webnovel

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints

Ini adalah fanfic yang kubuat untuk menemukan epilog yang kuinginkan untuk MC. Sebaiknya jangan membaca fanfic ini jika belum membaca novel aslinya sampai tamat karena mengandung spoiler. *** Han Sooyoung sampai di depan pintu itu lalu perlahan membukanya dengan harapan putus asa. Bagaimana jika itu harapan palsu? Bagaimana jika hal yang lebih buruk terjadi? Bagaimana jika sekeras apapun mencoba berharap itu mungkin, itu tidak terjadi? Saat pintu itu terbuka, ruangan terang dengan jendela terbuka lebar dan tirai berkibar terlihat. Semua kertas-kertas yang telah dia tulisi bertebaran dimana-mana. Han Sooyoung menyeringai seperti orang idiot lalu melangkah masuk sambil menyaksikan kesimpulannya. [Cerita ini hanya untuk satu pembaca itu] ***

Miharu2Tachi · Others
Not enough ratings
95 Chs

Epilog 25 : Nightmares (1)

—[God Of Stories, saya memprotes campur tangan Anda dalam pandangan dunia yang saya awasi]

God Of Stories memikirkan pernyataan protes itu untuk sesaat, lalu mendesah pelan di ruang tertutup dalam lantai tertinggi Tower Of Nightmares, dia sebagai pengawas dari cerita yang diturunkan Tower Of Nightmares dan melaksanakan tugasnya sesuai keinginan Nightmares.

Melihat ruangan putih tempat Ujian berlangsung dan persetujuan terang-terangan tower Of Nightmares, God Of Stories bertanya-tanya apakah niat si pelaku kekacauan itu nyata ataukah tipuan lagi?

Akan tetapi, dia tak punya pilihan selain menepati janjinya pada pelaku itu.

—{{Apa yang kau minta kali ini}}

—Penjelajah yang Tertinggal tersenyum tipis lalu memberitahukan permintaannya yang luar biasa mengerikan.

—[Ketika masa tidur itu datang, Anda harus tiba pada saat yang tepat]

—God Of Stories tercengang dan dengan cepat bertanya {{Kau sudah mengingat semuanya?}}

—Penjelajah yang Tertinggal memiliki ekspresi yang menunjukkan 'kenapa masih bertanya sesuatu yang jelas?' dengan kurang ajar.

—[Aku selalu ingat, aku hanya menipu diriku untuk tidak mengingatnya dan Anda tahu itu benar-benar berhasil. Sebagian besar memang tersimpan dalam perpustakaan]

—God Of Stories tidak tahan lagi sehingga dia memberikan hukuman penghancuran tubuh fisik pada Penjelajah yang Tertinggal dan tidak mengizinkannya membentuk tubuh fisik sampai jangka waktu tertentu.

Dan saat ini, dia dalam perjalanannya dari lantai tertinggi Tower Of Nightmares ke ruang altar tempat simbolnya berada. Altar itu hancur seperti yang sudah diduga berkat pemahamannya terhadap sifat Juri kecil.

God Of Stories memulihkan altar itu dan berencana akan menggunakannya ... namun, dia tiba-tiba menyeringai licik dan bersembunyi tanpa siapapun bisa mendeteksi.

Beberapa orang memasuki ruang altar dengan wajah kaku dan tubuh yang sedikit gemetar akibat suasana menyeramkan dari ruang altar yang sebelumnya hancur. Akan tetapi, tidak seperti dugaan mereka, altar itu masih ada. Plotter yang bertindak sebagai pemimpin merasa lega, ada sesuatu yang tidak beres di Pohon Ilusi sehingga tak satu pun Juri ada, jadi dia mempunyai pemikiran bahwa hal buruk terjadi di ruang altar.

Untungnya tidak seburuk yang dia pikirkan, altar masih berfungsi dengan cahaya putih menyilaukan dari setiap garis yang tergambar di lantai marmer. Dia mengangguk ke partai Yoo Jonghyuk lalu menyeret mereka memasuki altar, setelah beberapa saat, cahaya putih dari altar sepenuhnya memakan mereka.

