webnovel

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints

Ini adalah fanfic yang kubuat untuk menemukan epilog yang kuinginkan untuk MC. Sebaiknya jangan membaca fanfic ini jika belum membaca novel aslinya sampai tamat karena mengandung spoiler. *** Han Sooyoung sampai di depan pintu itu lalu perlahan membukanya dengan harapan putus asa. Bagaimana jika itu harapan palsu? Bagaimana jika hal yang lebih buruk terjadi? Bagaimana jika sekeras apapun mencoba berharap itu mungkin, itu tidak terjadi? Saat pintu itu terbuka, ruangan terang dengan jendela terbuka lebar dan tirai berkibar terlihat. Semua kertas-kertas yang telah dia tulisi bertebaran dimana-mana. Han Sooyoung menyeringai seperti orang idiot lalu melangkah masuk sambil menyaksikan kesimpulannya. [Cerita ini hanya untuk satu pembaca itu] ***

Miharu2Tachi · Others
Not enough ratings
95 Chs

Epilog 43 : Apa yang Kau Kenal, Apa yang Tak Kuketahui (1)

• Begitu? Kau sangat terikat padanya... Ini menyulitkan.

Gumaman dari keberadaan yang tak diketahui asalnya berhenti sehingga Yoo Jonghyuk memperbaiki sikapnya yang hampir runtuh.

"Hei, kau kenapa?" tanya God of Stories yang memegangi bahunya. Dia dan lainnya telah mendengar apa yang diucapkan oleh Yoo Jonghyuk.

"Heh."

Yang terakhir menampilkan senyum mengejek di wajahnya, dia sadar pada kondisi tubuhnya yang mengecil, tidak cocok untuk pertempuran yang mungkin terjadi. Namun, seharusnya ada hal tertentu yang bisa dia kerjakan sebagai gantinya.

Yoo Jonghyuk mengabaikan reaksi dan pertanyaan mereka, itu tidak penting saat ini. Menghentikan waktu hanya bisa dilakukan oleh 'orang itu', dan tentu saja dia tahu 'orang itu' takkan bisa datang ke sini. Mengenai alasannya, Yoo Jonghyuk mengesampingkan itu sampai masalah invasi dapat ditangani.

"Kim Dokja, beritahu aku cara memanipulasi sistem," perintahnya saat berkontak mata dengan Kim Dokja yang terkejut.

Yang Hebat menyela, "Kau tidak boleh mengetahuinya!"

Dan itu adalah peraturan penting yang ditetapkan oleh Tuan Rumah yang asli, jadi Kim Dokja di sini dan Yang Hebat bahkan tak bisa mengungkit dan mengubah aturannya. Cara terbaik menyatakan larangan adalah tidak mengizinkan daripada memberitahu yang sebenarnya.

Kim Dokja menunduk, menciut seperti mangsa di depan predator. Makna dari tindakannya sangat jelas. Yoo Jonghyuk menyipitkan matanya lalu meraih tangan yang pertama.

"Kim Dokja!"

Kim Dokja menggeleng kuat-kuat. "Aku sungguh tidak tahu." Kemudian menarik tangannya dan menghindari Yoo Jonghyuk.

Adegan semacam itu menimbulkan kebingungan semua pihak selain yang bersangkutan. God of Stories membuka dan menutup mulutnya berulang kali sebelum bertanya, "Tunggu, bagaimana dia bisa berhubungan dengan sistem? Lalu, darimana kau mengetahuinya?"

Plotter dan grubnya juga memiliki keraguan yang sama. Tidak, sejujurnya, mereka bisa menebaknya dari otoritas yang ditampilkan Yang Hebat sebelum memasuki Istana Cerita. Hanya saja mereka tak mengira bahwa Kim Dokja kecil yang bersama kelompok Yoo Jonghyuk berbagi kemampuan. Dan berdasarkan permintaan tersebut, itu berarti Kim Dokja memiliki sesuatu yang tak dimiliki Yang Hebat.

God of Stories kesal karena pertanyaannya tidak dijawab. Akan tetapi, ini bukan waktu dan tempat untuk mengajak berkelahi dengan Yoo Jonghyuk yang sedang bermain teka-teki.

