webnovel

Ellise

Ellise seorang putri bangsawan yang sedari kecil sengaja disembunyikan oleh keluarga di tempat jauh demi melindunginya dari takdir tak masuk akal di negeri tempat ia tinggal. namun ia malah berhasil ditemukan melalui sebuah ekspedisi yang menyebabkan ia harus kembali ke tempat asalnya. sebuah kejadian tak terduga dialami oleh ellise yang tak sengaja dipilih oleh dewa untuk mengemban tugas penting di masa mendatang, sebagai seorang gadis yang bersinar ellise diperebutkan oleh dua kesatria tangguh dan berstatus yang ingin meminangnya membuat ellise berada dalam dilema besar

msrully · Fantasy
Not enough ratings
44 Chs

Pertunangan

"itu.. itu karena dia seseorang yang sudah hidup lebih dari ratusan tahun, dia adalah monster"

"!!!!"

Kali ini ellise semakin terkejut mendengar penggambaran sosok hyde dari sudut pandang aciel yang memiliki hubungan darah dengan hyde hingga membuatnya terdiam antara harus tetap waspada atau bersikap sewajarnya bila suatu saat bertemu dengan hyde lagi.

"kau tau kan dalam the glory of ten powers terdapat sebuah komponen semacam batu kehidupan, komponen ini merupakan milik suku kami yang telah di curi oleh si pembuat pedang dan juga menjadi penyebab seluruh suku kami musnah. ku dengar sudah sejak lama hyde bertekad mencari pedang tersebut namun ia tak bisa menemukan karena ia bukanlah orang pilihan dewa, untuk itu ia terus menunggu hingga orang pilihan dewa muncul mengambil the glory of ten powers lalu merebutnya. ini sangat beresiko bagi si pemilik pedang saat ini dan dalam kasus ini kau adalah sasaran hyde karena itu kakak mu mati-matian ingin melindungi mu"

"sejujurnya aku tidak menyangka jika orang yang harus ku hindari memiliki kekuatan sebesar itu, aku jadi paham kenapa kakak selalu saja mengkhawatirkan ku"

ucap eden yang mulai mengerti rasa cemas yang dirasakan kakaknya selama ini

"sebagai seorang kesatria saat ini kemampuan mu masih berada pada tahap permulaaan karena itu menurutku keputusan allen untuk menempatkan duke argyll di sisi mu adalah hal yang tepat karena sampai saat ini hanya dia yang mampu menyaingi kemampuan hyde. ku harap kau bisa menerima keputusan allen bukan berarti dia berusaha mengatur hidup mu, jika aku berada di posisi allen maka aku pun akan melakukan hal yang sama jadi mengertilah"

nasihat dari aciel ini membuat ellise semakin mengerti hingga membuatnya menganggukkan kepalanya.

"jadi aku harus memanggil mu siapa? aciel atau aed?"

tanya ellise penasaran akan jawaban aciel

"kau bisa memanggilku dengan kedua nama tersebut, karena aku sama-sama menyukainya"

jawaban aciel disambut senyuman oleh ellise, ia tahu benar bahwa aciel memang menyukai nama pemberiannya dan juga nama lahirnya.

malam itu menjadi sebuah percakapan dari hati ke hati antara eden dan aciel yang semakin mempererat hubungan persahabatan diantara keduanya, setelah selesai berbincang aciel kembali mengunci kekuatannya dengan berubah dalam wujud anak kecil.

demikian sebaiknya ia lakukan agar hyde tidak bisa melacak keberadaan dirinya, terkuncinya kekuatan aciel membuat dia merasa aman.

"tunggu dulu, aku penasaran dengan pesta dansa, kau tidak benar-benar melakukan hal yang membuat citra ku buruk kan?"

pertanyaan ellise membuat aciel terkejut, ia seketika menjadi gugup mengingat ada hal ikonik yang ia lakukan saat dalam pesta hingga membuat semua orang langsung mengenali ellise.

"hahaa.. tentu saja tidak.."

menjawab ellise sedikit gagap lalu berbalik untuk meninggalkan ellise

"sudah dulu ya aku tiba-tiba mengantuk"

secepat kilat berlari meninggalkan ellise sendiri, hampir saja ellise mengetahui hal yang pernah ia lakukan ketika melakukan penyamaran dulu.

ellise pun sama sekali tak curiga tergadap aciel, ia mempercayai dirinya meskipun ellise sendiri masih sangat penasaran akan hal yang terjadi di pesta debut sebelumnya, tapi ia kembali tak ambil pusing dan membiarkannya saja.

