webnovel

Chapter 4 Perasaan yang Tertinggal

Jayden dan Ethan yang tiba di ruang uji coba Chronos dihentikan oleh penjaga, mereka berdua dilarang masuk karena percobaan sedang berlangsung. Namun Jayden yang khawatir dengan ayahnya berusaha untuk memaksa masuk ke dalam.

"Tolong pak! Izinkan kami lewat!" Desak Jayden kepada para petugas. "Aku ini anaknya professor Sasaki…"

Para petugas tahu bahwa Jayden adalah anak Sasaki namun mereka tidak bergeming, " Maaf… tetap saja tidak boleh, Profesor Ben melarang kami menerima siapapun masuk ke ruangan ketika uji coba sedang berlangsung!"

"Kalian berani menentang anak Profesor Sasaki," Tambah Ethan berusaha membela Jayden.

Penjaga itu hanya menatap bingung kepada Ethan yang berkata kekanak-kanakkan. "Memang kenapa jika anak seorang profesor tertinggi disini." Penjaga itu membalas perkataan Ethan. "Kau kadet tapi seperti tidak dididik dengan baik."

Ethan terpicu Ia lalu berusaha memukul penjaga tersebut namun Jayden menghentikannya.

"Sudahlah Ethan jangan mempersulit keadaan!" Jayden menarik badan Ethan.

Ethan menarik bajunya yang dipegang oleh Jayden. "Jangan menghalangi ku Jayden!!!"

Sreeettt

(Rohan keluar dari dalam ruangan uji coba Chronos karena mendengar keributan.)

"Ethan apa itu sikap dari seorang kadet!" dengan tegas dari depan pintu Rohan berbicara tajam kepada Ethan. Perkataan Rohan menusuk kedalam bathin Ethan yang langsung membuatnya terdiam.

Melihat Rohan yang keluar, Jayden langsung berusaha meminta tolong. Jayden yang kenal Rohan lekas berusaha membujuk Rohan. "Pak Rohan tolonglah, sekali ini bantu kami masuk…" Jayden memelas berharap dibantu oleh Rohan. " Tolonglah pak sek,,,"

"Kalian para kadet harusnya tidak manja seperti ini!" Bentak Rohan pada Ethan dan Jayden, "siapapun disini harus patuh pada peraturan yang ada, tidak peduli anak seorang profesor atau petinggi militer sekalipun. Memalukan!" Rohan benar-benar marah saat itu, pria 40 tahun yang merupakan asisten terbaik Sasaki menunjukan sisi lain dirinya yang selalu terlihat ramah didepan Jayden.

Kemarahan Rohan juga bukan tanpa sebab, Ia yang seharusnya tetap berada di ruangan terpaksa keluar karena keributan yang dibuat Jayden dan Ethan.

Rohan yang emosi lantas menyuruh penjaga untuk mengusir Jayden dan Ethan dan tak membiarkan mereka berkeliaran di sekitar ruang uji coba Chronos, " Aku perintahkan kalian untuk mengusir kedua pemuda ini dasn jangan biarkan mereka berkeliaran di sekitar ini!!!" Rohan segera menutup pintu.

"Baik pak!!!" Balas petugas tersebut.

Jayden yang menyadari dirinya salah segera berjalan menjauhi penjaga yang bersiap menyeretnya keluar. Merasa tak pantes Jayden berjalan tertunduk sambil terus memikirkan nasib ayahnya, Ethan berusaha menghiburnya namun Jayden tampaknya tidak bersemangat lagi. Jayden akhirnya pergi ke kamarnya untuk menyendiri.

"Baiklah kalo kau mau di kamar, Aku akan datang lagi nanti siang membawa makan siang mu." Ucap Ethan meninggalkan Jayden yang mengunci diri dikamarnya.

Ethan sadar dengan perasaan Jayden yang tak mampu menemui ayahnya, sebagai anak yatim yang kehilangan kedua orang tuanya saat diserang Dendauls membuat Ethan tahu arti dari sebuah keluarga.

*****

Summer yang menarik Dex untuk mengikuti Jayden dan Ethan ke ruang uji coba Chronos menabrak tim Betta saat keluar ruangan.

Gubrakkk

(Summer menabrak segerombolan orang yang tiba-tiba muncul dihadapannya.)

"Iiihh siapa sie," Kesal Summer yang tubuhnya hampir terjatuh ke lantai. " Jalan pakai mata dong!" Summer melongok melihat 3 pria tinggi besar dan 1 orang wanita.

Seorang pria berambut gondrong agak kecoklatan memelototi Summer. " Eh cewek kamu yang nabrak kenapa kami yang disalahkan!" Ujar Carlos salah satu anggota tim Betta.

Summer dan Dex yang mengikuti Jayden dan Ethan tanpa sengaja menabrak Anggota tim Betta yang baru saja keluar dari ruangannya. wajah mereka nampak kurang senang dengan perlakuan Summer yang terlihat kurang sopan.

Dex segera menarik Summer kebelakang badannya. "Maaf kami yang salah kami terburu-buru." Ucap Dex sambil membungkukkan sedikit badannya, Dex yang lebih dewasa berusaha meminta maaf duluan.