"Apa kau tidak ingin melindungi tempat ini? Rumahmu yang asli, bukan?"

Yoo Jonghyuk semakin mendesaknya. Yang terakhir memeriksa log pesan dengan seksama untuk menemukan celah dalam aturan. Ekspresinya berubah signifikan dalam waktu singkat yang hampir tak disadari siapapun.

Kim Dokja mengangkat kepalanya, melihat retakan yang mulai terbentuk dari guncangan di langit. Kemudian, dia meraih ke atas dengan gerakan aneh seperti memelintir sesuatu yang tak berbentuk. Seketika, penghalang itu hancur.

Yoo Jonghyuk dan God of Stories tidak mengerti apa yang dia lakukan, tetapi Yang Hebat dan grub Plotter tertegun karenanya. Terutama, Yang Hebat yang menatap tak percaya pada Kim Dokja seolah tindakannya adalah hal paling bodoh yang pernah dia lihat.

Meskipun, mereka berdua tahu bahwa mereka adalah pecahan jiwa dari yang asli, tetapi mereka tetaplah mereka yang memiliki kepribadian tersendiri.

Baru kemudian, setelah penghalang benar-benar hancur sepenuhnya, God of Stories tergagap, "K-kau, ini salah."

Yoo Jonghyuk tak berharap situasinya menjadi begitu mengerikan. Seakan semua benda yang menghantam penghalang itu akan jatuh langsung melenyapkan mereka. Yoo Jonghyuk masih bingung, kenapa Kim Dokja melakukannya? Tidak mungkin, dia tiba-tiba mengkhianati mereka, kan?

Dugaan mengerikan mendadak terulang di benaknya, itu merupakan waktu ketika suara yang tak diketahui asalnya memberinya tawaran menjengkelkan.

'Apa dia terbujuk rayuan itu? Ataukah karena paksaanku?'

Rasa bersalah dan takut menyelimutinya saat dia ingin mengeluarkan suara dan bertanya apa yang salah dengannya?

Namun, pada saat itu —

Kekuatan penghancur dari atas menghilang seolah tak pernah ada dan sesuatu jatuh seperti meteorit ke tengah taman menyebabkan para karakter yang berkumpul berhamburan. Mereka tampaknya telah memahami situasi sehingga mereka membuat persiapan dengan menyalurkan setiap ons kekuatan yang mereka miliki, fabel-fabel putih berterbangan di mana-mana, ikan-ikan yang sebelumnya melayang di angkasa menuju ke arah mereka.

Apapun yang jatuh membentuk kawah di sana telah ditangani dan dipenjara dalam lingkaran para karakter dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya yang datang dari segala arah. Langit berwarna menyala seperti aurora menembakkan percikan layaknya kembang api.

Yang Hebat memperbaiki posisinya dan melangkah menjauhi grub Plotter serta Yoo Jonghyuk dan God of Stories. Arah langkahnya adalah Kim Dokja. Akan tetapi, sebelum dia sampai, seseorang memegangnya. Yang Hebat berbalik dan mendongak untuk melihat siapa yang menariknya.

Itu Hades. Dengan wajah bingung, Yang Hebat menaikkan alisnya bertanya-tanya ada apa?

Yang lain memperhatikan keanehan ini, para karakter selain Hades berkumpul di sana menghalangi apapun yang dikurung di dalamnya. Hades mendesah lembut lalu mengucapkan kata-kata yang sangat mengejutkan.

"Aku mengizinkanmu untuk berhenti berpura-pura."

Plotter menatap tajam pada Hades dan akan maju ke arahnya. Namun, entah karena ada hal tertentu yang menahannya atau karena dia ingin menunggu dan melihat apa yang akan terjadi sebelum bertindak, dia berhenti di tengah jalan.

Lee Hyunsung memasang perisai, firasatnya mengatakan bahwa pertempuran akan terjadi. Lee Jihye dan Kim Namwoon juga melakukan hal yang sama. Hanya Uriel yang tetap diam, pikirannya dalam kekacauan semenjak Kim Dokja menghancurkan penghalang itu.

