webnovel

Alo 1

"siapa kamu?" Tanya Rena di ruangan gelap.

"Kamu yakin mau tau siapa aku?"

"Lah balik nanya. Terserah lu deh mau ngasih tau atau ga. Yang pasti jangan celakai Alo." Ancam Rena.

"Hahahaha... Kamu pikir kamu bisa apa Rena?" Sosok gelap itu terlihat jelas.

"What the hell, anying! Mama!" Teriak Rena ke madam. "Kenapa mama disini! Setelah bertahun-tahun ngilang, sialan banget!"

"Kamu ga bisa apa ngomong sopan sama mama. Siapa yang ngajarin kamu jadi pecun gini hah? Bahkan di dunia siluman juga mecun!" Teriak madam sambil jewer telinga Rena.

"AW sakit ma! Mama yang ngajarin! Mama yang ninggalin aku sama papa tiri toksik itu! Sekarang mama bilang aku pecun, terus mama itu apa! Mucikari? Germo?" Balas Rena ga mau kalah.

"Ah ste set diem! Mama mau ngomong serius sama kamu Rena. Kamu tau ga kenapa kamu ada disini?"

"Karena aku nyasar ma! Eh tapi kenapa mama di sini, apa mama nyasar juga?"

"Bego banget kamu! Mana ada orang nyasar sampe tersedot lama bahkan sampe bisa ngewe berkali-kali sama siluman sini. Kamu betahkan di sini?" Tunjuk madam ke muka Rena.

"Iyalah betah orang ada Alo."

"CK CK CK... Ini nih yang mama cemasin, udah bener mama taro kamu di dunia manusia biar kamu hidup nya dikit normal malah kamu nyasar ke sini, kalo udah kena ke tinya siluman emangnya bisa balik lagi ke selera umum kaya ukuran punya manusia itu? Ya ga mungkinlah, udah dapat barang bagus! Duh pusing deh gue kalo gini, gimana caranya balikin ini anak ke dunia manusia."

"Apaan sih ma. Aku ga bakalan balik ke dunia manusia, aku mau di sini aja selama ada Alo di samping aku." Kata Rena bersikeras.

"Eh tolol! Emang lu pikir kenapa gue buang lu ke dunia manusia! Karena dunia persiluman ini ga lagi baik baik aja bego! Karena nyawa lu terancam! Karena ada banyak pangeran siluman yang pengen dapetin lu! Tololnya jangan kebangetan dong Rena! Lu bayangin kenapa sampe gue nitipin lu sama laki toksik, biar lu ga balik ke sini, biar lu ternoda dan siluman siluman sini ga bisa mengendus keberadaan lu!" Terang madam sambil emosi ngeliat muka nyolot putrinya.

"Tunggu deh ma, aku ga paham."

"Emang dari dulu lu mah oon banget ya, makanya jangan kebanyakan nonton bokep, otak lu kontool mulu sih!"

"CK! Udah mama jelasin buruan deh! Enek lama lama liat muka tua mama yang pick me itu!"

"Lu pikir muka cakep lu itu darimana Rena kalau bukan dari gue."

Madam ambil posisi duduk di meja dan kini mulai mode serius.

"Rena, waktu kamu lahir itu ada perang besar di sini, meski mama juga ga tau siapa papa kamu sebenarnya, yang pasti di darah kamu itu mengalir multi siluman."

"Anjay!" Sinis Rena meremehkan emaknya. "Mama mau bilang kalau mama banyak yang nyelupin sampe mama sendiri ga tau siapa papa kandung akukan? Ga di dunia manusia ga di dunia siluman mama emang bad mom!"

"Ssstt sttts dengerin dulu mama dan jangan judge mama macem macem okey! Kamu punya darah werewolf dimana darah kental itu ga bisa menyatu dengan darah siluman ular. Semoga kamu paham!"

Rena menyeringai sinis. "Jangan becanda deh Ma, jelas-jelas rena manusia biasa. Werewolf apaan deh!"

Madam menepuk dahi. "Manusia serigala sama siluman ular itu musuh Rena, musuh! Kalau kamu terus bersama Alo artinya kamu membahayakan diri kamu sendiri dan juga pasangan siluman silver itu!" Kata madam menjelaskan.

"Bullshit ma, Aku ga mau denger omong kosong kayak gitu, aku sama Alo udah terikat pernikahan ma, jadi ga ada seorangpun yang bisa pisahin kita."

"Ren, cinta ga selamanya indah Ren, kamu liat betapa lemahnya siluman ular itu di tanah kita, bentar juga dia bisa mati apalagi kalau semua alpha ngejar kamu, bisa babak belur dia Ren, beruntung mama bisa bantuin kalian atau kalian juga udah mati dan kamu udah abis diperkosa sama klan penjaga perbatasan."

