webnovel

figoo

Anistia_Eliza · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

arlizia anasarla

Hari ini langit nampak tak bersahabat awan mendung berjalan menutup awan biru. Masih teringat jelas wajah ceria dan keramahan gadis itu. Arlizia anasarla gadis yang biasa ia panggil zia ini sudah banyak berubah entah mengapa figoo pun tak begitu mengerti. Berulang kali dirinya menemui zia keluar dari club malam dalam keadaan mabuk berat.

Figoo menyandarkan tubuh nya di penyangga ranjang.

" Woy go lu ngapa ngelamun dah" Terlihat laki laki yang wajah nya seperti blasteran orang luar ini menepuk pundak figoo dengan lembut.

Yah figoo rezky nugraha adalah keturunan dari rezky nugroho admaja dan fira migo kalindra yang merupakan keturunan blasteran amerika dan indonesia.

" Eh abang gak papa cuman lagi mikirin pelajaran aja"

Yah! Laki laki ini adalah salah satu famoust di sekolah nya diri nya tergabung dalam kelompok lelaki ganteng dan berwibawa se-SMA satria.

AntaGelari adalah geng motor besar yang lebih mengarah kepada hal yang postif walaupun anak anak nya terkesan seperti anak anak brajulan.

" Abang tau kamu lagi mikirin sesuatu"

Galang rezky nugroho adalah abang satu satu nya yang figo miliki. Dia tau apapun yang figo alami karena dia sudah menjadi kakak serta ayah bagi figoo setelah kematian ayah nya 2 tahun lalu. Yah benar figo adalah anak yatim yang punya segala nya kecuali seorang ayah

"Bang lu tau gak cara buat ngerubah sifat cewek?." Tanya nya yang membuat galang sedikit tertawa kecil sejak kapan adik nya mengenal cinta? Setau nya figoo bukan lah type laki laki yang penasaran soal cinta, bukan menyimpang namun yang ia tau adik kesayangan nya ini belum main bermain cinta sebelum lulus dari pendidikan nya.

" Kamu jatuh cinta?"

Figoo terdiam sejenak dan menatap kearah galang yang sedari tadi tertawa.

" Jawab aja ngapa bang." Lelaki ini menatap malas kearah abangnya dan merebahkan tubuhnya diranjang.

" Gini ya dek. Kita gak bisa ngerubah orang lain kecuali itu adalah kemauan dia sendiri"

" Jadi?"

" Gini ya, sekarang lo buat cewek yang mau lo ubah itu jatuh cinta sama lo nah pas dia udah cinta tu lo baru bilangin dia nasehatin dia secara pelan pelan" Galang menjelas kan panjang kali lebar. tak lupa di ikutin figoo yang serius mendengarkan sembari mengganguk paham.

" Emang siapa cewek yang mau lo rubah?"

" Arlizia" Seketika raut wajah galang berubah drastis menjadi lebih datar dan tak berekpresi.

" Gak usah deketin dia! Jauhin dia atau gua bilang lo ke bunda"

Sudah ia duga bahwa galang tak akan suka dengan zia yang sudah di kenal nakal nya itu. Bahkan para orang tua murid pun tak sudi anak nya bermain ataupun bergaul dengan zia.

" Bang dia gak kek gitu! Lo gak bakal tau!"

" Gue tau! Dan lo jangan deketin dia lagi" Galang beranjak pergi meninggalkan figoo dan membanting pintu hingga membuat suara keras dan nyaring.

" Kak lo gak akan ngerti zia orang nya gimana karena kalian sendiri gak pernah liat sisi baik nya" Prolog figoo sambil melihat langit langit kamar nya.

*

**

Matahari terasa terik mengusik tidur perempuan yang tengah terlelap. Suara jeritan seperti biasanya sudah kebal di telinga nya.

" Zia! Anak gak tau di untung. Bangun berangkat sekolah!"

Gadis ini terbangun dari tidur nya saat air dingin tumpah ke wajah nya. Orang yang pertama kali ia lihat adalah wanita yang melahirkan nya wanita yang sangat ia cintai.

" Kamu yah udah tolol gak tau di untung emang ya ngurus kamu itu bikin rugi aja" Zia tertegun. Mencoba terlihat biasa saja padahal hati nya menangis.

" Mama kenapa sih mah kalo mama benci sama aku kenapa ngelahirin aku!"

Plak

Satu tamparan mendarat ke pipi mulus nya. Terasa sangat sakit sakit sekali bagaikan ribuan pedang yang menusuk hati nya. Mama nya sendiri tega membunuh hati nya yatuhan!

Setelah puas mencaci maki zia sarla pun keluar meninggalkan zia yang masih terisak memegangi pipi nya.

" Mama" Ucap nya lirih.

Setelah siap dengan seragam ketat nya zia pun turun kelantai bawah melihat pemandangan yang sudah ia benci! Dimana adik tiri dari ayah nya dan adik kandung nya mama serta ayah sambung nya bercanda tawa di meja makan.

" Kak zi ayo sarapan bareng" Setiap pagi memang zaskia lah yang menawari diri nya untuk sarapan bersama yang lain? Jangan kan menawari mereka bahkan menggangap zia tidak ada walaupun ada di hadapan mereka.

Zia melangkah kan kaki nya kearah meja makan.

" Gak usah nanti kita ketularan gak bener!"

Mendengar ucapan reza adik tiri nya. Ia pun mengurungkan niat nya dan berbalik arah.

" Liat tuh zia kek nya mau jadi jalang bukan nya mau sekolah" Ershan ayah sambung zia mengatakan hal hal pedas setiap hari memang sudah sangat biasa ia dengar.

" Entahlah anak gak tau di untung nyesel aku ngelahirin setan kek dia"

Deg!

' mah sakit mah'

Zia berusaha tak mengindahkan cemohan orang orang itu. Ia lebih memilih pergi kesekolah.