webnovel

Fire Twins

Dewa telah meninggalkan dunia. Kekaisaran Oblitus penguasa benua runtuh dan seluruh benua dibawa ke dalam kehancuran. Kejahatan bukanlah hal yang baru. Nyawa bukanlah barang berharga. Kedamaian hanyalah impian naif. Kelaparan dan kemiskinan menguasai benua.Bertarung atau mati, membunuh atau dibunuh, tak ada orang yang bisa dipercaya. Frans anak yang dianggap jenius, putra seorang pahlawan ,dengan keluarga yang lengkap dan bahagia bertahan sebagai seorang bangsawan perbatasan ditengah runtuhnya kerajaan dan invansi kedua kekaisaran. Meskipun begitu, "Haaa, apakah aku sebaiknya jatuh kesandung dan pura-pura lupa ingatan saja ya?". Kembarannya terlalu emosional, Ayahnya seorang pahlawan tapi selalu pesimis, hanya ibunya saja yang bisa dia percaya. Semua mengandalkannya sebagai 'jenius' tapi dia tak menyukainya. Perjalanan panjang tentang arti sebuah cinta,keluarga dan kekuatan menantinya.

Anthest_48 · Fantasy
Not enough ratings
18 Chs

Pangeran Mahkota

Sebuah kemah prajurit dibangun di luar Hutan Kapersus . Kemah yang dikelilingi oleh dinding kayu dan beberapa menara pengawas. Ukuran kemah yang amat luas menunjukkan prajurit yang berkemah disana berukuran sangat besar pula. Bendera yang berkibar adalah bendera berwarna biru laut. Bersimbol burung phoenix berwarna emas yang merenggangkan sayapnya, kaki mencengkram dua bilah pedang serta memakai mahkota, bendera itu adalah kebanggaan Kekaisaran Magna. Sebagai sebuah kekaisaran yang didirikan oleh dinasti magnasia sebagai cabang dari dinasti oblitus, pendirinya memimpikan pemersatuan kembali benua ke pemilik yang sah. Seluruh keturunan asli dinasti oblitus telah mati dalam peperangan saudara yang berlangsung puluhan tahun. Menyisakan dinasti cabang yang mengakui diri mereka sebagai penerus sah. Dinasti Magnasia memiliki klaim yang paling kuat karena mereka adalah keluarga cabang yang didirikan oleh anak haram dari Kaisar Oblitus yang terakhir.

Sebuah Tenda besar dibangun di tengah-tengah perkemahan. Meskipun beberapa orang akan mengira tenda berisikan Kaisar yang mempin pasukan secara langsung, tenda berisikan jendral yang ditunjuk oleh kaisar secara langsung untuk operasi militer kali ini. Kekaisaran Magna membangun sistem pemerintahan yang mengikuti leluhurnya untuk memeperkuat klaimnya. Semenjak kematian kaisar agung oblitus yang pertama, kaisar selanjutnya tak ada lagi yang memimpin pasukannya secara langsung tetapi ketika muda anggota laki-laki keluarga kaisar wajib untuk mengikuti kegiatan militer.

Jendral Utama Kekaisaran, Randal Kauster Bend Magnasia yang juga Pangeran Mahkota Kekaisaran Magna tengah berbaring santai meminum segelas wine sembari menonton para wanita penghibur yang sedang menari diiringi musik kendang di dalam tenda. Ayahnya adalah pendiri kekaisaran dan umur ayahnya sangatlah tua saat ini. Hanya tinggal beberapa tahun lagi hingga ia menjadi kaisar selanjutnya. Jalannya seharusnya mudah tetapi ayahnya menyuruhnnya untuk menjadi jendral utama invasi ke kerajaan tetangga. Meskipun ini adalah upaya ayahnya untuk mengenalkan pangeran mahkota ke dunia militer,ia sama sekali tidak menyukainya. Semenjak ia lahir ayahnya selalu menuntut bayak hal darinya, jadi ketika sekarang ayahnya sudah sakit-sakitan ia berniat melakukan apapun yang ia suka. Ayahnya tak akan senang jika melihat kondisinya saat ini,tetapi ia tak peduli sama sekali.Ketika ia hendak mulai minum lagi, seorang knight memasuki tenda dan mendekatinya. Pangeran mahkota mulai mengerutkan dahinya mengetahui kedamaiannya terganggu.