"Ma, kalau gitu, sekali aja dalam hidup Rena, mama bantuin Rena. Rena mau hidup sama Alo ma. Rena mau punya keluarga yang normal."

"Cih, ngomongin keluarga normal, selera kamu itu aja udah ga normal, kamu ga mikir apa kayak gimana nanti keturunan kamu, kamu udah siap nyusuin anak uler?" Sinis madam.

"Bodo amat ma. Selama itu anak Rena sama Alo."

"Emang ya lu keras kepala, pala batu, kalau lu mau sama Alo itu artinya lu harus keluar dari sini, jangan pernah mendekat ke kawasan manusia serigala." Kata madam.

"Hah? Terus aku harus hidup primitif lagi gitu?" Rena jadi galau.

"Itu pilihan kamu kan?" Sindir madam ga peduli.

"Yaelah, lu jadi emak sedikit aja kasih enak ke gue Napa. Mama ga ada hasrat mau bahagiain aku gitu, dukung aku sama Alo biar bahagia gitu."

"Ren, membuang kamu dari sini itu udah cara mama bahagiain kamu tapi kamu malah balik ke sini atas kemauan kamu sendiri." Kata madam sekarang pelan. "Kalau memang kamu secinta itu sama manusia silver itu, kamu sebaiknya segera pergi darisini sebelum bau kamu terendus pimpinan serigala lain, Rena, kamu salah satu gadis terbaik sebagai mate pemimpin serigala, karena cuma kamu dan mama yang punya darah murni!"

Rena makin ga paham.

"Alo bakalan jelasin ke kamu kalau kamu ga paham juga sama omongan mama." Kata madam membukakan pintu dan di depan sudah ada Alo yang menatap Rena.

"Alo!" Rena memeluk Alo. "Kamu kenapa keliatan tegang?"

"Madam benar Rena. Aku ga bisa lindungin kamu." Kata Alo sedih.

"Itu bukan salah kamu Alo, aku yang salah. Kalau pergi dari sini memang yang terbaik ayo kita pergi." Kata Rena.

"Tapi aku ga mau bikin kamu susah Rena, aku ga mau bikin hidup kamu sulit, kamu udah biasa hidup modern, kamu pasti ga akan bisa hidup dengan cara aku. Dan kamu, kamu adalah masa depan klan serigala ren." Kata Alo bersimpuh di depan Rena. "Kasta kamu di atas aku ren, jauh sekali, aku ga mungkin bisa memiliki kamu." Tatapan Alo sendu, matanya merah.

"Alo bullshit ya, ini bukan cara kamu buat ninggalin aku kan, denger ya alo, apapun alasannya kalau mau putus ya putus aja ga usah banyak bacot! Lu kira gue bakalan terima alasan kaya gini! Ga mau!" Teriak Rena marah. "Ayo keluar dari sini Alo, Alo ayo!" Paksa Rena.

Alo terdiam.

"Alo plis ya, lu ga bakalan bikin hal ini jadi rumit kan?" Lirih Rena kesal karena Alo keliatan dingin.

"Alo, lu bilang mau bikin keluarga sama gue, tapi baru segini doang lu nyerah! Bodoh banget sih lu!"

"Ren, boleh aku titipkan benih aku ke kamu? Dan kamu boleh tinggal disini, biar aku yang pergi."

Plak!

Tamparan mendarat di pipi Alo.

"Lu kira gue selemah itu Alo!" Teriak Rena marah, abis nampar kini Rena mengelus pipi merah Alo. "Gue ga akan ninggalin atau pisah sama lu Alo."

Dengan kasar Rena menyambar bibir Alo. Awalnya Alo nolk tapi Bibir Rena bersikeras memagut kasar bibir Alo sambil mendesak posisi Alo.

"Ren…"

"Apa! Gue ga mau denger kata kata tolol Kya gitu lagi! Gue cuma mau sama lu Alo!" Tatapan dingin Rena bikin Alo sakit.

Cups…

Bibir Alo membalas serangan Rena tadi, kedua tangan Alo mencengkeram pipi Rena.

Alo awalnya dingin tapi ciuman panas Rena membuat hati Alo kembali hangat. Alo ga bisa bayangin kalau ga ada Rena disampingnya.

Set...

Air mata Alo jatuh di pipi, tangan Alo terangkat dan meluk Rena erat erat.

"Rena, aku ga mau kehilangan kamu Ren."

"Hiks..." Rena ikut menangis di pelukan Alo.

"Alo kita perlihatkan kalau kita bisa bersama." Kata Rena ikut bersimpuh sambil menanggalkan bajunya.

"Jangan disini." Kata Alo mempertahankan baju Rena. Malu lah pasti disini banyak yang bisa nonton lewat kamera pengintai.

