webnovel

Fanfic Omniscient Reader's Viewpoints

Ini adalah fanfic yang kubuat untuk menemukan epilog yang kuinginkan untuk MC. Sebaiknya jangan membaca fanfic ini jika belum membaca novel aslinya sampai tamat karena mengandung spoiler. *** Han Sooyoung sampai di depan pintu itu lalu perlahan membukanya dengan harapan putus asa. Bagaimana jika itu harapan palsu? Bagaimana jika hal yang lebih buruk terjadi? Bagaimana jika sekeras apapun mencoba berharap itu mungkin, itu tidak terjadi? Saat pintu itu terbuka, ruangan terang dengan jendela terbuka lebar dan tirai berkibar terlihat. Semua kertas-kertas yang telah dia tulisi bertebaran dimana-mana. Han Sooyoung menyeringai seperti orang idiot lalu melangkah masuk sambil menyaksikan kesimpulannya. [Cerita ini hanya untuk satu pembaca itu] ***

Miharu2Tachi · Others
Not enough ratings
95 Chs

Epilog 10 : Perpustakaan (1)

Kim Dokja samar-samar menyadari tempat ini, perpustakaan dengan rak buku yang menjulang sampai ke langit-langit. Ruangan itu remang-remang.

"Ah."

Dia melihat tubuhnya, atau apakah bisa disebut begitu? Tubuhnya bukan tubuh anak kecil tapi pria dewasa, mungkin inilah bentuknya sebenarnya. Ini adalah alam bawah sadarnya, penuh buku tertata rapi di setiap rak.

Dia berjalan ke rak terdekat untuk menarik sebuah buku dan menemukan judulnya.

<Kim Dokja Umur 15 tahun>

Dia menjatuhkan buku itu dengan tangan gemetar.

"Oh, sudahkah kau membacanya? Itu akan membantu jika kau membacanya."

Suara tak asing itu, suara yang menyuruhnya datang ke sini.

Kim Dokja berbalik, dia melihat seorang pria atau bisakah dia disebut pria? Wajahnya cantik seperti wanita, tapi ekspresinya menampakkan kelelahan yang berlebihan.

"Oh, haruskah aku memperkenalkan diri? Baik, aku Nirvana Moebius."

Kim Dokja masih bingung.

"Nirvana?"

Nirvana terpana sesaat pada respon itu.

"Tidakkah kau masih ingat tentangku di Ways Of Survival?"

Kim Dokja menjadi waspada karena Nirvana mengetahui tentang novel itu. Sebagai referensi, Kim Dokja hanya dapat mengingat tentang sunfish Yoo Jonghyuk dalam novel itu. Ini seperti hanya protagonis yang akan diingat sementara sisanya terlupakan.

Tentu saja, itu tentang novel bukan kenyataan. Trailer singkat dimainkan dalam kepalanya, itu saat dia bertarung bersama sunfish Yoo Jonghyuk.

"Ehem, baiklah. Pria tua itu tak membantumu mengingat. Nah, aku akan menjelaskan alasanku memanggilmu. Master Simulacrum dan Eater Dream menunggumu. Ayo."

Nirvana berbalik pergi menuju satu sisi ruangan di ujung barisan rak yang tertata di kanan kiri dengan padat.

Kim Dokja menunggu sampai punggung Nirvana akan menghilang, lalu dia melangkah mengikuti punggungnya.

***

"Yoo Jonghyuk?! Kenapa kau di sini? Bagaimana dengan skenario?!"

Lee Sookyung bertanya dengan panik.

Orang yang dibawa Sun Wukong adalah Yoo Jonghyuk yang sebelumnya memasuki portal menuju pintu yang bukan pintu.

"Mereka akan baik-baik saja tanpaku," katanya sambil memperhatikan Kim Dokja dengan tubuh anak kecil yang tertidur di pelukan Lee Sookyung.

"Apa maksudmu?"

Yoo Sangah memasang ekspresi bingung sambil menanyakan apa maksudnya.

"Ada Secretive Plotter di sana."

Pernyataan itu cukup mengejutkan mereka termasuk Sun Wukong.

"Apa? Jadi, anak itu...tidak, kenapa tujuan skenario adalah di tempat anak itu?!"

Yoo Sangah berteriak.

Secara alami Lee Sookyung tidak memahami hal itu karena tidak semua hal diceritakan padanya. Dia hanya diberitahu bahwa Kim Dokja adalah Impian Paling Kuno.

"Dia akan bisa mengurusnya, lebih baik bagi diriku tetap di sini."

Yoo Jonghyuk melanjutkan alasannya datang.

"Han Sooyoung dan guruku ada di sana dan sejak awal skenario ini dibuat untuk memperbaiki sesuatu. Aku akan tetap di sini untuk melindunginya."

Itu keputusan yang mengejutkan.

Yoo Jonghyuk mengeluarkan aura kemerahan, itu tahap transendensi ketiga. Dia mencapai tahap itu dan penampilannya secara bertahap kembali muda.

Seorang transenden bisa hidup ratusan tahun sama seperti Breaking The Sky Sword Saint, umur mereka setara naga dan penampilan mereka akan tetap sama.

