webnovel

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints

Ini adalah fanfic yang kubuat untuk menemukan epilog yang kuinginkan untuk MC. Sebaiknya jangan membaca fanfic ini jika belum membaca novel aslinya sampai tamat karena mengandung spoiler. *** Han Sooyoung sampai di depan pintu itu lalu perlahan membukanya dengan harapan putus asa. Bagaimana jika itu harapan palsu? Bagaimana jika hal yang lebih buruk terjadi? Bagaimana jika sekeras apapun mencoba berharap itu mungkin, itu tidak terjadi? Saat pintu itu terbuka, ruangan terang dengan jendela terbuka lebar dan tirai berkibar terlihat. Semua kertas-kertas yang telah dia tulisi bertebaran dimana-mana. Han Sooyoung menyeringai seperti orang idiot lalu melangkah masuk sambil menyaksikan kesimpulannya. [Cerita ini hanya untuk satu pembaca itu] ***

Miharu2Tachi · Others
Not enough ratings
95 Chs

Epilog 8 : Skenario Khusus(1)

Kompleks Industri Kim Dokja.

"Ngomong-ngomong, Dokja-Ahjussi akan terus seperti itu? Dia takkan menua seperti kita?"

Lee Jihye yang sudah dewasa bertanya-tanya pada kelompok yang memutuskan untuk berkumpul di cafe.

Hanya Yoo Jonghyuk yang tidak ikut dalam pertemuan itu, mereka mengira dia mungkin sedikit frustasi karena umurnya terbatas. Semua anggota kelompok Perusahaan Kim Dokja juga merasakan hal yang sama, Kim Dokja tidak bisa menua dan dia tidak bisa mati, itu adalah keabadian sesat.

Han Sooyoung yang pertama menanggapi.

"Apa masalahnya? Kita akan menemaninya selama yang kita bisa."

Shin Yoosung menimpali.

"Tapi, Ahjussi pasti akan kesepian setelah masing-masing dari kita mati karena umur, Sooyoung-unni, bukankah <star stream> kembali? Kita bisa menjadi awet muda, kan?"

Han Sooyoung tertawa terbahak-bahak lalu menjawab.

"Kau pikir itu mungkin? Alasan <star stream> kembali adalah si bodoh itu ada di sini. Menurutmu apakah <star stream> akan beroperasi seperti semula? Itu tidak mungkin. Karena kita sudah menyelesaikan skenario, tak ada alasan lagi untuk memulai."

Lee Gilyoung yang tampan cemberut.

"Hyung akan sendirian lagi. Ini seperti kita lah yang mengutuknya."

Han Sooyoung mengangguk..

"Ya, benar. Jadi, kita harus mencari cara. Entah kita yang menjadi hampir abadi sepertinya atau dia yang seperti kita."

Lee Hyunsung bingung pada ungkapan itu, dia menatap Jung Heewon untuk meminta penjelasan.

Jung Heewon menghela napas.

"Siapa yang bersama Dokja-ssi sekarang?"

Tak ada yang menjawab.

"Jangan katakan padaku.... "

Jung Heewon berdiri disusul oleh Han Sooyoung yang juga panik.

"Sialan, apa yang kita lakukan?!"

Han Sooyoung menyumpah sebelum meninggalkan cafe dengan cepat.

Anggota lainnya juga ikut, mereka merasa cemas seolah akan ada hal buruk terjadi jika mereka meninggalkan Kim Dokja sendirian.

***

[Kim Dokja yang bodoh mem buat ke kacauan]

Suara Dinding Keempat bergema di benaknya.

-Aku tahu ini salah.

Kim Dokja dengan tubuh anak kecil terlihat murung, dia gelisah karena hampir semua bagian dari ingatannya hilang.

[Pin tu itu ter buka]

Dinding Keempat memperingatkan.

-Pintu yang bukan pintu...

Dia terpaksa membuka pintu itu, sebutan pintu yang bukan pintu dan tidak mengarah ke manapun.

Pintu itu adalah wadah jiwa dan kenyataan.

Dia hidup di genre fantasy saat ini dan dibalik pintu itu adalah kehidupannya di genre realisme. Namun, kekacauan yang dia lakukan untuk mengumpulkan jiwanya kembali menyebabkan kerusakan pada pintu itu.

[Yang Hebat da lam bahaya]

Kim Dokja tahu siapa yang disebut oleh Dinding Keempat.

Jadi, dia memutuskan....

***

[Ba-at?!]

Biyoo yang sedang bersama Yoo Jonghyuk di tepi Sungai Han terkejut.

Yoo Jonghyuk menatapnya.

"Ada apa?"

[A-ah, apa yang dilakukan Ahjussi… i-ini, sistem dimanipulasi]

"Apa maksudmu?!"

Yoo Jonghyuk berdiri, wajahnya penuh kemarahan. Aura pembunuh tanpa sadar keluar darinya.

[Ba-at]

Biyoo ketakutan karena aura pembunuh yang kental itu.

Sebelum Biyoo bisa menjelaskan...

+

[Skenario Khusus #1]

Kategori : Khusus

Kesulitan : SSS

Kondisi Sukses : Menyeberang dimensi dengan selamat.

Batas Waktu : 3 bulan.

Kompensasi : Permintaan Khusus akan dikabulkan.

Kegagalan : Impian Paling Kuno menghilang dan waktu dunia berhenti.

*Hanya anggota Perusahaan Kim Dokja yang dapat berpartisipasi.

*Akan ada pembaruan skenario berikutnya.

*Skenario dibuat dengan paksa dan kendala Probabilitas ditanggung oleh Impian Paling Kuno.

+

Biyoo menjatuhkan rahangnya sementara Yoo Jonghyuk membeku tanpa ekspresi. Namun, di dalam gemuruh kemarahan, ketakutan, dan antisipasi saling bersahutan.

Di tempat lain, di toko koleksi, Uriel dan Gabriel tanpa sadar memecahkan barang-barang dengan aura Malaikat Agung karena sangat terkejut.

Han Sooyoung mengutuk berkali-kali saat dia berlari dengan kecepatan penuh menuju bangsal khusus.

Jung Heewon dan Lee Hyunsung menyiapkan perlengkapan semua anggota kelompok.

Shin Yoosung dan Lee Gilyoung memeriksa stigma mereka untuk persiapan.

Mereka tahu ketika Kim Dokja kembali akan ada hal gila yang terjadi, tapi mereka siap untuk itu. Hidup yang mereka jalani selama ini penuh pertarungan tanpa kedamaian. Ketika kedamaian sesungguhnya datang, itu menjadi kekosongan bagi mereka.

Jadi, sekali lagi mereka akan mulai bertarung.

***