Yang Hebat berseru dengan nada kejutan yang menyenangkan."Reader?" Mata hitamnya berbinar melihat Hades yang bukan Hades lagi. Dia tidak mempertanyakan bagaimana cara Reader merasukinya, sebab kata-kata yang diucapkan Reader lebih penting baginya.

Tepat setelah kata itu keluar dari mulutnya, yang lain selain Kim Dokja ternganga dan curiga jika pendengaran mereka rusak.

Yoo Jonghyuk dan God of Stories secara alami memanggil bersamaan, "Kim Dokja?"

Itu untuk sosok yang mereka kenali. 'Orang itu' merasuki Hades yang membuat tebakan mengerikan muncul di benak mereka. Selalu, jika Kim Dokja yang mereka kenal ini muncul tiba-tiba dengan solusi untuk menyelesaikan permasalahan, pada saat itu terjadi ada kemungkinan sembilan dari sepuluh bahwa Kim Dokja ini mengorbankan dirinya lagi.

Hades tersenyum saat membalas, "Itu sudah selesai."

"Apa yang selesai?" tanya God of Stories yang berjalan mendekati Hades. "Kau, Kim Dokja? Bagaimana kau bisa ada di sini? Bukankah kau tidak bisa masuk ke sini?"

Jawaban untuk pertanyaan itu terletak pada pandangan Hades yang beralih ke Kim Dokja kecil di dekat Yoo Jonghyuk di belakang Yang Hebat.

"Ah," seru Uriel yang akhirnya mengerti dan dia langsung merasa lega. "Ternyata begitu."

Yang lain berbagi pemikiran yang sama. Mereka lalu bingung, lega, takut, dan ingin tahu. Melihat reaksi seperti yang diharapkan, Time Controller yang merasuki Hades sementara tertawa kecil. Sikapnya yang sangat tenang dan santai menyiratkan bahwa rusaknya penghalang dan apapun yang jatuh itu bukan masalah besar, tidak seperti the Real Paradise ini akan dihancurkan.

"Dia akan menjawab pertanyaan pertama," tuturnya sambil menunjuk Yang Hebat.

Yang terakhir menurut, dengan suara ceria, dia menjelaskan. "Itu benar-benar sudah disegel. Lalu, kita harus membersihkan sisanya."

Alis Yoo Jonghyuk bergerak-gerak, berpikir serius. God of Stories yang pertama menyahut, "Sungguh? Itu artinya kau sudah bebas, kan?"

Time Controller menggeleng. Begitulah, God of Stories tahu jawabannya sebelum Time Controller merespon. Untuk menghentikan kehancuran, bukankah pengorbanan harus ada?

Namun, —

"Mengapa selalu begini? Tidakkah kau, kau ingin bersama mereka?"

Itu adalah pertanyaan yang mewakili mereka semua yang bertujuan untuk membawanya kembali.

Time Controller tidak menjawab, malah menatap langit dengan tatapan yang tidak bisa dipahami. Wajahnya tenang tapi mereka merasa bahwa 'dia' sedang menahan kesedihan, persis sama dengan 'dia' yang mereka kenal. Namun, mereka tidak mengetahui apapun tentangnya lebih baik daripada 'dia' mengenal mereka.

"Sungguh sangat lama," ucapnya dengan suara yang menunjukkan kelelahan ekstrem. "Aku sangat senang melihat kalian lagi. Aku tidak berbohong, memang benar bahwa aku kesulitan mengekspresikan perasaan yang hanya kumiliki sementara ini."

Pada saat itu, di depan mereka masing-masing, layar antarmuka muncul tiba-tiba.

[Waktu the Real Paradise yang tersisa : 100 jam 20 menit 45 detik]

[Inti penggerak melemah]

Lalu, pesan skenario yang familiar dan sudah lama sejak terakhir kali tiba.

+

[Skenario Terakhir]

Kategori : Multi-Universe

Kesulitan : SSSS

Kondisi Sukses : Lenyapkan Infiltrator.

Batas Waktu : 100 jam 20 menit 45 detik

Kompensasi : Terbebas dari dunia makrokosmos.

Kegagalan : Tidak diketahui.

*Semua Probabilitas yang dibutuhkan tersedia tanpa batasan sampai akhir skenario.

+

***