webnovel

Cinta Pertama (Menjadi Nyata) pt. 2

Dzeko kembali bergabung di club dance. Ini kali pertama lelaki itu hadir dan bertemu teman-teman satu club. Club dance Heart Beat cukup populer dikalangan para remaja penggemar K-Pop, sebab Viki selaku ketua club rajin mengupload video dance cover grup K-Pop yang tengah populer dilaman YouTube. Maka tak heran jika beberapa anggota club ada yang menjadi selebgram dan mendapat tawaran endorse. Viki begitu serius mengelola laman YouTube club dance Heart Beat hingga sejauh  ini berhasil mendapatkan satu juta lebih subscribers.

Dan konten yang amat dinantikan oleh para subscribers adalah konten dance cover K-Pop in public. Namun karena beberapa anggota club sibuk dengan studi mereka, maka hal itu jarang dilakukan. Sebagai gantinya para anggota akan menampilkan dance cover di lapangan indoor kampus. Club dance Heart Beat dibagi menjadi dua team yaitu team Heart dan team Beat. Aluna masuk ke dalam team Heart sementara Dzeko masuk dalam team Beat. Karena tahun ajaran baru sudah dimulai kembali, maka tak heran para anggota mulai meributkan perihal games cupid yang legendaris di club Heart Beat.

Tahun lalu Aluna tak tertarik mengikuti games legendaris itu, namun tahun ini nampaknya berbeda. Barangkali dengan ikut games cupid itu ia bisa menemukan lelaki yang lebih tampan dari Mario. Begitu juga dengan Baby dan satu lagi teman Aluna yang bernama Jihan. Tiga perempuan yang hari ini akan menampilkan cover dance dari trio girl grup populer di Korea VIVIZ itu sedang membicarakan soal games cupid legendaris.

"Fix sih Kak gue bakal ikut games ini. Gue mau upgrade status jomblo jadi in relationship". Ujar Baby nampak antusias. "Lo kan menel ke semua cowok, ngapain ikut games kayak begini?". Sindir Aluna sadis. Lagipula rumor soal Baby dan Dzeko yang nampak lengket dipesta perayaan mahasiswa baru waktu itu sudah tersebar dimana-mana. Bahkan sudah sampai ditelinga Aluna, perempuan itu saja kaget karena mendengar kabar kalau Baby dan Dzeko pacaran. "Bukannya Lo jadian sama Dzeko? Rumornya udah kesebar tuh". Tambah Jihan.

"Ah... Iya sih, gue emang jadian sama Kak Dzeko hehe. Gue ikut games ini cuma iseng aja kok, gak lebih". Baby berujar asal. Ya, perempuan itu memang sengaja mengumbar kebohongan dan mengaku-ngaku sebagai pacar Dzeko. Padahal sebenarnya Baby menyukai Dzeko bukan karena ingin pacaran dengan lelaki itu. Hanya sekedar penasaran dan ingin mencicip Dzeko🌚

"Beneran pacaran? Bukan ngaku-ngaku?". "Ya ampun Kak Aluna, kali ini gue beneran gak ngaku-ngaku. Tanya aja sama temen satu angkatan gue yang kemarin semeja sama Kak Dzeko". Sahut Baby namun matanya enggan menatap Aluna. Aluna mencibir, sumpah deh perempuan itu tak bisa mempercayai omongan adiknya. Pasalnya Aluna saja masih kerap melihat Baby begitu dekat dengan Mario. Bahkan sekarang keduanya sudah berani terang-terangan bermesraan didepan Aluna dengan alibi hanya kakak-adik.

"Yang mau ikut games cupid jangan lupa kumpulin form-nya ke gue setelah acara selesai ya. Nanti bakal ada pesan masuk kalau kalian terpilih jadi peserta". Beo Yeni yang ikut menjadi pengurus club dance. Sejujurnya ini rahasia, Yeni adalah master cupid yang menjalankan program games Heart Beat 30 Days. Perempuan itu lah yang selama ini menjodohkan beberapa peserta games sejak setahun yang lalu. Dan Yeni pulalah yang akan memilih enam sampai tujuh anggota club yang berhak mengikuti games cupid tersebut. Bayangkan saja dari enam puluh anggota club yang mendaftar hanya akan ada enam sampai tujuh orang yang terpilih.

