webnovel

2 ronde 1

Jadilah malam itu Evan nginep di kosan Titi.

"Van, kamu udah tidur?"

"Jujur Ti, aku ga bisa tidur."

"Sama!"

Srek!

Keduanya barengan balik arah dan jadi saling tatap tatapan.

"Emh, sorry Van, tapi~" Bibir Titi urung ngomong dan terbuka bikin Evan pengen ngelumat bibir seksi Titi.

"Ti..." suara Evan Uda lain. Evan narik kepalanya lebih dekat ke Titi. "Ti, aku mau cium kamu..."

Evan siap kalo Titi bakal nampar atau apa tapi nggak, dengan cepat dan sigap tau-tau bibir mereka udah ketemu, saling berpagutan erat, saling melahap rakus.

Tangan Evan menahan tengkuk Titi supaya ciuman mereka makin dalam dan gila penuh nafsu, sementara Titi juga meluk Evan erat erat sampai mereka gulung gulungan di ranjang Titi.

"Uummm... ahhh..."

"Uuummmm... emmmhh.... Ahhh..."

"Uummh...."

Bibir Evan dan Titi saling serang nggak mau ngalah, dari ciuman pelan, binal sampai penuh nafsu. Yang awalnya cuma cipokan, hisap hisapan, sambil gigit gigitan tau tau leher Titi udah banyak cupangan dari bibir Evan.

"Ah, Ti... sorot mata kamu pengen lebih, apa aku salah?" Tanya Evan sambil mengawasi rambut Titi, ujung hidung mereka masih nempel.

"Hosh hosh..." Titi masih ngatur nafas, tadi ciuman panjang bikin stok oksigen di parunya abis. "Kalau kamu Van?" Tanya Titi.

"Jujur Ti, aku bukan perjaka tapi aku udah lama nggak ngewe jadi kalau sekarang kamu bilang iya, aku nggak bisa ngobrol diri lagi Ti."

Dan begonya, Titi main ngangguk aja.

Evan langsung buka kaos dan celananya, sisain boxer ketat yang udah jiplakin kontolnya itu.

Titi sendiri dengan muka merah, malu malu meong di atas ranjang udah siap juga di unboxing pacarnya Meta.

Evan balik ke ranjang, bantuin Titi buka baju sampai yang tersisa cuma kurang dan CD transparan.

"Anjirrr Ti, gila bodymu itu," kata Evan speechless, kontolnya udah berontak aja ngeliatin tetek Titi yang bulat besar dan meki plontos Titi yang masih ketutup CD transparan.

"Aku ga nyangka kalau kamu seksi banget Ti."

"Jangan bilang gitu ah, aku malu." Kata Titi.

"Beneran Ti, siapa yang bisa nolak pesona kamu ono Ti, aku sih bener bener bisa jatuh cinta sama kamu ti." Kata Evan.

"Ah gombal Van, udah aku nggak ngarep Van, aku cuma mau kita seneng seneng aja malam ini abis itu udah lupain aja ya..."

Mendengar itu Evan merasa menang, dengan sigap Evan menyerang lagi bibir bengkak Titi, dengan penuh nafsu Evan melumat bibir Titi, badan Evan menindih badan Titi, kenyal dan lembut tetek Titi membuat Otong Evan makin kalang kabut.

"Uuummmhhh.... Emmmhhh." Dengan penuh nafsu lidah Evan menjelajahi rongga mulut Titi, kedua tangan Evan juga ga tinggal diam, tangan Evan cekatan meremas gunung kembar Titi.

"Aaaiiihhh.... Uuuhhhh..." desahan Titi di telinga Evan makin bikin Evan nggak karuan, dengan cepat Evan merangkak turun di badan Titi, Evan kembali bikin banyak cupangan di dada Titi.

Sluurrpp...

"Aaahhh... evann... hisap tetekku Van, gatel banget Van..." rintih Titi menyodorkan susunya ke Evan.

"Yang mana yang gatel?" Kata Evan gemes.

"Dua duanya Van, pengen dikenyotin sama kamu Van... kenyotin yang kenceng ya Van..."

"Nanti sakit gimana?"

"Nggak... nggak apa apa.." rintih Titi udah sange berat.

Dengan senyuman Evan siap menghisap puting tegang Titi, Evan mengenyoot kencang puting Titi gantian kiri dan kanan, tangan Evan meremas tetek Titi supaya putingnya makin muncung jadi Evan bisa merauk puting Titi dengan kencang.

"Aaahhh... euuh.... Ahhhh... enaaak Vann... ahhhh... enaaakkk... hisap yang kenceng Van, gigit Van... uuuh..."

Hap hap hap... slurpp...

Evan dengan rakus mengecup, menjilati dan mengennyot tetek bulat besar punya Titi, badan Titi terus bergelinjang setiap kali Evan menyedot susunya gantian.

"Enak ga ti??"