"Memangnya gue peduli gitu?"

Bibir Rena menyambar bibir kering Alo lagi, dengan beringas lidahnya bermain-main di rongga mulut Alo, disedotnya kasar Saliva hangat Alo membuatAlo harus mengimbangi serangan bertubi-tubi Rena."selamanya kita bakalan bersama sayang."

"Alo aku mau kamu entot aku di sini, dengan kasar, biar lonte itu liat kalau aku lebih lihai dari dia. Biar dia tau kalau kamu itu hebat."

"Ren nggak Ren, tunggu…"

"Kamu ga mau?"

"Bukan gitu."

Rena menyeringai lalu pakaian nya udah terlepas semua di lantai, dengan posisi bugil sambil duduk bersimpuh di hadapan Alo.

Rena bikin Alo terus nelem ludah, apalagi wajah cantik dan tatapan dalam penuh cinta bikin Alo makin gregetan pengen langsung hap Rena gak peduli dengan kamera di sini.

Alo tertegun menatap gadis kesayangannya ini, dan ikut menanggalkan pakaiannya.

"Kamu ngapain?" Goda Rena.

"Kamu bilang mau begituan di sini?"

"Hahaha, biar aku yang bukain baju kamu."

Alo cuma pasrah pas Rena nungging di depan mukanya, bukan Rena kalau cuma lepasin baju Alo dengan cara biasa. Dengan binal Rena membuka kancing baju Alo dengan bibir dan giginya, sesekali tatapan Rena mesum ke wajah sange Alo.

Cups…

Setiap satu kancing tanggal Rena akan menciumi Alo tapi begitu Alo mau respon Rena malah turun lagi buat buka kancing Alo, Rena bener bener bikin Alo makin gregetan.

Street!

"Ah sayangku, kontolmu memang sempurna…"

"Jangan bilang gitu." Alo malu malu.

"Kenapa, ini gede dan gagah."

Rena masih mau main main sama bibirnya.

Begitu celana Alo turun sempurna, Rena ga menyiapkan kesempatan pas liat tiang tegak Alo.

"Ahhh itu keliatan tajem banget kalau nancep di meki aku sayang."

"Kamu mau coba?"

"Hahaha setelah ini!" Kata Rena binal sambil sujud Dean Otong Alo, diseruputnya ujung tanduk Alo sampai Alo mendesis dalam.

Sssshhhh

"Uuuhhhh…"

Rena senyum tiap kali ngeliat reaksi Alo pas disepong, muka ganteng dan rambut silver Alo keliatan berkilau di mata Rena.

Sluurpppp sluurrrpp..

Dengan cekatan dan penuh nafsu Rena melumat batang kokoh Alo dari atas hingga ke pangkal, lidah Rena juga ga mau tinggal diam, dilumurinya batang Alo tanpa terlewat seinch pun dengan gerakan memutar bikin kedua tangan Alo mengepal kuat.

Sluurpppp

"Ssshhh… Ahhhuuu…. Aaahh… Ren…"

Ayunan tetek Rena sayang untuk dilewatkan, setiap kali Rena naik turun nyepong batang kuat Alo, tetek kenyal itu bergoyang, awalnya Alo masih nahan diri meski Uda terlanjur sange, tapi akhirnya gagal cuy, tangan Alo dengan cekatan narik tengah bokong rena sampai rena kaget dan kesedak otongnya Alo.

"ekk, uuhuk! euh… kamu ngaggetin aku."

"maaf sayang aku gak tahan liat kamu posisi nunggung begini."

bukannya marah Rena malah seneng. "kalau uda gak tahan terus lakuin dong!" goda Rena sambil angkat rambutnya pakai tamgan terus ganti posisi.

Rena duduk di sebelah paha Alo dengan posisi membelakangi lalu lirik ke kamera.

"Aku tahu, mama melihat semua inikan. Kamu ga usah takut Alo, kita buktikan kalau kita memang sejodoh, kalau aku dan kamu bisa bersama selamanya."

ucapan Rena bikin Alo sange berat. yaiyalah, udah bugil begini jangan disia-siakan bahkan dihadapan mertua sekalipun.

Rena ngambil posisi, siap siap menyantap kontol kencang Alo lagi, kontol yang memang bikin Rena kecanduan. Mama benerkan, kalau punya siluman emang ga bisa diduain.

"Ren...." Alo menggamit dagu Rena, Rena noleh ke belakang nerima kecupan dalam Alo, saling menghisap bibir dengan penuh nafsu birahi.

"Aaahhh...."

"Eeeummmm..."

