webnovel

S2. Panci Melayang

"Uh." Anet merenggangkan tulangnya karena pegal seluruh badan. Dibukanya mata kemudian mencari keberadaan William yang entah sudah berada di mana.

Hais, lelaki itu benar-benar tidak melepaskannya semalam, hingga membuat seluruh tubuhnya tak lagi bisa disebut baik-baik saja. Sepertinya ia harus pijat nanti.

Tubuhnya seolah remuk redam ketika William terus saja menyerangnya dengan berbagai gaya. Sebenarnya kakinya gemetaran sekarang, tapi ia harus tetap turun untuk membuatkan sarapan untuk mereka, kan?

Anet meraih ponsel yang ada di meja, kemudian melihat jam yang ada di layarnya.

"What? Jam sembilan."

Ia langsung bangun, tidak biasanya Anet bangun sesiang ini. Biasanya pukul lima pagi. Bagaimana si kembar sarapannya?

Anet tidak sempat mandi, ia hanya mencuci muka kemudian menggosok gigi dan langsung turun ke dapur.

Tapi ketika terdengar celotehan Max dan Mia juga William, ia kembali tenang. Setidaknya bocah itu tidak rewel.

"Pasti Bi Anet senang kalau kita buatin sarapan."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com