webnovel

Robbed Flat

As days passed by

Orang-orang mulai berfikir ada yang berbeda dengan Chaewon, auranya sangat menarik perhatian. Terlebih perhatian para kaum adam, "hei, kau tau siapa itu?" tanya seorang pria pada temannya, ketika Chaewon baru saja melewati mereka.

"Itu ketua redaksi majalah fashion, Ketua Yoon Chaewon. Kau tidak mengenalnya?"

"Ketua Yoon yang dingin itu?"

"Ya"

"Tapi tidakkah ia terlihat berbeda? Bagaimana aku menjelaskannya ya.."

Mereka berdua terus memandangi Chaewon, tak hanya mereka berdua tapi yang lain pun juga. Mini-dress merah terang yang dipakai Chaewon hari itu memang sangat menampakkan lekuk tubuhnya, ditambah jaket kulit hitam yang mendukung kesan dinginnya.

"auranya sangat menggoda, so sexy"

"Liat bokong itu. Rasanya aku ingin menamparnya" timpal temannya.

"Apa kau sudah membayangkan bagaimana rasanya menancapkan 'nya' di dalam sana?" kekeh mereka.

Seharusnya, ya, Seharusnya dirinya tidak boleh merasa kesal dengan celotehan pria di hadapannya itu karena Chaewon bukanlah wanitanya. Tapi kenyataan berkata lain, ia dapat merasakan adrenalin meroket ke kepalanya. Dada dan kupingnya panas mendengar celotehan mereka. Kyuhyun memang sengaja berhenti untuk mendengarkan pembicaraan mereka.

"Ehem" interupsinya, kedua pria itu langsung berbalik dan menyapanya. Kyuhyun menjawab dengan senyum dan popping vein di dahinya. Setelahnya Kyuhyun meninggalkan mereka menuju lift.

Di sana ia menemui Chaewon yang sedang menyandarkan diri di dinding sambil menunggu lift terbuka "pagi" sapa Kyuhyun. Chaewon mengangkat kepalanya dan melihat siapa, "pagi" jawabnya lemah, ia masih merasa mual. Pintu lift Chaewon terbuka dan ia pun masuk ke dalamnya.

.

Sepagi ini ia sudah dibuat emosi, "Lucas! Ke ruanganku!" perintah Kyuhyun saat ia telah sampai di lantai ruang kerjanya.

"Apa ada yang anda perlukan tuan?" Tanya Lucas saat ia memasuki ruangan Kyuhyun.

"Aku ingin kau mengosongkan flat yang berada di alamat ini, dan jika perlu kau beli bagunan itu" titahnya sambil memberikan sebuah alamat.

Sebelum Lucas sempat mengiyakan, Kyuhyun meralat perintahnya "beli bangunan itu dan kosongkan isinya, tinggalkan kertas ini di tengah ruangan tersebut" Kyuhyun menuliskan sesuatu pada secarik kertas dan memberikannya pada Lucas.

Lucas mengerti dan langsung melaksanakan tugasnya.

.

Sepulang kantor, Chaewon mampir ke klinik kandungan untuk mengecek kandungannya dan ia bersyukur janinnya sehat.

"Dok, minggu depan aku akan terbang ke Milan untuk urusan pekerjaan. Apa menurutmu kandunganku akan baik-baik saja?" tanyanya khawatir

"Tentu aku tidak menganjurkan adanya penerbangan bila usia kandunganmu masih muda. Tapi apabila hal itu tidak bisa dihindari maka aku akan memberikan resep obat penguat janin dan juga vitamin." Dr. Lydia menatapnya persuasif,

"meski aku lebih menganjurkan bila kau meminta orang lain menggantikanmu" lanjutnya, Chaewon tampak ragu.

Saat kembali ke apartemennya, Chaewon menemukan ruangan itu kosong melompong. Hanya secarik kertas putih yang bertuliskan sebuah alamat, ia pun langsung menghubungi kantor jasa real estate tempat ia menyewa flatnya.

"Halo?"

"Mrs. Nick, ini aku Yoon Chaewon. Flatku dirampok! Semua barang-barang di dalamnya hilang tak bersisa"

"Oh Ms. Yoon! Tadi pagi ada seseorang yang membeli flatmu, beliau bilang bahwa anda sudah menemukan tempat tinggal baru dan setuju untuk keluar dari sana"

"Siapa? Aku tidak pernah melakukannya, seharusnya anda menelponku untuk mengkonfirmasinya"

"Oh, ia membawa dokumen yang menyatakan persetujuanmu dan terdapat tandatanganmu"

Chaewon menghela nafas "apa kau tau dimana barang-barangku?"

"Ya, kami mengirimkannya ke..." Mrs. Nick menyebutkan sebuah alamat dan alamat itu adalah alamat yang sama yang tertulis di kertas yang ia temukan.

"Baiklah" Chaewon menutup sambungannya.