Di salah satu sudut, sepasang mata hitam menyipit, pemilik memakai gaun hitam selutut seolah dia menghadiri pesta dan aksesoris seperti permata mengambang di sekitarnya, tepatnya di sekitar wajahnya yang cantik. Tanda kecantikan di bawah mata kirinya bersinar, dia melangkah menuju altar kemudian memejamkan matanya.

***

"Aku God Of Stories."

Han Sooyoung jatuh terduduk dengan ekspresi ngeri seolah baru saja dipukul dengan keras di kepalanya. Dia melihat sosok yang memperkenalkan diri sebagai God Of Stories itu lalu bayangan dirinya di lantai yang seperti kaca. Itu mirip, hanya aura di sekitarnya berubah.

"Tidak mungkin," gumam Han Sooyoung lagi.

"S-Sooyoung-unni... d-dia?!" teriak Shin Yoosung yang panik.

Anggota partai Yoo Jonghyuk yang lain tak berbeda, semuanya tercengang. Yang tidak normal adalah Plotter dan Yang Hebat, keduanya malah memiliki ekspresi 'ada apa dengan orang-orang ini?' Sama sekali tidak peka, kedua pasangan yang cocok.

God Of Stories menggeleng dengan kecewa lalu berjalan sambil mengabaikan mereka yang terkejut, dia menuju Plotter lalu berseru dengan suara lembut, "Kau tidak terkejut, apa kau sudah tahu tentangku dari Nightmares?"

Plotter memelototinya dan mendengus sambil membalas, "Itu terlalu klise untukmu tiba-tiba mengetahui tentang perjanjian dunia lain denganku."

God Of Stories terkekeh lalu mengalihkan perhatiannya ke tempat pertarungan berdarah, dia memandang dengan mata sedih.

"Kau tidak datang untuk menghentikannya?" tanya Plotter.

God Of Stories memejamkan matanya sejenak lalu melantunkan nyanyian, di tangannya muncul tombak hitam yang sangat jelas di ruangan putih.

"Aku seperti Dewi Bunga Malam, sebutan God Of Stories tidak cocok untukku. Benarkan, Nightmares?"

Sambil menyerukan hal-hal aneh, God Of Stories mendekati tempat pertarungan dengan cepat. Dia menghentikan Monarch Jaehwan yang terengah-engah kehabisan energi untuk bertarung. Berapa lama dia menyerang? God Of Stories bingung karena dia pikir Monarch Jaehwan akan sangat kuat seperti yang sering dibicarakan Nightmares dengannya.

Sosok yang diserang Monarch Jaehwan menatap God Of Stories di balik tirai darah yang sudah kering, tak ada luka meskipun darah memenuhi tubuhnya. Pemulihan mencengangkan yang bahkan membuat God Of Stories ragu-ragu.

[Predictive Plagiarism]-nya menuju tingkatan tertinggi untuk menyamai Nightmares.

<<Kemunculan 10%>>

Layar merah transparan mendadak muncul di langit putih, itu melayangkan peringatan keras bahwa apapun yang sangat mengerikan akan muncul jika mencapai 100%.

"Aku terlalu lama bersenang-senang dalam cerita yang kau buat, Nightmares. Kau sejak awal bukan generasi pertama, itulah alasanmu membuat perjanjian denganku, kan? Dan sekarang aku tahu bahwa kau adalah Nightmares."

Deklarasi God Of Stories dengan suaranya yang jelas menggema di seluruh ruangan. Sosok itu tertawa senang seolah menunggu-nunggu pernyataannya.

"Dan aku akan mengakhirinya untukmu sesuai janji."

Pada akhir kalimat, tombak hitam sepanjang satu meter dengan energi masif yang besar seolah terbuat dari bintang terpanas alam semesta menusuk tepat ke jantung sosok yang masih tertawa senang. Tawanya berangsur-angsur menghilang ketika tombak semakin dalam sampai menembus.

Krak!

Ekspresi orang-orang di dekat altar seperti menyaksikan kematian mereka sendiri, masing-masing anggota partai Yoo Jonghyuk berteriak dengan gila.

"Tidaaaaaaaak!!!"

"Kim Dokja!!!!!"

