webnovel

Pertemuan Pertama

Kaliya seorang udik yang mencoba mengadu nasib di ibu kota...

Berkat rekomendasi temannya dia bisa kerja di sebuah salon kecantikan ternama di ibukota...

Setelah sebelumnya dia berkerja di salon cabang yang ada di kota kecil tempat asalnya...

Sebulan sudah Dia berada dia berada di kota hari itu tepat penerimaan gaji...

Seperti biasa pula dia mengirim uang untuk orang tuanya di sana...

Kaliya hanya memiliki satu adik laki laki yang kini tengah kuliah..

Tentunya kaliya berinisiatif membantu biaya kuliah sang adik semampunya...

Karna memang keluarga kaliya merupakan keluarga sederhana yang meskipun tidak termasuk kategori berlebih namu termasuk berkecukupan...

Kaliya yang dulunya sekolah di sekolah kejuruan kecantikan memilih untuk mengembangkan bakatnya dengan bekerja di salon kecantikan dan berhasil membawanya ke dalam kehidupan ibukota yang penuh dengan gemerlap dan hiruk pikuk sibuknya zona kota besar...

"Lo mau ke ATM ka" Tanya seorang sahabatnya yang baru sebulan ini dikenalnya..

Sahabatnya cita adalah penata rambut profesional di salon itu.. Atau lebih dikenal dengan stylist...

"Iyya mbak.. Mau ngirim buat nambah nambah biaya adek kuliah" Jawab kaliya

"Okee tar gue temenin dah... Gue mau nerusin strikaan tar abis ini yak" Ucap cita

"Okee mbak santai aja.. " Kaliya merobek snack sembari duduk bersandar di dinding kamar mess yang hanya berukuran 4x4 dengan penghuni masing masing 2 orang setiap kamarnya...

"Ehh kita mau kedatangan tamu loh dari team owner... Katanya sih owner mau buka cabang di kota B dan perlu crew dari sini... " Cita bercerita sembari mendorong strikaan maju mundur diatas kemeja yang sehari hari dipakainya kerja..

"Wuaahh.. Pasti mbak kepilih dah" Sahut kaliya

"Mbak malah berharap gak kepilih ka, " Tiba tiba cita berubah murung

"Kenapa mbak, mbak kan ahlinya" Kaliya penasaran ingin tau apa alasan cita

"Disinikan mbak udah banyak pelanggan, lo tau sendirikan mbak bergantung dari itu semua"

Cita merupakan anak tertua yang harus menghidupi ke 3 adiknya yang kini tinggal di rumah kakek dan neneknya..

Orang tua cita meninggal 3 tahun yang lalu karna terlibat kecelakaan yang mengakibatkan nyawa keduanya tak tertolong...

"Hemm iyya juga ya... "

"Yok ahh udah kelar ni... " Ajak cita

Mereka berdua bergegas keluar kamar dan menuruni anak tangga karna merka dapet jatah kamar di lantai dua..

Sekeluarnya mereka dari mess nampak seorang lelaki dengan wajah putih bersih dan bibir yang merona..

"Permisi, kalianpenghuni mess ini" Tanya si lelaki

"Iyya betul... " Jawab cita..

"Saya rion, dari team owner "

Lelaki bernama rion itu diutus untuk menyeleksi para crew di salon pusat

Karna memang di sana bukan hanya salon tapi juga temoat sekolah dan training bagi mereka yang mau bergelut di bidang kecantikan ataupun yang akan dikirim ke cabang cabang yang ada dikota kota besar maupun di kota kota kecil yang tengah berkembang...

"Ohhh iyya pak... Saya akan memanggil bu shinta"

"Bentar ya ka" Cita menepuk bahu kaliya dan pergi..

Kaliya hanya terpaku diam.. Kaliya memang gadis yang kurang bisa berbaur dengan orang yang baru dia kenal sebab itu kadang tamu segan mengajaknya ngobrol...

Untuk waktu yang lumayan lama mereka hanya berdiri di depan pintu.. Bahkan kaliya tidak menawarinya masuk...

"Ni anak gak sopan banget sih" Batin rion...

"Bisa bisanya dia biarin gue terpaku didepan pintu kayak orang mau nagih hutang"

Tak lama bu shinta datang..