"Games cupid apaan Bro?". Bisik Dzeko pada Jefry yang duduk disebelahnya, kebetulan keduanya satu team dan mulai akrab. "Masa Lo gak tahu sih games legendaris club kita? Namanya Heart Beat 30 Days, jadi kita masuk ke dalam grup chat gitu anggotanya sih biasanya enam orang. Ada tiga cowok dan tiga cewek yang nantinya bakal jadi pasangan kalau seandainya kita nemuin cewek/cowok yang klop sama kita. Nah di dalam grup chat itu bakal ada master cupid yang ngasih misi selama tiga puluh hari sampai nantinya kita bisa ketemu sama pasangan kita. Pokoknya asyik banget lah Bro, apalagi buat kaum-kaum jomblo yang haus akan kasih sayang". Jelas Jefry panjang lebar. "Gila cringe banget. Ogah gue mah kalau disuruh ikutan games begitu". Ujar Dzeko sambil bergidik. Toh lelaki itu juga sudah punya incaran kok, matanya melirik kearah Aluna yang nampak menyerahkan selembar kertas pada Yeni.

"Omong-omong Lo deket gak sih sama Aluna?". Tanya Dzeko tiba-tiba. "Aluna mah temen sekelas gue, lumayan deket. Gue sama Jihan yang paling deket sama Aluna". " Berarti Aluna ada cerita gitu kalau dia mau ikut games cupid ini?". Tanya Dzeko lagi tanpa mengalihkan tatapannya pada sosok Aluna. "Oh dia emang tertarik mau ikut, soalnya hubungannya sama Mario tuh udah toxic banget. Lagian tuh cowok bawa bala mulu sih ke Aluna, parah emang". Ujar Jefry tanpa sadar hampir menceritakan soal apa yang terjadi pada Aluna selama Dzeko pergi.

"Maksud Lo bawa bala?". Jefry sontak tergagap begitu menyadari kecerobohannya. "Ya gitu, gue gak ada hak buat ceritain masalah Aluna ke Lo. Kalau penasaran, tanya sendiri sama orangnya". Ujar Jefry cepat lalu pindah tempat begitu saja asal tidak dekat-dekat dengan Dzeko. Dzeko jadi penasaran dengan apa yang terjadi pada Aluna selama ia pergi, apalagi Mario pun tak terlihat batang hidungnya. Entah angin darimana yang membuatnya berubah pikiran, Dzeko mengambil form games cupid dan mengisinya secara cepat. Kalau Aluna ikut games cupid, maka ia juga akan ikut.

***

"Oh, konsep kali ini gadis pantai?". Tanya Viki pada Aluna, Baby, dan Jihan yang sudah berdiri ditengah-tengah lapangan indoor. Mereka dikelilingi oleh anggota club yang menonton. Kamera sudah dinyalakan, dance cover ini akan di unggah di YouTube setelah diedit. "Summer, hot! Hot!". Canda Baby sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan. "Rambut Aluna kelihatan lucu". Komentar Viki lalu Baby dan Jihan pun menarik dua kuncir kecil di rambut Aluna. Aluna tertawa malu-malu karenanya, "Ini malah kelihatan kayak telinga kan?". Tanya Aluna. "Enggak kok, cantik". Puji Jihan.

"Kalian bakal bawain lagu VIVIZ Loveade, kalian kelihatan cocok. Semua pasti nunggu, cover dance Bop Bop waktu itu banyak yang suka. Katanya kalian mirip member VIVIZ". Pujian Viki membuat ketiga perempuan itu malu, mereka tertawa geli sambil menutup wajah dengan telapak tangan. "Kenapa malu? Kalian kelihatan cantik, kalau gitu silahkan ke formasi masing-masing".

"Woooohoooo...". Teriakan para anggota club mulai menggema kala musik mulai terdengar. Komposisi tiga perempuan cantik yang sedang tampil tentu membuat mata para lelaki nampak segar. Dzeko pun tak bisa berkedip menatap Aluna yang terlihat begitu seksi dengan outfit super mini.