"Arggggggg!!!"

....

...

...

...

...

...

Mereka bertanya-tanya apakah orang itu menyuruhnya kemari untuk menyaksikan kematian tragisnya? Hadiah inikah yang ingin orang itu berikan? Hati mereka seperti tertusuk sesuatu yang sangat tajam, rasa sakit yang sangat dalam tapi tak berdarah menyebar.

Han Sooyoung menyeret langkahnya menuju tengah ruangan bersama Yoo Jonghyuk, sementara anggota lain pingsan karena kejutan mental yang sangat kuat.

Mereka berdua masih memiliki harapan samar bahwa tidak mungkin akan berakhir seperti ini. Tidak, tidak mungkin, mereka harus mengakuinya. Tombak hitam itu menyebabkan sosok itu terhuyung-huyung. Namun, sosok itu masih berdiri dengan canggung menatap God Of Stories.

God Of Stories menarik napas dalam-dalam lalu mengutuk.

"Tower Of Nightmares sialan!!!"

Namun, pada saat itu—

<<Kemunculan 20%>>

God Of Stories membuka dan menutup mulutnya lalu menyebarkan aksesorisnya untuk memindai tubuh sosok sekarat itu. Dia tak bisa menahan diri untuk tidak bergumam, "Tidak berhasil. Mustahil! Apakah terlambat?! Nightmares, kau masih kau, kan?!"

God Of Stories dengan panik menarik tombak hitam itu, darah memercik ke mana-mana sampai Han Sooyoung dan Yoo Jonghyuk terkena percikannya. Mata hitam sosok itu dikelilingi cincin kekacauan merah-ungu menyala.

<<Kemunculan 25%>>

"Baik, saatnya pertarungan nyata kita,  Nightmares."

God Of Stories membentuk senjata lain yang setara tombak. Dia mengabaikan fakta bahwa dua orang mencoba mendekati lokasi pertarungan.

<<Mimpi Dari mimpi Buruk>>

<<Penghancur Great Land>>

<<Kemunculan 30%>>

Aura merah-ungu mulai menyusup keluar dari tubuh sosok itu dan menghempaskan Han Sooyoung dan Yoo Jonghyuk sampai menuju anggota partai lain, sementara God Of Stories bertahan di tempatnya.

"Disaat terakhir, kau masih melindungi mereka, tidak seperti dirimu Nightmares. Kau memang sulit mati karena itulah kau membutuhkan bantuanku."

God Of Stories menggunakan [Predictive Plagiarism]-nya kemudian segala macam bentuk senjata berwarna hitam terbentuk dan mengambang di seluruh ruangan, siap menerima perintah.

Yang Hebat berkedut lalu mencoba melepaskan diri dari pelukan Plotter dengan membabi-buta. Emosinya yang tercampur memberinya peringatan. Dia harus mendekati sosok itu sekarang.

"Kim Dokja!"

Plotter dengan keras kepala terus memeganginya sambil menyaksikan pemandangan epik ratusan, tidak, ribuan menurut skala ruangan, ribuan senjata hitam terbentuk atas otoritas God Of Stories.

Yoo Jonghyuk menyeret langkahnya kembali ke tempat pertarungan, itu untuk melihat temannya dan mendapatkan jawaban. Apakah ini yang sesungguhnya kau inginkan? Itulah yang ingin dia tanyakan. Hanya sekali, sekali saja, dia berharap mendengar satu kata dari orang itu.

Han Sooyoung dengan wajah kusutnya mencerna potongan-potongan petunjuk yang tersebar, lalu akhirnya menginterpretasikan dalam benaknya.

—tls123 adalah Han Sooyoung putaran 1863.

—Dan dia bukan avatar, dia adalah God Of Stories.

—Lalu, siapa dirinya sendiri kalau begitu?

—Avatar God Of Stories? Itu tidak mungkin, inkarnasi? Terlalu jauh, lalu apa?

Han Sooyoung memperhatikan anak laki-laki yang dipegang Plotter lalu pada sosok itu, dia kemudian mendapatkan kesimpulannya yang tak pernah terpikirkan.

[■■ milikmu adalah 'God Of Stories']

***