Sementara tangan Rena mengocok kontol Alo, diremas dan diurut perlahan sambil digesek gesekkan ke mekinya.

kedua tangan Alo juga ga mau diam, dipijatnya dua tetek kencang rena, puting muncung tegang itu dipilin lembut sampai kasar, lalu kepala Alo turun dan menghisap sebelah puting Rena.

"aiihhj euuh ahhhh…" desahan nikmat bikin bibir Rena gemetar, tubuh Rena dibikin bergelinjang berkali kali dan gak sabaran untuk dimasukin sama kontol kencang Alo.

"aah Rena…"

"Aloo eeuuhh alooo emangnya kamu mau ga beginian lagi?"

"ga sayang, kamu yang bikin aku ngerasain surga ini, aku gak bisa kalau gak ada kamu."

"makanya kamu jangan konyol sayang, emangnya kontol ini udah ga mau aku servis lagi?."

"maafin aku Ren, aku putus asa tapi aku pengen kamu bahagia."

"Alo aku bahagia kalo bisa begini terus sama kamu sampai mati."

"aaah Rena ku…"

"Alloo aaahhh.."

baik Rena ataupun Alo udah ga bisa lagi tahan kendali, Rena bersimpuh buka kaki lebar lebar, tangannya menuntun kontol basah Alo masuk ke melinya yang udah kuyup itu.

"Alo sayang, aku yang kerja kali ini."

Sambil telentang di lantai Alo menikmati figur belakang Rena yang seksi, sekali hentak kontol gede Alo masuk sempurna ke meki Rena.

"uuuhhhh!!"

"eehmmm, Alo ini kayaknya lebih gede dari bisanya, euuh meki aku jadi sesak banget Alo!"

"aah Renaaa, itu semua karena kamu, karena aku takut kita bakal pisah padahal kontol aku sendiri tau jawabannya, dia ga mau pisah sama meki kamu Ren, dia mau tunjukin itu!"

"ahh Alo aku suka ini, rasanya sesek tapi enak banget, rahim aku rasanya penuh sama kontol kamu, ini masih posisi diem, gimana kalau di goyang!"

"ahh Rena! aku pengen peluk dan cium kamu sayang."

"Ah Alo! aku coba goyang dulu ya…" suara Rena memelan pas bokongnya dicoba naik turun melumasi kontol Ap dengan dinding vagina, rasa sesek, ngilu dan geli bikin Rena merem melek kenikmatan.

"uuuhhh ahhhh aaaah aaaloooow aaah… euuummhh…"

ploppp…

plooopp

Rena masih goyang pelan pelan penuh penghayatan tapi efeknya bikin badan Alo bergetar terus tiap kali kontolnya dihisap sama meki Rena.

"anj! Rena ini gila! kontol aku rasanya kesedot sama meki kamu! posisi ini bikin aku ngilu, astaga rasanya enak bangeg Ren aaauuuhhh reeeen…"

"Eeeuummmh...."

"aaah Ren. aaahhhh Rennn ahhh!!"

"eeuummhh…."

"reeen aastg… uuhhhh… eeuuuhh…"

tiap kali Alo manggil rena maka kepalanya juga terangkat dan turun lagi, gerakan bokong Rena bikin Alo bener bener mati kutu.

"Alo sumpah ini bikin aku gak kuat!"

"aku jugaa ren! sini Ren berbalik, aku mau liat muka kamu sayang."

Rena mutar haluan dan mereka saling hadapan dengan posisi Rena tetap diatas, keduanya saling lempar tatapan penuh cinta dan senyum tulus.

tangan Alo ngerapihin rambut Rena lalu dia berusaha bangun dan meluk Rena erat erat.

"Rena, kamu mau jadi mate aku seumur hidup? dan menjalani hari sebagai pasangan siluman ular?" bisik Alo lembut masih terus meluk rena erat.

"aku ga perlu jawab karena kamu tau apa jawabannya."

"ya aku tahu tapi aku mau dengar sebagai janji kita."

rena melepaskan pelukan Alo, kedua tangan Rena bertengger di bahu Alo, sambil senyum manis Rena menjawab, "Alo, aku mau jadi mate, pasangan, jodoh, istri kamu. aku akan jalani kehidupan aneh ini sebagai Renanya Alo, bukan yang lain."

Alo tersenyum senang begitupun Rena.

"aku cinta kamu Rena."

"aku lebih cinta sama kamu — aaauuuhhhh…"

belum lelar ucapan Rena, Alo udah main gas aja, ditopangnya pinggang rena, diangkat dan diturunkan dengan ritme cepat bikin Rena berkali kali berteriak histeris bukan karena takut tapi teralu enak.

"uuuh aaah Aloo! anjir Alo! Alo ah, stop stop Alo! uughh!! aaahhhh.. Alooo!!!! help!! Alo mode siluman bikin gue mati!!!!"

* full di karyakarsa