"Aluna... Oye... Oye... Aluna...". Bahkan anggota club pun punya yel-yel khusus untuk menyoraki Aluna karena perempuan itu merupakan idola di club dance Heart Beat. Dzeko akui kemampuan dance Aluna meningkat, ketimbang dulu saat awal bergabung. Aluna yang dulunya kaku saat menari kini terlihat luwes dan lincah. Ekspresi perempuan itu juga patut diacungi jempol, wow sejak kapan Aluna pandai berekspresi didepan kamera? Baby yang jago dance memang kerap mengajari Aluna, namun kalau soal ekspresi wajah memang Aluna jagonya.

Setelah team Aluna menyelesaikan tariannya, Dzeko langsung mendekati Aluna yang kembali duduk dipinggir lapangan. Dzeko menyentuh pundak perempuan itu hingga membuat siempunya menoleh. "Wow, Una udah banyak berubah ya. Udah jago dance juga". Bisik Dzeko, Aluna berdecih lalu memukul lengan lelaki itu pelan. "Iya dong, biar Lo gak malu ngakuin gue sebagai temen lo". Sindir Aluna yang dulu pernah dihina Dzeko karena tidak bisa menari. Dzeko tertawa lalu mengacak rambut Aluna, Aluna yang kesal pun memukul tangan lelaki itu "Ishhhh... Rambut gue udah disisir susah-susah jangan diberantakin, bego!". Omel Aluna. "Biarin aja, biar kek gembel sekalian". Bukannya berhenti usil saat diperingatkan, Dzeko malah semakin menjadi.

"Huft... Percuma ngingetin Dzeko. Bukannya berhenti malah makin menjadi". Gerutu Aluna sambil menghela nafas mencoba sabar. Perempuan itu pun mengalah dan merapikan rambutnya yang berantakan. Sementara si pelaku justru terkekeh bak tak punya dosa. "Omong-omong Lo belum kasih tahu gue alamat rumah Lo yang baru". Kata Aluna kemudian, pasalnya setelah bertemu malam itu di cafe keduanya belum sempat bertemu lagi. Aluna pun tak tahu dimana Dzeko tinggal, begitu juga sebaliknya. Dzeko tidak tahu Aluna masih nge-kos atau kembali tinggal bersama orangtuanya.

"Gue tinggal di apartemen B-Hit, kamar nomor 300". "Jangan bilang password apartemen Lo 30010509". Tebak Aluna jahil, nomor yang ia sebutkan adalah kombinasi tanggal dan bulan lahir keduanya. "Dihhhhhh... Sok tahu". Kilah Dzeko namun wajahnya memerah, pertanda tebakan Aluna tepat sasaran. Dari dulu jika menulis password, Dzeko akan menggunakan kombinasi nomor itu. Jadi mudah saja bagi Aluna untuk menebak password apartemen Dzeko. "Hahahaha". "Kalau Lo sendiri masih nge-kos atau...". "Masih nge-kos dong, bareng Baby". Bisik Aluna namun wajahnya nampak kesal. "Widih, udah akur nih ceritanya". Ledek Dzeko. "Ya gitu deh, Kakak kan harus ngalah". Aluna menekan kata Kakak. Dzeko tertawa kecil, lelaki itu merangkul bahu Aluna akrab. Lama berpisah namun keduanya tak canggung melakukan skinship seperti ini, sudah sama-sama nyaman sih.

"Habis ini mau kemana? Jalan yuk!". Bisik Dzeko tepat ditelinga Aluna. Wangi parfum perempuan itu membuat hati Dzeko seakan tergelitik. "Sorry, abis ini gue harus part time di cafe. Lain kali aja, Oke?". Kata Aluna nampak bersalah, ia melepaskan rangkulan Dzeko lalu tersenyum lebar-lebar agar lelaki itu tidak marah padanya. Dzeko manyun, ia sedih karena ditolak Aluna, tapi siapa yang tahu kalau sebenarnya Aluna hendak memberikan kejutan pada lelaki itu.

Dan malamnya sepulang dari part time di cafe, Aluna menuju toko kue. Perempuan itu hendak membeli cake untuk merayakan kembalinya Dzeko. Teringat sudah lama mereka tidak merayakan hari istimewa bersama. Biasanya keduanya akan saling memberikan kue dihari ulang tahun masing-masing. "Apartemen B-Hit kamar nomor 300 kan ya? Hihi... Gue bakal kasih kejutan yang gak akan pernah bisa dilupain". Kekeh Aluna lalu bergegas memilih cake dengan cream putih yang dihiasi stroberi diatasnya. Katanya mau bikin kejutan buat Dzeko tapi yang dipilih cake kesukaan-nya, dasar Aluna.