"Aaah enak Van, ahh... sekarang meki aku juga gatel Van..." kata Titi, tangan Titi turun ke mekinya, menyusup ke cd-nya, jari titi merauk mekinya dan ngasih liat Evan cairannya.

"Van, udah basah ni..." kata Titi.

Evan langsung buru-buru buka boxernya, kontol kencang Evan bikin Titi senyum.

"Mau aku masukin ti?" Tanya Evan siap sedia suka rela.

"Aahh... bentar..." kata Titi bangun, tangan Titi menyambar kontol Evan, dengan telaten Titi mengurut batang Evan lalu memasukkan kontol Evan ke mulutnya.

Sluurppp...

"Aaahhh...."

Sluurppp....

"Aaaahhh...."

Sluurrpp.... Sluurppp...

"Aaaah aaaahh...."

Makin cepat Titi memasuk keluarkan kontol Evan makin berat desahan Evan.

"Ahhh Ti, enak Ti... ahhh... uuuhh.... Ahhh... gilaaa... ternyata temen cewek ku ini enak banget!" Desis Evan.

Slurrp... slurpp...

Slurrp... slurpp...

Slurrp... slurpp...

"Aaaah aaaahh.... Aaaah aaaahh.... Tiiii... Aaaah aaaahh...."

"Enaaak Van?" Tanya Titi.

"Enak gila Ti." Kata Evan sambil ngelapin bibir basah Titi. "Sini Ti, aku mau cipokan sama kamu." Kata Evan.

Titi bangun, bibir mereka ketemu lagi, kali ini lebih intim lagi, sambil pelukan keduanya cipokan lalu jatuh di ranjang, Evan nindih badan Titi.

Sambil cipokan panjang, tangan Evan menuntun kontolnya untuk masuk ke meki basah Titi.

Sleb!!!

Uuuhhhhhh

Keduanya melenguh panjang.

"Ahhh..... uuuhmmmm.... Masuk Van..." rintih Titi merem melek ngerasain kontolnya Evan Uda menusuk punya Titi.

"Iya ti, meki kamu enak banget Ti, sempit, kaya perawan..." kata Evan. "Aku goyang ya Ti..."

"Iya Van.." kata Titi sambil melukin Evan.

"Aaahhh.... Euuhmmm Ti, malam ini ngwe sampe pagi yaaa..."

"Kamu yakin Van, kan kamu besok kuliah..." kata Titi.

"Kamu juga kerja kan ti..."

"Iya, tapi aku udah biasa begadang, kalau kamu kan anak mami."

"Kata siapa, aku juga bisa. Kamu puasin aku malam ini ya Ti, please..."

Titi ketawa liat muka memohon dicampur sange Evan. "Aku sih siap, muasin pacar temen yang ganteng dan baik hati kaya kamu Van..."

Evan mulai menarik turunkan bokongnya.

"Aaahhhh... euuuhhhmmmm..."

Plok plok plok plokkk!!!

"Aaahhh.... Euuhh.... Nggeee....eeeu... Vaaannn aaahhh ahhhha haaaaa... Vaaaannn...

Uhhh!!!"

Plok plok plok plokkk!!!

Plok plok plok plokkk!!!

"Aaahhh.... Euuhh.... Nggeee....eeeu... Eeenaaakkk uuuh aaahhh ahhhha haaaaa... aahhh Tiiiik..."

Evan dengan cepat menghujam lubang Titi, makin cepat makin brutal.

"Ahhh yuhhhh vaann... ugghh..."

"Tii... ahh..." sebalha kaki Titi diangkat, ditumpu ke bahu Evan, bikin penetrasi makin dekat, Evan makin getol menyodok meki Titi.

"Aaahhh Vann... berada banget kontol kamu Van, ahhh... enak Vannn... ahhhh ahhhh.... Vaaaannnn!!"

"Enaaak tiii... enaaak ga tii..."

"Enak bangett Van...ahhh Vannn.."

Kedua tangan Evan meremas kuat tetek Titi sementara kontol evan kerja keras muasin meki Titi.

"Ahhh Vannn... Vannn aku mau keluar ni..."

"Keluarin ti, keluarin...."

"Kamu gimana Van??" Tanya Titi berpegangan ke sisi ranjang menahan sodokan Evan yang makin gila'.

"Aku masih mau ronde dua ti, abis ini aku mau kita ngewe di kursi ya!!! Please!!"

"Haaaaa... uugh... aku ga nyangka kalau kamu kuat juga Van... aku siap semalaman layanin sampe kamu puas Van..." kata Titi

Plokk plokk plokk!!!

Tusukan Evan makin dalam mentok ke meki Titi bikin Titi kejang kejang dan ser...

Titi keluar, ronde pertama masih belum berakhir.

"Vann... enak banget kenti kamu Van, kamu kuat Van, gantian aku yang puasin kamu Van..." rintih Titi dengan muka puas, dia udah ga sabar bikin Evan puas.