Yoo Sangah tercengang, sementara Sun Wukong menjauh dari Yoo Jonghyuk.

Percikan api tiba-tiba menghantamnya, itu adalah badai probabilitas. Namun, Yoo Jonghyuk tidak berhenti mengeluarkan aura kemarahannya. Itu masih belum sempurna, sedikit lagi.

Namun, pada saat itu—

Crak!!!

Dark Stratum mengeluarkan suara keras seolah sesuatu retak.

Badai probabilitas menari menciptakan rantai keemasan yang mengikat mereka semua.

"Ugh, apa ini?"

Sun Wukong diikat oleh rantai di tangan dan kakinya, sementara Yoo Sangah dan Yoo Jonghyuk hampir sepenuhnya ditelan oleh rantai.

Separuh tubuh bagian bawah mereka dikelilingi rantai keemasan seperti penjara.

Aura kemerahan Yoo Jonghyuk berusaha menghancurkan rantai itu, tapi tidak berhasil.

"Sookyung-ahjuma!"

Yoo Sangah berteriak ke Lee Sookyung.

Lee Sookyung melindungi tubuh Kim Dokja saat rantai emas datang dari celah yang retak di Dark Stratum.

Hal yang terjadi berikutnya menyebabkan rahang mereka jatuh.

Rantai itu berhenti tepat di depan Lee Sookyung, tak bergerak.

Mata Yoo Jonghyuk melebar, dia meningkatkan auranya terus-menerus untuk mengikis rantai.

Hawa dingin yang tak menyenangkan datang, suaranya tercekat.

Yoo Sangat juga merasakannya. Kedatangan sesuatu atau entitas yang tak terbayangkan.

Sun Wukong yang masih sedikit bebas menarik keluar Riyu Jigubang-nya, tongkatnya memanjang menyodok rantai yang mendekati Kim Dokja untuk menjauh.

Rantai emas itu seperti ular yang memiliki kepribadian, rantai itu marah dan berbondong-bondong menuju Sun Wukong.

Crak!!!

Retakan besar.

Kali ini mereka mengira bahwa semuanya berakhir....

***

"Yoo Jonghyuk, kau sialan!!"

Han Sooyoung menyumpah dengan penuh kemarahan.

Dia teringat sebelumnya, Yoo Jonghyuk menipu mereka dan kembali sendirian sementara mendorong mereka memasuki pintu itu.

Saat ini mereka ada di celah dimensi.

Jung Heewon juga geram, sementara Lee Hyunsung mencoba menganalisis situasi.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Lee Hyunsung bertanya.

"Muridku memang kurang ajar."

Breaking The Sky Sword Saint terkekeh dengan wajah dingin.

"Jika aku kembali nanti, akan kucincang dia!"

Kyrgios Rodgraim yang duduk di pundak Breaking The Sky Sword Saint meludahkan kemarahannya.

Shin Yoosung dan Lee Gilyoung murung.

Han Sooyoung menghela napas meredakan suasana.

"Ini celah dimensi, pasti ada pintu keluar. Jika kita beruntung, kita bisa kembali."

Uriel tak mengatakan apa-apa, dia merasa bisa mengerti perilaku Yoo Jonghyuk.

'Pasti dia tidak ingin meninggalkan Kim Dokja sendirian.'

Mungkin yang paling memahami dua orang itu adalah Malaikat Agung Uriel.

"Ayo berpencar dan berkumpul lagi di sini, untuk menemukan pintu keluar dari celah dimensi sialan ini."

Kelompok setuju dengan saran Han Sooyoung.

Mereka berpencar dengan masing-masing anggota dua sampai tiga orang.

Celah dimensi adalah tempat yang aneh, ada salju yang turun, dinding putih di mana-mana lalu langit putih seperti seluruhnya putih hanya saja ada sedikit perbedaan tidak seperti Dark Stratum.

Dinding-dinding putih itu bukan hanya dinding biasa. Seolah itu menjawab kebingungan mereka, tulisan grafiti mulai muncul seperti iklan di layar.

<(apa kau yakin untuk melanjutkan?) >

Itu adalah tulisan pertama yang dilihat Han Sooyoung

"Sial, ini seperti ingatan avatarku."

Han Sooyoung mendekati dinding dan akan menggaruknya dengan kuku untuk membalas. Namun, tangannya menembus.

Dia memiliki ekspresi kosong pada hal tak terduga itu.

Bukan hanya dia, kelompok lain yang berpencar mendapatkan pesan yang sama di dinding yang mereka lihat.

Itu adalah peringatan. Oleh siapa?

Itulah masalahnya, mereka tak tahu.

Pesan itu masih ada seolah meminta konfirmasi.

Namun, bagaimana melakukannya jika mereka tak bisa menyentuh dinding itu?

Lalu, Han Sooyoung tak punya pilihan selain berteriak,"Tentu saja aku akan melanjutkan. Ini semua untuk si bodoh itu dan si brengsek Yoo Jonghyuk."

Nging!!!!

Suara dengungan memekakkan telinga mereka dan pesan itu berubah.

<(pintu ada di ujung tergelap dari tempat ini)>

Lalu tulisan itu menghilang, menyisakan dinding putih tak ternoda.

***