Sementara itu Dzeko yang baru saja nongkrong bersama teman lamanya pun masuk kedalam apartemen dengan lesu. Ia terjun bebas di atas ranjang begitu sampai dikamar. "Sial! Aluna tadi cantik banget...". Dzeko menutup matanya rapat-rapat lalu membayangkan cantiknya Aluna saat menari di lapangan indoor tadi. Tiba-tiba wajahnya memerah, ia mulai menggunakan Aluna sebagai objek fantasi liarnya. "Argghhhh... Shit!". Dzeko membuka celananya dan mulai melakukan rutinitas wajib dikala needy.

***

"Beneran 30010509 kah?...". Gumam Aluna sambil mencoba memasukkan digit nomor tersebut. "Uwah... Kebuka. Dzeko pasti kaget banget nih kalau ngelihat gue tiba-tiba dateng sambil bawa kue, hahaha". Aluna pun masuk ke dalam apartemen Dzeko sambil cekikikan. Ia berjalan mengendap-endap dan mencari kamar lelaki itu. "Nghhhhhh... Na... Una...". Suara rintihan yang entah datang darimana itu membuat Aluna celingukan. "Hah? Suara apaan tuh? Kok kayak ada yang manggil gue". Gumam Aluna bingung, makin didengarkan suara itu makin nyaring terdengar. "Apa Dzeko lagi kesakitan ya sampai ngerintih kayak gitu?". Aluna pun buru-buru menuju ke arah sumber suara, yaitu disebuah kamar yang sedikit terbuka. Perempuan itu pikir Dzeko sedang kesakitan atau bermimpi buruk. Namun ketika perempuan itu mengintip ke dalam kamar, mulutnya langsung menganga lebar.

"What the hell". Umpatnya dalam hati begitu melihat Dzeko sedang sibuk dengan benda panjang ditangannya yang ia kocok naik turun sembari memanggil-manggil namanya. "Aluna... Ahhh... Naaaa...". Panggil Dzeko berkali-kali. Jantung Aluna berdebar dan pipinya memanas. Sial, ia tak pernah membayangkan jika hal ini akan terjadi. Aluna bingung hendak berbuat apa, mungkin ia harus pulang dan pura-pura tidak melihat apapun. Tapi entah kenapa saat hendak berbalik, tiba-tiba ada kecoa yang terbang kearahnya. Karena takut, Aluna pun tanpa pikir panjang mendorong pintu kamar Dzeko dan ia terjembab dilantai.

Dzeko yang sedang asyik dengan kegiatannya pun jelas kaget melihat sosok Aluna yang jatuh dilantai kamarnya. Apalagi dalam keadaan ia sedang masturbasi sambil memanggil nama perempuan itu pula. Aluna pun malu dan tak berani mengangkat wajahnya "Shit! Kejutan yang gak akan pernah dilupakan kenapa kayak gini sih?! Please rasanya gue pingin menghilang saat ini juga". Batin Aluna meronta, ia malu karena memergoki seorang lelaki yang sedang masturbasi. "A-aluna, kok Lo ada disini?!". Dzeko dengan wajah merah padam dan suara tergagap mencoba menegur Aluna. "Sumpah bunuh gue sekarang juga! Dia pasti mikir kalau gue ini binatang, karena ngelakuin hal menjijikan sambil jadiin dia objek fantasi liar gue". Batin Dzeko yang rasanya ingin mati saat ini juga, gimana caranya ia bisa menatap wajah Aluna dihari-hari selanjutnya setelah kejadian memalukan seperti ini?

Aluna pun perlahan mengangkat wajahnya namun ketika menatap milik Dzeko yang panjang dan tegang tepat didepan matanya, perempuan itu shock "AAAAAAA....". Dzeko ikutan teriak, lelaki itu langsung mengubur tubuh dan wajahnya di dalam selimut. Sumpah demi apapun, Dzeko malu kepergok saat sedang melakukan hal yang tidak senonoh. Kepergok temen aja malu apalagi ini kepergok gebetan huhuhu... Mati aja Lo Ko!!!

***