"Jendral Kanan dan Jendral Kiri pasukan ingin bertemu dengan anda yang mulia"

"Hm, suruh mereka masuk"

Ia kemudian menempatkan gelas wine ke nampan yang dipegang seorang pelayan. Ia kemudian mengambil sebutir buah anggur dari nampan yang sama kemudian mulai memakannya.Saat itu, dua orang pria berjubah putih bersih memasuki tenda. Pria pertama memiliki keriput di wajahnya,serta memiliki rambut beruban. Siapapun akan tahu kalau dia orang yang berumur. Pangeran mahkota tahu betul siapa pria tua itu. Ia adalah orang kepercayaan ayahnya semenjak berdirinya kekaisaran. Ia juga pernah mendengar kalau ia pernah menyelamatkan ayahnya sekali dalam sebuah pertempuran. Ayahnya ingin memberinya sebuah hadiah gelar bangsawan namun ia menolak dan meminta hal lain dari kaisar. Pria kedua adalah anak orang tua itu, umurnya tak berbeda darinya tetapi ia memiliki bakat luar biasa yang membuatnya biasa yang membuatnya bisa mencapai posisinya.

"Permisi Yang Mulia"

Randal tak menjawab mereka tetapi melambaikan tangannya meminta para penghibur agar keluar dari tenda. Setelah semua penghibur keluar ia yang selesai menelan buah anggur mulai berbicara.

"Iya paman Burn?apakah ada masalah?"

"Saya akan sangat senang jika Yang Mulia mempertimbangkan untuk berhenti melakukan hal ini dan bergabung bersama saya ke tenda pertemuan untuk membahas strategi bersama yang lainnya seperti pesan Baginda Kaisar, Yang Mulia"

"Cih,baik"

Jendral Kanan Burn Ikerna berusaha menasihati dan menyuruh Pangeran Mahkota disaat yang bersamaan. Bagi Randal perkataan orang yang ia anggap pamannya sangat tak sopan. Meskipun orang tua ini dekat dengan ayahnya bukan berarti statusnya lebih tingi ataupun sama denganya, dia hanya seorang bangsawan selevel viscount. Tetapi ia merasa bahwa pria tua itu masih berguna baginya jadi hingga ia menjadi kaisar ia harus sebisa mungkin menahan emosinya.Ia kemudian melihat anak pria tua itu.

'Siapa namanya?...Yohan?'

Matanya begitu tajam seperti mata serigala,Randal bisa tahu mata itu mata seorang veteran. Namun tubuhya yang seperti tanpa bekas luka apapun membuat dia penasaran seberapa tangguh dirinya bisa mencapai posisinya sekarang.

'Sial! anaknya juga masih bisa berguna, artinya melenyapkan pria tua menyebalkan ini seperti membuang kartu bagus'

Randal melihat orang-orang di bawahnya hanya sebagai sebuah alat dan tak pernah lebih dari itu. Mereka hanyalah sebuah alat yang ia gunakan agar hidupnya lebih nyaman. Meskipun ayahnya menjadikanya seorang jendral utama pasukan, tetapi semua pekerjaan dilakukan oleh alat-alat yang dipinjamkan ayahnya untuknya. Mengapa ia harus bekerja jika alat-alatnya sudah bisa menggantikan pekerjaannya dengan baik?Saat in bukan saatnya untuk memperlihatkan wajah aslinya,Ia harus sebisa mungkin menjadi seorang yang baik di depan pengikut-pengikut ayahnya.Meskipu ia berfikir begitu pada prakteknya hal itu sangat sulit, ia selalu berfikir ingin menebas orang-orang yang berani menasihatinya seperti teman ayahnya ini.Ia berharap ayahnya segera mati,hanya ketika ia menjadi kaisar ia bisa bebas melakukan apapun.Pangeran Mahkota lantas memanggil pelayannya utuk menyiapkan pakaian yang akan ia gunakan untuk pertemuan.Kedua Ayah dan anak yang menemuinya pun kembali ke kemah masing-masing untuk persiapan.