Namun tiba-tiba Sarah yang berdiri paling belakang berkata "Dasar mata empat!" Dengan nada ketus kepada Dex.

Dex yang mendengar hanya menunduk saja sementara Summer merasa jengkel dan ingin memukul Carlos terus dipegangi Dex agar tidak berontak.

Melihat Dex yang sudah minta maaf Kai ketua tim Betta berkata "Sudahlah, jangan memperbesar masalah sepele seperti ini! Kita sudah dipanggil. ayo bergegas" jelasnya sambil berjalan menjauh.

"Baik ketua!" Balas Sarah yang berjalan dibelakang Kai diikuti oleh Carlos dan Ivan.

Dex perlahan mengangkat badannya memperhatikan Kai dan teman-temannya pergi sementara itu.

"Lepaskan kakak!" ujar Summer yang tangannya digenggam terlalu erat oleh Dex.

"Kau ini benar-benar suka cari masalah yaa." Dex gregetan dengan kelakuan Summer, "sudah jelas salah malahan marah-marah.!" Sambil melepaskan tangannya yang menggenggam summer Dex berusaha menenangkan dirinya, sebenarnya Ia juga kesal dengan perkataan Sarah. "Jika kau ingin menyusul Jayden dan Ethan susul saja, tidak usah ajak aku!" Ungkap Dex yang berjalan kembali ke ruangan tim Alpha.

Perkataan Sarah telah merusak ketenangan bathin Dex, meski paling dewasa tetapi masih ada hal yang membuat Dex gampang emosi yaitu Sarah.

"Kakak!!!!" Panggil Summer yang merasa ditinggal.

Dex yang nampak kesel kembali sendirian ke ruangan tim Alpha, disana Ia membuka sebuah buku jurnal dan mengambil sebuah foto yang terselip di dalam sampul buku tersebut. foto itu adalah foto Dex bersama dengan Sarah.

Dex sebelumnya adalah kekasih Sarah, mereka berdua pacaran hingga akhirnya Sarah meninggalkan Dex saat sedang mesra-mesranya. Dex yang penasaran berusaha mencari tahu alasan Sarah meninggalkannya, Ia akhirnya mengetahui kalo Sarah berusaha masuk menjadi kadet Chronos. Dex yang saat itu sedang kasmaran mencoba mengejar Sarah dengan ikut mendaftar menjadi kadet Chronos.

Dengan bermodal rasa cintanya pada Sarah, Dex berusaha terus mengejar sarah hingga akhirnya mereka terpilih sebagai kadet Chronos. Sayangnya meski sama-sama lolos, perasaan Sarah pada Dex sudah pudar. Sarah yang sekarang hanya menganggap Dex orang yang mengekori dirinya terus, Sarah sangat benci pada Dex yang berusaha mengejarnya terus menerus.

"Kenapa kau tidak mau bersalaman dengan ku!" Tanya Dex kepada sarah selepas acara pengangkatan kadet Chronos. Dex yang begitu kesal meluapkan emosinya saat itu. "Apa aku ini bukan siapa-siapa bagi mu?"

"Kau hanya bayangan yang selalu mengikuti Ku!" Balas Sarah yang selama ini diam. Sarah sangat menjaga jarak dari Dex, tidak pernah berbicara dengan Dex sejak terakhir kali meninggalkan Dex. Namun Dex yang terus mengikutinya membuat Sarah kesal. "Berhenti mengikuti ku dasar payah!" Sarah marah dan meninggalkan Dex seorang diri.

Sejak saat itu hubungan keduanya tidak pernah membaik. Dex mulai acuh dan tidak memperdulikan Sarah, Ia tidak takut mengobrol bersama wanita lain di depan Sarah. Dex menjadi sangat kekanak-kanakkan berusaha membuat Sarah cemburu dan memperhatikannya tetapi hal itu tidak pernah terjadi dan makin membuat hubungan kedua renggang hingga tidak dimasukan dalam tim yang sama.

Sarah yang menyebutnya mata empat membuat Dex kesal ga karuan! Sarah tidak pernah lagi memanggil nama Dex, hal itu menjadi hinaan bagi Dex. Semua orang boleh memanggil nama yang tidak sesuai untuknya tapi hanya Sarah saja yang tidak diizinkan menyebutnya dengan nama yang tidak sesuai!

"Dasar wanita jalang!" ucap Dex sambil merobek foto mereka.

*****

Sementara itu Summer yang terlihat suntuk setelah kejadian dengan tim Betta pergi ke kantin sendirian, disana Ia duduk sendirian sambil meminum segelas soda dingin. Perasaannya tidak karuan setelah dibentak Dex.

Dex yang bagi kakak olehnya tiba-tiba marah begitu saja membuatnya terkejut. Summer melamun memikirkan apa yang membuat Dex seemosional itu, Dex yang bijak dan sudah dianggap kakak sendiri ternyata menyimpan sisi lain yang tidak pernah ditunjukan.