***

lusa yang telah dinantikan pun tiba, hari dimana duke argyll dan ellise akan melakukan pertunangan pun berlangsung hari ini, meskipun sebelumnya sempat berdatangan kiriman bunga lily jingga di rumah ellise namun tak sedikit yang mengirim ucapan selamat atas pertunangan keduanya.

albert telah mengatasi segala segala sesuatu yang berkaitan dengan kebencian segelintir orang terhadap ellise, hal ini ia lakukan agar tak menjadi beban bagi ellise mengingat dirinya baru saja melakukan debut beberapa waktu lalu.

rencananya pesta akan dilaksanakan malam hari, namun ellise sudah bersiap sedari siang hari dengan melakukan rangkaian perawatan tubuh dan wajah agar terlihat bersinar.

di usia 20 tahun ellise merasa bahwa ia belum cukup baik dalam merawat tubuhnya karena selama tinggal di luar ia tak mampu membeli kosmetik maupun perawatan tubuh, tapi semenjak tiba di neverland allen selalu meminta pelayan untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga selama satu tahun ini kulitnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"cara tradisional memang paling efektif mengembalikan kelembaban dan elastisitas kulit"

gumam ellise seraya berkaca memandangi dirinya melalui cermin besar dihadapannya, tubuhnya hanya tertutupi sehelai handuk saja namun kulitnya tampak begitu cerah hingga membuatnya sesekali menyentuh beberapa bagian tubuh yang terlihat seperti rambut, wajah, dan tangan.

"aku tak ingat pernah memiliki wajah seperti ini"

berguman ketika melihat dirinya di cermin

"nona hamba akan masuk"

seru anna meminta izin pada ellise

"wahh lihat betapa halusnya kulit nona"

anna memuji ellise sambil memasangkan pakaian lapis 1 pada tubuhnya

"anna, apakah semua bangsawan di negeri ini memiliki kulit yang bagus?"

tanya ellise penasaran

"tentu saja, hamba pernah melayani beberapa keluarga bangsawan sebelum bekerja di sini dan kulit mereka memang benar-benar bagus tapi yang paling bagus menurut hamba adalah kulit nona ellise"

ucap anna yang kembali memuji ellise

"anna, hentikan kebohongan mu itu"

"ini benar nona, hamba tidak berani berbohong menyangkut masalah ini.."

ellise terdiam tak menanggapi jawaban anne

"sudah selesai, sekarang saatnya untuk make up dan tatanan rambut"

segera setelahnya ellise pun keluar dari ruang ganti, disana sudah menunggu penata rias dan penata rambut yang terkenal di the great walles, yaitu sir roger pria bertubuh besar namun sedikit melambai merupakan salah satu ikon di dunia fashion the great walles, selain pandai merancang busana ia juga sangat pandai dalam hal make up hingga dijuluki dengan 'magic hands of Ro'.

tidak sembarang orang bisa meminta roger untuk mendandani atau mendesain busana untuk seseorang, sejauh ini ia hanya bekerja untuk keluarga kerajaan (tidak semua) dan beberapa bangsawan lain seperti keluarga collins dan argyll.

melalui albert secara khusus allen meminta agar roger bersedia mendesain gaun dan mendandani ellise di hari specialnya ini, tentu saja dengan senang hati roger menyanggupi permintaan tersebut di tambah ia juga ingin menjadi bagian dari momen penyatuan dua keluarga bangsawan terkuat di the great walles.

'apakah aku bisa mempercayai orang ini?'

menatap roger dengan ekspresi ragu

"nona ellise perkenalkan nama hamba roger, hari ini adalah perayaan special anda jadi percayakan semuanya pada hamba"

dengan senyum yang ceria menyapa ellise

"ah.. ha ha.. baik hamba mohon bantuannya sir roger"

ellise membalas sapaan roger dengan santun kemudian duduk di kursi, sedangkan roger telah bersiap dengan senjata (alat make up) ditangannya.

melihat wajah ellise dari dekat membuat roger sempat kagum karena kehalusan kulit wajah ellise yang sepertinya rajin di rawat, bahkan tanpa make up pun ellise sudah memiliki kecantikan khas yang tak di miliki bangsawan lain di the great aztec.

