impact punya bapak kau xd

seorang pria mati dan terlahir kembali di dunia lain. berbekal 3 keinginan, pria itu mencari kejayaan yang dirundukan

Penduduk_Lokal · Anime & Comics
Not enough ratings
3 Chs

Time skipping bukan berarti malas!

Reruntuhan terlihat di beberapa bagian wilayah Monstadt. Aku berdiri dengan kokoh melirik kesekitar sambil memikirkan sesuatu. didepanku terdapat bangkai Naga yg merupakan sosok Dewa angin penguasa Monstadt lama. Kini usai membunuhnya, Monstadt baru akan muncul beberapa ratus tahun lagi. Tentu saja itu terjadi berkat bantuanku dan Venti.

Teman sekaligus sahabat baik dari venti masih gugur di pertempuran. Aku tidak menyelamatkan nya dari kematian yg sama seperti time line, Namun ada satu hal yg aku rubah. Itu adalah venti itu sendiri!!!

Venti saat ini masih menggunakan fitur yg agak mirip dengan sahabatnya, Namun dia bukannya berwujud laki laki tapi lebih ke perempuan. Ini semua berkatku yg mendekati Venti dari awal masa peperangan sampai sekarang, bahkan sekarang peperangan telah usai.

Venti sudah benar benar dekat denganku namun roh ini masih tidak mengerti tentang ideology manusia. Jadi aku mengajarinya sambil menanamkan pemikiran pemikiran yg telah aku siapkan untuk membentuk Venti menjadi Dewa sekaligus istri yang bai- maksudku orang yg lebih baik. Aku juga mengalihkan kesukaan alami Venti terhadap Alcohol menjadi Coklat.

Dan akhirnya aku selesai meraki- maksudku membimbing Dewa archon yg baru ini menuju kejayaan. Setidaknya dia tidak akan menjadi noob dalam masalah pengaturan wilayah.

Dalam masa masa itu, aku juga bertemu dengan banyak sekali Mahluk Kuat yg mungkin bisa menandingi kekuatan dari Archon terkuat, Zongli sang MVP. Aku sudah bertemu dengan sosok zongli ini. Dia terlihat sangat badass tapi entah kenapa aku merasa tidak ingin mempengaruhi Sosok ini menjadi seperti sosok Venti. Kau tau, aku adalah fan boy nya. Lagi pula aku tidak melulu berfikir dengan otak bawahku.

Suatu saat aku menemukan sosok Kucing kecil namun memiliki energy yg sangat besar di gurun pasir. Saat itu aku sedang berjalan jalan sambil mengelilingi planet. Kucing ini memiliki aura iblis yg sangat pekat disekitarnya. Ada beberapa sosok menyerupai Manusia namun sangat besar dan berkepala binatang. Jika diperhatikan, Mahluk itu cocok dengan sosok Anubis dalam mitology. Sepertinya para Anubis Telah memenjarakan Kucing kecil ini dalam sebuah Gelembung Kaca di ujung piramida.

Kucing itu kelihatannya sangat kesakitan seperti dipaksa untuk menelan sesuatu.

Aku menyadari bahwa aura iblis yang ada di sekitar kucing itu sebenarnya adalah energy yg diserap oleh nya dari matahari Dan dari pengamatanku, sepertinya kucing itu awalnya adalah kucing biasa. Namun kucing itu disedot habis darahnya dan digantikan oleh darah Dari iblis murni lalu dibangkitkan kembali untuk di paksa menyerap energy dari matahari.

Aku adalah Krypton, jadi aku tau betapa mengerikannya hal yg dilakukan oleh para Anubis ini. lebih dari itu adalah energy matahari.

Jadi Aku mulai menunggu dan menunggu Dalam beberapa hari. Lalu sampai akhirnya Kucing itu mencapai batasnya dan mulai mengamuk melepaskan diri dari sangkar gelembung kaca. Kucing itu mulai membesar dan membunuh Anubis disekitarnya dengan cakar kecilnya. Dalam sekejab, Piramida yg berdiri kokoh hancur menjadi kepingan reruntuhan. Para anubis yg tersisa mencoba menahan Kucing itu dari lepas kendali namun malangnya banyak yg terluka.

Aku telah menunggu kesempatan untuk mengambilnya di tempat itu dalam beberapa hari. Jadi aku datang dengan cepat lalu menghantam kepala kucing dengan kekuatan yg sudah aku sesuaikan. Kucing itu pingsan dan aku membawanya ke tempatku di Monstadt. Namun aku tidak tau, bahwa tindakanku dalam menangkap Kucing membuatku menjadi salah satu dewa yang Akan para Anubis sembah bahkan di masa depan.