Tiba-tiba seorang pria berambut agak gondrong dengan jenggot tipis datang menghampiri Summer. " Meja ini kosong, boleh Saya makan disini?" Tanya RJ ketua tim Ghanma sambil membawa 3 set menu makanan dan segelas penuh air putih. "Kok diam, tidak menjawab!"

Summer melongok melihat RJ yang berdiri tepat dihadapannya. "Eeeehhh…" dimiringkan Sedikit kepalanya karena wajah RJ tertutup nampan yang besar.

"Yasudah jika tidak dijawab Aku akan tetap duduk disini!" RJ meletakan nampan di atas meja lalu menarik kursi didepannya, Ia duduk lalu membaca doa sejenak. " Selamat makan…" Ucap RJ segera menyantap menu set berisi ayam goreng dan sayuran hijau.

Summer terkejut melihat RJ yang langsung makan dihadapannya. Apa-apaan pria ini, membuat perasaan ku yang jenuh jadi tidak jelas! Summer yang tadinya bête tiba-tiba jadi lapar menyaksikan RJ makan dengan lahap.

RJ atau Robert James Suroso adalah seorang keturunan indonesia yang tinggal di Kanada sejak usia 5 tahun, hidup berpindah-pindah pada masa invasi Dendauls membuat RJ panggilan akrabnya berusaha membaur dengan sekelilingnya. RJ adalah orang yang mudah bergaul, semua anggota tim Ghanma menyukai sifatnnya yang pengertian dan pandai menebak suasana hati.

"Jika mau silahkan ambil burger ini." RJ menggeser burger keju beserta piringnya ke meja Summer, Ia tahu Summer tidak akan menolak karena burger keju itu makanan yang sering Summer pesan ketika makan.

Summer yang tiba-tiba lapar tak kuasa menolak burger pemberian RJ. "Boleh buat ku?"

"Iya tentu saja, silahkan dimakan."

"Terima kasih!" senyum Summer kepada RJ yang sudah memberikan burger nya.

Sikap RJ mencairkan suasana hati Summer yang sempet jengkel dan juga bingung, Summer lalu bercerita kepada RJ tentang kejadiannya dengan tim Betta. RJ pendengar yang baik, Ia mau direpotkan dengan ocehan Summer yang tidak jelas saat sedang makan.

RJ yang dewasa mendengarkan cerita Summer tanpa mengeluh sama sekali, terkadang juga iya mengiyakan tindakan Summer sambil memberikan nasihat dan sudut pandang yang berbeda.

*****

Sasaki berada dalam lintasan waktu, sebuah dimensi yang sangat terang dan tak berujung. Sasaki terpental bagai jatuh dari langit tanpa parasut, tangan dan kakinya berusaha meraih sekeliling tapi tak ada yang dapat dipegang dan disentuh. Mata Sasaki tak sanggup terbuka akibat kilauan sinar yang membinar disekelilingnya, meski dengan mata terpenjam Sasaki tetap merasakan sekeliling dirinya bersinar namun tidak terasa hangat ataupun dingin.

Sasaki ingin membuka matanya untuk melihat waktu pada jam pada seragamnnya yang berada dibalik pergelangan tangannya karena Ia merasa sudah terlalu lama dirinya terpental jatuh namun matanya tak kuat untuk membuka walau sedikit saja. Seluruh tubuhnya terasa gemetar tak karuan, kepalanya mulai pusing dan terasa ingin muntah karena berada dalam posisi tubuh terbalik.

Semua ini berbeda dengan rekaman robot kendali otomatis yang hanya memerlukan waktu 30-40 detik untuk melintasi lintasan waktu lalu tiba di masa lalu. Cahaya terang yang terlihat pun juga hanya seperti lampu kilat pada kamera tidak terang dan berujung seperti yang dialami Sasaki.

Pikiran Sasaki kacau ingin rasanya keluar dari lintasan waktu dan berteriak namun apa daya tubuhnya tak mampu digerakkan, usianya yang sudah tua membebani tubuhnya yang terpental dalam lintasan waktu. Ditengah kekacuan itu, Sasaki teringat dengan Gordon dan Karlev. Mereka yang sudah tiada tiba-tiba terbayang dalam benak Sasaki.

Karlev yang masih tidak setuju dengan ide Sasaki meninggal saat Ia kembali ke Rusia, saat pemakaman Sasaki dan para anggota EDF lainnya berduka bersama mengenang Karlev dan jasa - jasanya. Sasaki menerima surat wasiat dari Karlev yang berisi permintaan maaf Karlev dan keinginannya untuk menyempurnakan GR System dalam proyek Chronos.

Di lain pihak Gordon yang sekarat berkata kepada Sasaki. "Aku percayakan masa depan pada mesin waktu mu Sasaki!!! Tolong ciptakan harapan di masa lalu yang gagal."

Sasaki yang menggenggam erat tangan Gordon menangis dan bersumpah akan menyeleseikan mesin waktu Chronos apapun yang terjadi.

Sasaki mengingat sumpahnya dulu kepada Gordon dan warisannya dari Karlev.

Bersambung.....