'pantas saja duke argyll berani melawan tuan allen demi nona ini, aku jadi paham kenapa'

gumamnya dalam hati yang menyimpulkan alasan mendasar pertunangan ellise dan duke argyll

"sudah selesai, sekarang tinggal rambutnya"

ellise yang awalnya memejamkan mata pun kemudian membuka mata dan melihat ke arah cermin di hadapannya, ia pun terkesima dengan hasil riasan dari sir roger

"waahhh.. cantik banget, bagaimana bisa anda membuat saya terlihat seperti ini"

sambil memalingkan wajah dari kiri ke kanan lalu ke arah sebaliknya kemudian sedikit memejamkan mata bagian kanan untuk memeriksa keseluruhan make up yang telah dikerjakan oleh sir roger

"ohooo.. anda tidak perlu sampai memuji seperti itu nona ellise, karena pada dasarnya tanpa make up pun anda sudah cantik"

sambil menata rambut ellise sir roger memuji kecantikan alami ellise namun ellise malah terfokus melihat hasil riasan tanpa menanggapi pujiannya tersebut hingga membuat sir roger sedikit kebingungan.

'pertama kali selama aku berkarir sebagai perias profesional hanya nona ellise lah yang tidak membanggakan kecantikannya, atau mungkin memang dia belum menyadarinya?'

kembali membicarakan ellise dalam hati nya atas sikap unik yang ditunjukan oleh ellise

"ehmm.. nona kalau boleh hamba tau apa yang anda sukai dari duke argyll?"

pertanyaan roger yang tiba-tiba membuat ellise menjadi gugup

"emm.. apa yaa.. hehehe"

jawab ellise sambil tersenyum kikuk sambil melirik sekeliling dan melihat para pelayan juga penasaran menunggu jawabannya, sejenak ellise berpikir ia harus menjawab dengan logisdan tidak menimbulkan kecurigaan kemudian ia menemukannya.

"karena dia tinggi"

seru ellise membuat sir roger dan beberapa pelayan terkejut, ellise menyadari bahwa jawabannya sangatlah tidak masuk akal

"karena dia tampan"

seru ellise menambahi ucapan sebelumnya dan lagi-lagi membuat orang sekitar memandang aneh dirinya

"karena di.. di.. diaa.. kuat.. ahahaa iya karena duke argyll adalah pria terkuat, aku menyukai pria yang kuat seperti duke argyl"

setelah selesai menjawab ellise kembali melirik beberapa pelayan dan sir roger sepertinya mereka puas dengan jawaban ellise terbukti dengan anggukan yang seolah setuju terhadap alasan ellise tersebut, ellise pun merasa lega karena tak ada yang curiga dengan pertunangan ini.

"yaa.. hamba paham benar kalau duke argyll memiliki stamina kuat, jadi yang anda maksud adalah itu kan?"

sambil menyenggol ellise dan berkedip nakal lalu menggelengkan kepala berulang kali ke arah ranjang milik ellise seolah mengisyaratkan mengenai hasrat naluriah seorang wanita terhadap laki-laki ketika berada di atas ranjang.

seketika itu wajah ellise menjadi memerah karena memikirkan hal yang tidak-tidak,

"sudah hentikan dan cepat selesaikan sir roger"

tiba-tiba mengubah topik pembicaraan karena ellise sangat malu untuk menyanggah maksud pembicaraan dari sir roger, untuk mengembalikan ketenangan hatinya ellise bahkan meniup sedikit poni nya agar nafas dan jantungnya menjadi teratur"

"waahhh cantik sekali, anda benar-benar terlihat anggun"

sir roger memuji ellise dengan mata berbinar karena melihat secara keseluruhan hasil karyanya yang dikenakan oleh ellise secara keseluruhan mulai dari make up, tatanan rambut, gaun dan sepatu semua seolah menyatu saling melengkapi.

gaun yang dikenakan ellise merupakan gaun embordir berbarna peach tanpa menggunakan baju kurung dan korset kencang pun seolah gaun ini memang diciptakan mengikuti lekuk tubuh ellise.

"waahh gaun ini indah sekali, terimakasih sir roger"

sambil mengibaskan rok berulangkali ellise pun kembali memuji hasil karya dari sir roger.

terharu begitulah yang dirasakan oleh sir roger karena untuk pertama kali ia mendesain gaun tanpa baju kurung di bagian rok dan hasilnya sangat sempurna ketika dikenakan ellise.

"nona, duke argyll sudah menunggu anda"

seru anna yang membuat ellise bergegas keluar untuk menemui duke argyll, ia tidak ingin membuat duke argyll menunggu lama.

