webnovel

Di Antara Cinta Yang Salah

Aku tak menyangka jika diriku terjebak di antara kedua pria yang saling mencintai. Semakin lama semakin membuat diriku semakin terjebak. Hati yang mulai memilah di antara keduanya membuat aku tak sanggup untuk menyakiti satu di antara mereka. Namun aku juga tak mungkin terus berada dalam ke dilemaan ini. ~{Faulina Anastasya}~

Popow · LGBT+
Not enough ratings
4 Chs

Sebuah Hasrat

Setelah hasrat mereka terpenuhi, mereka bergegas meninggalkan Apartemen. Dengan langkah cepat namun terlihat santai, semua yang ada di Apartemen itu tentu saja mulai curiga dengan sikap mereka berdua yang terlihat aneh. Namun mereka memilih untuk diam demi mempertahankan pekerjaan mereka.

"Apa kau akan ikut denganku?!!" tanya Andika

"Tidak, aku kemari membawa mobil pribadi dan harus kembali ke CVP"

CVP nama sebuah perusahaan milik Reza.

"Bagaimana jika aku yang mengantarmu?!" tawar Andika

"Bagaimana dengan mobilku jika aku ikut denganmu?"

"Tentu saja tetap di sini, biarkan aku yang menjemputmu pulang nanti. Bukankah sudah lama kita tidak melakukan diner"

Reza hanya tersenyum menanggapinya, kemudian ia membukakan pintu mobil untuk Andika, karna ia yang akan membawa mobil itu melaju. Saat tiba di depan gedung yang merupakan kantor CVP, mobil itu berhenti di area parkir yang cukup luas. Reza bergegas turun, seketika Andika menarik tangannya.

"Ada apa?!" tanya Reza mengarahkan pandangannya pada Andika.

"Kau melupakan sesuatu sayang"

Reza mendekat kearah Andika, lagi-lagi mereka melakukan kissing. Ini bukan kedua kalinya mereka melakukannya.

Reza segera bergegas turun dan memasuki kantor CVP. Sedangkan Andika berpindah posisi untuk mendapati tempat untuk mengemudi, seketika mobil itu pergi menjauh meninggalkan gedung yang menjulang tinggi.

🐾🐾🐾

Waktu terus berlalu, tanpa sadar hari sudah menjelang sore. Terdengar langkah kaki yang semakin jelas, seketika membuka pintu ruangan di mana Reza bekerja. Tidak lain dialah sang kekasihnya Andika.Melihat ke datangan Andika, Reza bergegas membenahi dokumen yang berserakan di meja.

"Kau tidak usah terburu-buru, aku akan menunggu" ujar Andika yang kemudian duduk di sebuah sofa.

Hanya butuh waktu beberapa menit, Reza menyelesaikan beberapa pekerjaannya.

"Kau yakin sudah menyelasaikan semuanya?" ujar Andika yang kemudian berdiri.

Reza menghampiri Andika, memberi kode bahwa dirinya sudah siap.

"Kau melupakan sesuatu Sayangku!!" ujar Andika yang kemudian melangkahkan kakinya menuju kursi putar, ia mengambil sebuah jas yang tersampir di sana.

Reza membalikan badannya mengalihkan pandangannya pada Andika, ia hanya tersenyum meresponnya. Andika kembali mendekati Reza, ia membantu Andika mengenakan jaznya itu. Kemudian mereka melangkah pergi meninggalkan ruangan itu.

Semua mata menatap mereka berdua, sebagian karyawannya tahu tentang ke benaran ke dua CEO itu yang merupakan "GAY", namun mereka memilih untuk diam dari pada harus kehilangan pekerjaan.

Semua karyawan di kantor CVP berjenis kelamin laki-laki, membuat sebagian wartawan mengorek alas di balik semua itu. Namun semua alasan itu tertutup rapat-rapat, membuat mereka berhenti mencari infomasi.

Kaki terus melangkah, sampai mereka tiba di area parkir. Kali ini Andika yang menyerit, Reza hanya duduk manis di dalam mobil yang mejalu cukup cepat.

"Kau mau mengajakku kemana kali ini?" tanya Reza

"Gimana kalau kita ke restoran saja"

"Kenapa harus diner? bukankah di rumah lebih menyenangkan?!"

Seketika Andika memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Andika mendekatkan wajahnya pada Reza, nampak terlihat Reza yang begitu kesal. Andika memberi ciuman di bibir, Reza membalasnya ciuman itu. Terlihat mereka berdua sangat menikmatinya, bagi lelaki sebuah ciuman dapat membuyarkan semua rasa kesal.

Setelah hasrat keduanya terpenuhi, mobil itu kembali melaju, hingga tiba di sebuah restoran terbesar di ibukota. Saat mereka berdua melangkah masuk seketika seorang menghampiri mereka, membuat langkah mereka terhenti seketika.

