webnovel

Amanah Seseorang

"Rosa!!mau kemana kamu?"

Duh!!Gawat nih!!

Greisya tidak boleh tahu,jika iya bisa jadi masalah nih!!

"Hahaha...Greisya,aku cuma mau pergi ke rumah Kirana.Bukuku kebawah sama dia"

"Ohh..tapi kenapa belum ganti baju dulu?"Greisya menatapku heran.

"Hehe..supaya lebih cepat aja"wajahku tampaknya berubah jadi aneh begini.

"Kenapa wajah kamu seperti itu?jadi curiga aku!!"

Lalu tanpa kusadari,ternyata Greisya melihat kearah kantung baju seragamku dengan heran.

Wahh!!aku harus segera melarikan diri!!

"Apa yang ada di kantung mu itu,Rosa?"Greisya mulai mendekat kepadaku. Aku merasa ada firasat buruk nih..

"Haha..tidak ada!!memangnya ada apa dengan kantung ku?"

Lalu,aku melihat tampaknya Greisya saudara tiriku mau menyentuh kantung seragamku. Aku tidak mau uang ini lagi akan diambilnya,tanpa pikir panjang aku pun langsung kabur dari situ.

"Sudah ya,nanti kelamaan!!"aku pun melarikan diri dari saudara tiriku itu.

"Hei Rosa!!!jangan lari!"

"Hei!!!dasar gila!!"ucap Greisya dengan kesal.

Dan bergumam dalam hatinya"Awas saja ya!! akan ku laporkan ke mama nantinya!.Lihat saja nanti"

Aku berlari dan tidak mempedulikan apa yang ada dipikiran Greisya,saudara tiriku itu.

Yang kupikir sekarang adalah jangan sampai Greisya tahu, bahwa sebenarnya aku mau kemana dan untuk apa.

Setelah berlari cukup lama,akhirnya aku melihat ternyata nenek itu masih dengan setianya menungguku.

"Nek!!"panggilku sambil berusaha mengatur nafasku.

"Nak!!kamu kembali?nenek pikir kau hanya bercanda"ujar nenek menggoda Rosa dengan tersenyum.

"Siapa bilang aku tidak akan membelinya.."membalas senyuman nenek tersebut,tapi masih dengan nafas yang tidak teratur akibat berlari dari rumahnya.

"Nak?kamu baik-baik saja kan!!"kini mata nenek itu terlihat khawatir karena melihat kondisi ku ini.

Seketika aku teringat dengan Kakek..

Aku sangat merindukannya,tapi biarlah.Aku hanya bisa berdoa semoga Kakek disana hidup yang tenang.

Saat aku masih memikirkan hal lain,nenek tersebut pun menanyakan keadaan ku lagi. Dan aku pun menjawab dengan tersenyum dan berkata bahwa aku sudah lebih baik.Karena beristirahat untuk mengatur napas ku lagi.

Aku pun mendekat ke nenek tersebut dan berlutut didepannya dan melihat dengan tersenyum,yang juga dibalasnya.Lalu ku keluarkan uang yang ada di kantung ku dan memberikan semua yang ada padaku.

"Maaf ya nek..hanya ini yang aku punya"kulihat arah mata dari nenek itu pada uang yang ada ditanganku dan matanya terlihat berkaca-kaca. Kemudian tangan ini memberikannya kepada nenek.

Nenek itu menatapku dan seperti ingin menangis,aku tidak mengerti apa sebab yang jelas kenapa nenek tersebut menangis.

"Nenek,kenapa menangis?apa uang ini kurang ya nek?Tapi hanya inilah yang bisa kuberikan"tanyaku dengan sedih,dan sedikit merundukkan kepala.

"Tidak nak!!..bukan itu.Tapi nenek bahagia akhirnya nenek bisa membeli obat untuk cucu nenek,dan jangan khawatir menurut nenek uang ini cukup atau mungkin ini berlebih.Dan nenek juga bahagia,karena memberikan ini kepada orang yang sangat tepat.Kau gadis yang sangat baik,juga sangat cantik"

"Benarkah??"mataku berbinar menatap nenek tersebut.Dan di balas dengan anggukan kepala.

"Ini nenek berikan kepadamu,dan ini sudah resmi menjadi milikmu.Tapi ada hal yang harus kamu tahu dari kalung dan cincin ini!!"ucap nenek tersebut sambil memberikan kalung dan cincin itu ke tanganku.

Hal yang harus aku tahu?

Memangnya ada apa dengan kalung dan cincin ini?

"Kalung dan cincin ini sebenarnya bukanlah milik nenek,tapi lebih tepatnya nenek sedang menjalankan amanah dari seseorang!!"

Amanah??

"Iya,amanah dari seseorang yang bahkan nenek tidak tahu siapa namanya!!"

"Memangnya siapa orang tersebut,dan kapankah itu nek??"tanyaku dengan penasaran

"Seingat nenek,itu adalah seorang pria muda yang sangat tampan.Dan itu terjadi 1 tahun yang lalu nak"

Seorang pria tampan??dan itu 1 tahun yang lalu?aku penasaran siapa pria itu sebenarnya!!batinku.

"Iya nak!!nenek tidak mengerti dan awalnya tidak percaya.Tapi ternyata itu benar!!"