"ceklek"

anna membukakan pintu kemudian ellise keluar dari kamar dan mendapati duke argyll tengah berdiri menunggu dirinya, lagi-lagi duke argyll memang pandai memuaskan mata setiap orang yang memandang dengan pakaian yang ia kenakan.

kali ini duke argyll terlihat lebih manly karena gaya rambut rapih bak pangeran, tentu saja jas yang ia kenakan pun sangat pas sehingga ketampanananya benarbenar terpancar, pesona nya membuat ellise sejenak terpaku lalu berhasil sadar dan berjalan ke arah duke argyll.

sedangkan duke argyll melihat ellise pun sama terpaku nya, ellise gadis bertubuh kecil dengan wajah cantik seperti buah peach berhasil mengalihkan pikirannya sejenak.

"maaf membuat anda menunggu"

ellise menyapa duke argyll terlebih dahulu dengan permohonan maaf

"ahh tidak, aku juga baru saja sampai, kau sudah siap?"

tanya duke argyll pada ellise yang di jawab dengan anggukan kepala, duke argyll pun menaikkan sikunya memberi tanda agar ellise melingkarkan tangan pada siku tersebut.

meskipun mendadak pertunangan ini harus terlihat seperti kenyataan di mata orang banyak karena itulah duke argyll dan juga ellise ingin membuat semua orang percaya dengan pertunangan ini.

setibanya di ruang pesta, duke argyll dan ellise berjalan dan terlihat sangat serasi, mereka berdua pun menuju altar untuk mengucapkan janji pertunangan di pandu oleh seorang tokoh keagamaan the great walles.

upacara berlangsung sangat khidmat dan para hadirin yang menyaksikan pun terpana dengan keserasian antara duke argyll dan juga ellise, siapa sangka ke dua keluarga yang bermusuhan akhirnya bersatu juga seperti saat ini.

setelah ikrar janji suci pertunangan selesai di ucapkan kini acar berlanjut ke halaman utama, karena dilaksanakan sore hari albert menyiapkan 2 jenis pesta sekaligus yaitu pesta kebun dan pesta dansa yang berada di dalam ruangan, hadirin di bebaskan untuk memiling ingin mengikuti pesta yang mana.

secara keseluruhan tak ada kekurangan selama pesta berlangsung, dengan ramah dan penuh kesabaran duke argyll bersama ellise menyapa tamu yang hadir di pesta pertunangan mereka.

lucia dan beberapa anggota yang semula dijadwalkan hadir dalam pesta hari ini tidak menunjukkan batang hidungnya, mungkin karena rasa malu dan gengsi yang begitu tinggi menyebabkan mereka tak menghadiri pesta tersebut.

anehnya raja pun tidak mengirimkan perwakilannya untuk menghadiri pesta pertunangan ellise.

sesekali ellise melihat sekitar untuk memastikan keberadaan aciel, karena sebelumnya ia sudah meminta dirinya untuk hadir demi memperbaiki kesalahpahaman antara aciel dan duke argyll namun sepertinya ia pun tak ingin menunjukkan batang hidungnya dihadapan semua orang.

dari kejauhan ellise melihat hugo sedang berjalan ke arahnya dan juga duke argyll, ekspresi anehnya menjadi perhatian ellise seperti sedang terburu-buru akan menyampaikan kabar buruk.

segera setelah sampai hugo berbisik ke telinga duke argyll, namun sayangnya ellise tak dapat mendengar bisikan tersebut namun dari ekspresi wajah yang ditunjukan oleh duke argyll terlihat jelas bahwa hugo menyampaikan kabar buruk.

duke argyll pun lantas berpamitan pada tamu yang sedang mengajak bicara dirinya, begitupula dengan ellise

"tunggu lah disini, aku harus pergi sebentar"

"aku ikut"

ucap ellise yang tak ingin di tinggal sendiri di tengah keramaian

"ellise tetaplah tinggal disini, akan tidak sopan jika tuan rumah menghilang begitu saja, kau mengerti kan maksud ku?"

mendnegar hal ini membuat ellise menganggukkan kepala setuju, ia pun tetap tinggal di area pesta.

setelah beberapa saat ellise menemui dan berbincang dengan tamu ia pun mulai merasa lelah dan memilih mencari kursi untuk beristirahat.

anehnya duke argyll tak kunjung kembali padahal ia ingat benar bahwa duke argyll hanya akan pergi sebentar, lalu bila di pahami sedari tadi ia tak melihat albert selama pesta berlangsung, kali ini perasaan tak enak hati menyelimuti ellise.

ia memutuskan untuk keluar dari area pesta dan mencari duke argyll, ia berharap tidak akan terjadi hal buruk saat ini..

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi ya ~

msrullycreators' thoughts