"Ehh pak rion silahkan masuk pak... "

"Trimakasih bu' "

Bu shinta lalu menyalakan lampu ruang tamu..

Malam itu jam menunjukan pukul 8...

Cita undur diri dan menemani kaliya Ke ATM di seberang jalan mess mereka...

"Gil4k masih muda banget" Seru cita

Kaliya masih diam seraya melangkahkan kakinya beriringan dengan cita...

"Tapi wajahnya cantik gak sih menutut lo" Tanya cita

"Ho'oh " Jawab kaliya singkat

"Kayaknya si sama kayak si regi penyuka kaum yang sejenis" Ujar cita sembari menghentikan langkahnya ketika kaliya tanpa basa basi masuk ke dalam ATM

"Tu anak kebiasaan orang lagi ngomong main ninggalin aja" Batin cita seraya tak melempas pandangannya dari kaliya yang tengah sibuk memencet tombol demi tombol di mesin ATM

Tak lama kaliya keluar dan mengajak cita makan bakso sebagai tanda terimakasih karna sudah ditemani

"Eh kita perlu pulang gak si ka" Tanya cita

"Ngapain" Kaliya balik bertanya

"Yaa mana tau bu shinta perlu kita" Jawab cita

"Paling mereka tengah membahas karyawan atau murid murid traning yang berpotensi, bukannya gak sopan kalo kita nguping" Kaliya berkata sembari menuju ke gerobak abang bakso..

"Bang, bakso dua kosong" Pesannya

"Baik dek" Jawab si abang..

Kaliya duduk disamping cita yang nampaknya sibuk memikirkan sesuatu..

"Kalo memang dia mencari crew pastinya yang gak banyak pelanggannya kan? " Tanya cita setengah berguman

"Yaa mungkin aja" Sahut kaliya cuek..

Tak lama si abang membawakan bakso pesanan mereka..

Mereka makan dengan lahapnya karna sejak pulang pukul 6 tadi mereka langsung menuju mess ...

Bagi karyawan yang shift pagi jam pulang mereka pukul 6 sementara shift siang pukul 8

Selesai menghabiskan semangkuk bakso mereka kembali ke mess...

"Kayaknya dia udah pulang deh" Ujar cita

"Pulang kemana?, bukannya team owner ada di jogja ya" Tanya kaliya

"Eh iyya juga kan kantor mereka disana hahahhaha" Seru cita sembari terbahak...

*

*

Pagi itu seperti biasa kaliya dan cita sibuk bersiap siap ke salon mereka masih mendapat jatah shift pagi..

Kaliya dan cita bergegas menuju kamar mandi karna mereka yakin sudah tidak ada lagi penghuni yang menempati kamar mandi...

Cita memilih kamar mandi disudut ruangan menuju lantai 3 sementara kaliya memilih kamar mandi yang ada di sudut ruangan menuju lantai satu..

Tapi ternyata ada orang di dalamnya..

Kaliya menunggu di depan pintu tak lama sosok yang tak asing muncul di hadapannya dengan wajah yang berseri dengan rambut yang basah kuyup dan handuk yang hanya dililitkan sebatas pinggang...

Kaliya terbelalak melihat pemandangan indah didepan matanya...

Sudah bukan hal asing bila dia sering melihat lelaki bertelanjang dada tapi dari semua lelaki dilantai itu tak satupun yang normal...

"Mau mandi? " Suara khas lelaki tampan dengan pesona tiada tara menghempaskan tatapan kaliya..

"Ehh iyya pak" Jawabnya terbata

Didalam kamar mandi semerbak bau harum dari bodysoap yang dipakai rion...

Bau wangi yang soft namun memabukan fikiran kaliya yang menerawang takala mengingat pemandangan yang baru dinikmatinya sesaat tadi...

"Gak gak sadar kaliya... Lo bukan tipe dia.. Kecuali lo berganti kelamin jadi laki laki" Pikir kaliya

"Aaahhhh apaan sihh gue mikirin apa sih" Teriaknya dalam hati

Kaliya bingung kenapa Rion memilih menginap di mess bukan di hotel...

bukankahh dia pastinya mendapat akomodasi dari perusahaan..

ahh mungkin dia mau berhemat batin kaliya pagi itu...