*Monstadt

Didepanku terdapat sosok Kucing kecil berbulu pendek dengan warna pasir keemasan, Terdapat beberapa kilauan yang terpantul dari bulu bulunya. Mata kucing itu bulat bening dan memiliki pupil mata ala predator berwarna kuning dengan garis hitam ditepinya. Matanya bersinar terang bahkan di bawah teriknya matahari.

Kucing ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan 'Macan Dahan' hanya berbeda dibagian warna dan panjang bulunya. Kucing ini sama sama memiliki gigi taring yang sangat tajam dan panjang. Bahkan aku yakin kucing ini lebih pandai mencari makanan diair dari pada macan kumbang yang memiliki Title kucing perenang diduniaku yang dulu.

Tingginya pun sangat mirip dengan macan dahan pada umumnya, rata-rata sekitar 60 centimeter dengan panjang sekitar 1,5 hingga 2 meter dan berat mencapai 20 kilogram.

Macan dahan terkenal dengan taringnya, ini juga terlihat pada kucing didepanku. Taringnya terlihat panjang dan berbahaya, namun aku tau dia tidak akan menyakitiku karena... kucing ini bodoh!

Tidak, maksudku kucing ini berprilaku tidak berbeda pada kucing lainnya. Dia mengeong, menggaruk, berguling dan bahkan sangat manja saat tidak ada hal yg menarik perhatiannya. Aku tidak bisa tidak melihat kucing ini sebagai kucing lokal biasa, hanya dengan structure tubuh dan warna yang berbeda.

Hal yg menarik dari kucing ini adalah kemampuannya memahami bahasa melalui perasaan. Dia mungkin tidak mengerti apa yg aku katakan, tapi dia mengerti maksud dari apa yang aku sampaikan lewat perasaan yg aku keluarkan. Sepertinya aku harus menunggu dan melatihnya terbiasa dengan bahasa.

...

Saat ini aku berada dalam rumah kecil di pojokan Monstadt dengan taman yang agak besar. Rumah ini adalah hadiah yg diberikan kepadaku oleh beberapa warga Monstadt. Saat ini sudah lewat beberapa puluh tahun dari kematian sang Dewa angin penguasa Monstadt lama.

Aku membuat beberapa kue dan beberapa cemilan coklat dari biji coklat yg aku tanam di pekarangan rumah kecil ini. Dengan Keahlian memasakku yg baik, setidaknya cemilan yg aku buat akan terasa enak saat dimakan.

Aku sedang menata beberapa cemilan ke dalam kotak dan teh untuk diriku sendiri di atas meja sampai seseorang menyelinap masuk kedalam rumah.

" Hany~ kamu yg terbaik!!! "

" Ya ya, Bersihkan dirimu lalu datang kemari lagi venti " aku berkata dengan tenang kepada Venti yg terlihat agak kelelahan.

" Okay~ " balas venti.

Venti bekerja setiap hari dari awal kematian Dewa angin Monstadt lama. Dia bertekat untuk membangun negeri dimana Kebebasan dimiliki oleh semua warga didalamnya.

Hari ini adalah hari yg istimewa dimana Venti mengadakan perayaan sebagai Dewa yg baru, Venti sang Dewa Kebebasan.

Kota saat ini di dekorasi dengan berbagai macam pernak pernik berwarna kehijauwan dan putih. Semua warga Monstadt terlihat sangat bahagia yg sangat berbanding terbalik dengan warga yg tertekan beberapa puluh tahun yg lalu. Aku sendiri sudah menyiapkan beberapa kotak berisi berbagai macam kue dan coklat untuk dibagi bagikan di tengah kota.

" Akhirnya selesai, aku akan meresmikan kebebasanku mulai sekarang!!! " Kata Venti dengan semangat yg membara.

" Iya ya, itu bagus untukmu Venti " jawabku sambil memutar mataku.

" Tentu saja, Kota ini sudah resmi berjalan sendiri tanpa kehadiranku. Perlu perjuanganku selama puluhan tahun untuk ini. Akhirnya aku akan kembali mendapatkan Kebebasan yg aku cintai. "

Aku ikut bahagia untuknya. Dia sudah bekerja keras untuk mewujutkan hari ini, hari dimana dia mengakhiri perkerjaannya dalam pengembangan Kota Monstadt agar dapat berjalan secara mandiri.

" Ambil beberapa kotak itu dan ikuti aku ke alun alun "

" Baiklah "

Kami berdua keluar dan membagi bagikan kotak berisi kue dan coklat ke semua warga di Monstadt. Mereka semua tampak sangat senang, senyuman mereka sudah cukup untuk membalas Kerja keras Venti untuk hari yg berbahagia ini.

Lihat buku ku yg lainnya~

Penduduk_Lokalcreators' thoughts