"Reza, akhirnya takdir mempertemukan kita disini?! Apa kabarmu? sepertinya kau mulai mengalami perubahan?!!" sambil menatap Reza dari atas sampai bawah.

"Siapa kamu?" tanya Andika

"Apa kau serius tidak mengenaliku" ujarnya penuh dengan kepercayaan diri

"Sepenting apa dirimu, sehingga membuat semua orang harus mengenali dirimu" jawab Andika kesal.

"Hello.. aku ini adalah model terkenal dari perusahaan IET"

(IET merupakan perusahaan desainer ternama)

"Ayo Reza kita pergi" ujar Andika yang hendak menarik tangan Reza

"Aku masih ada urusan sama dia, kau masuklah terlebih dahulu" ujar Reza

Andika melepaskan genggamannya dan meninggalkan Reza bersama Mega.

"Kau sungguh pengertian Reza, tapi sayang sekali kamu bukan orang kaya!! Andai kamuorang kaya, munggkin hubungan kita masih berjalan sampai saat ini. Benarkan Sayang!!" ujar Mega sembari mendekatkan tubuhnya ke Reza.

Reza mendorong Mega yang semakin dekat dengannya.

"Kenapa sayang... apa kau sudah tidak mencintaiku lagi!!" tanya Mega dengan nada yang sedikit manja.

Reza hanya tersenyum mendengarnya.

"Kau fikir semua ucapanmu akan membuatku luluh. Kita lihat saja nanti, siapa yang akan mengemis cinta kali ini!!"

"Kau menantangku Sayang?! tentu saja aku akan menerima tantanganmu" ujar Mega yang tiba-tiba mendekat dan mencium pipi kanan Reza, kemudian ia melangkah menjauh.

Nampak jelas noda merah di pipi kanan Reza, Reza menghapusnya dengan tangannya. namun noda itu masih sedikit terlihat, malah terlihat berantakan dari sebelumnya. Kemudian ia bergegas masuk ke restoran yang tepat di hadapannya.

Benar saja Andika telah menunggunya di sebuah meja bernomor 5, yang berda tepat dekat dengan sebuah kolam hias. Pemandangan terlihat semakin indah, saat Andika duduk di sebuah kursi dengan makanan lezat yang telah terhidang sempurna.

"Maafkan aku, membuatmu menunggu" ujar Reza yang kemudian duduk di sebuah kursi yang berhadapan dengan Andika.

"Kau tidak perlu meminta maaf, semua itu bukan salahmu" ujar Andika sembari memotong sebuah daging.

Reza pun memulai dengan memakan-makanan yang sama dengan Andika.

"Aku tidak menyangka gadis seperti dia bisa menjadi model di perusahanku" ujar Andika sedikit kesal.

Reza hanya menanggapinya dengan tersenyum sembari menikmati makanan yang telah di hidangkan.

"Aku akan segera membereskan masalah ini secepatnya, aku janji padamu!!"

"Kau tidak harus melakukan hal itu, tidak keuntungannya bagimu?"

Adika tersenyum miris mengingat kejadian tadi.

"Apa kau tidak ingat Reza, dia meminta aku untuk mengenailinya, apa itu terlalu sopan sikapnya sebagai bawahan terhadap bos" ujar Andika kesal

"Kau benar, lalu apa yang akan kau lakukan padanya"

Andika hanya tersenyum menanggapinya, sepertinya dia memiliki rencana yang akan ia lakukan pada Mega.

Setelah selesai makan, mereka menuju ke Apartemen Andika. Mobil itu berhenti, tepat di depan sebuah Apartemen mewah.

"Apa kau mau langsung pulang?!" tanya Andika

"Ada apa?!"

"Tidak, aku hanya berharap kau menemaniku lebih lama lagi!!"

Reza membuka pintu mobil bergegas masuk ke dalam Apartemen. Kemudian di sususl oleh Andika.

"Aku kira kau akan memilih untuk pulang"

"Apa sih yang engga buat kamu" ujar Reza

Andika hanya tersenyum mendengarnya, mereka melangkah masuk Apartemen. Seorang pelayan menyambut kedatangan mereka.

"Apa anda ingin kami siapkan makan Tuan" ujar salah seorang yang merupakan kepala pelayan.

"Tidak, kami sudah makan diluar!! Jika aku membutuhkan kalian aku akan memanggil kalian" ujar Andika

"Baik Tuan"

Andika dan Reza melangkah menuju kamar, di Aparteman hanya Andika dan para pelayannya yang tinggal, sedangkan Ayahnya pergi meninggalkannya bersama keluarga barunya. Semua harta yang ia miliki saat ini adalah peninggalan dari Sang Ibu.