webnovel

Cutton Candy

This is of Short Story about LOVE in pairing Hey Say Jump jika ada orang yang mencintaimu namun ia ingin menghancurkanmu. tapi masih adakah orang yang ingin menyelamatkanmu dari seseorang?

Cutton_Candy · Celebrities
Not enough ratings
16 Chs

Terror

[Chapter 5] Terror || ost : ai no shubiduba

"tunggu yurichan"

"apa?"

"maukah kau mengulanginya"

"me-ngu-la-ngi???"

"yang ditoko permen itu"

"eettoo....."

"eehh kau tak mau yaaa"

"bukan itu"

"lalu??"

"aku malu" ucap yuri dengan wajah semu memerah.

Yamada mengusap rambut Yuri yang halus seperti sutra itu lalu mengecup keningnya, nampaknya Yuri masih belum terbiasa dengan perlakuan semacam ini. Jantung Yuri bedegub kencang seakan tak ada habisnya membuat irama yang bertubi tubi menghujam dirinya, pandangan Yuri menjadi grogi melihat keluar jendela bianglala itu. Melihat hal itu yamada langsung ganti posisi tempat duduk yang awalnya di depan Yuri sekarang dia berpindah kesamping Yuri, tak perlu waktu lama ditariknya dagu kecil Yuri dan kecupan yama mendarat di bibir yuri. Yuri pun kaget dan menundukkan kepalanya.

"ada apa yurichan?"

"aa-aannoo" ucap yuri gagap

"aahh~ kau belum terbiasa yaa? Ahaha gomen nee"

"eehh kenapa kau malah meminta maaf?"

"ehehe kau lucu sekali Yurichan". Tak lama setelah itu bianglala kembali aktif, berputarnya bianglala itu ke bawah yama dan yuri segera terun dari wahana itu.

[kami segenap kru mohon maaf atas ketidaknyamanan anda dalam menaiki wahana ini, wahana ini akan segera diperbaiki karena ada kesalahan teknis] terdengar dari megaphone yang menggema terdengar sampai penjuru taman bermain.

Setelah turun dari wahana, yama lagi lagi merasa ada yang mengawasinya. Mencoba melihat ke kanan dan ke kiri, kedepan dan kebelakang yama seperti orang kebingungan. Tampak dari jauh memang benar ada yang mengawasinya sambil membawa kamera digital, orang itu berada pada arah menunjuk pukul 2 dan orang itu mencoba mengambil gambar yamada.

"siapa dia?" tanyanya bingung

"eehh siapa?" tanya yuri

"ahh tidak lupakan, ayo kita jalan"

"un un" ucap yuri. Tak lama mereka berjalan mereka menemukan satu wahana, yaitu rumah kaca dan labirin.

"yurichan kau masuk di wahana ini"

"aahh aku mau, yuk masuk wahana ini" diloket masuk wahana terdapat badut lucu yang menyambut mereka, "irrashaimasse" ujar badut itu. Mereka bergandeng tangan memasuki wahana itu, sambil tertawa melihat pantulan bayangan mereka di cermin yang meliuk liuk abstrak. Berjalan terus langkah mereka meninggalkan pintu masuk, tiba tiba lampu diwahana rumah kaca dan labirin mati. Mereka tak bisa melihat apa apa, tanggan Yuri masih menggenggam tangan yamada dan bersembunyi di balik bahunya.

"eehh ada apa ini?" ucap yamada

"aku takut yama-senpai" yuri ketakutan. Yamada mengeluarkan hp dari saku celananya dan menyalakan flash kamera punyanya sebagai ganti senter untuk penerangan.

"ayo kita segera keluar"

[mohon maaf atas ketidaknyamanan anda semua, nampaknya wahana rumah kaca dan labirin ada kendala. Segera menuju kepintu darurat. Terimakasih] terdengar suara diloudspeaker dalam wahana yang bergema. Yamada dan yuri segera menuju kepintu darurat yang sudah di sediakan oleh pihak wahana terdapat lampu hijau bergambar anak panah dan orang berlari. Mereka keluar dari rungan itu dan melihat cahaya senja

"sebenarnya ada apa sih? Dari tadi kita sial terus"

"sudahlah yama-senpai kita pulang saja" ucap yuri

"perut ku lapar kita makan dulu ya, di seberang taman ini ada kedai ramen yang enak"

"un un aku juga mau makan ramen". Mereka menuju gerbang taman bermain dan akan meninggalkan semua wahana yang ada serta masih terdengar musik khas sirkus yang menggema, di tengah jalan mereka bertemu dengan hika dan mizuki.

"ahh hika-chan kau dengan mizuki kesini?" ucap yamada

"hahaha iya kita ngedate. Eehh kita malakukan double date. Omong-omong kapan kau jadian dengan yuri?" ujar hika

"kau kan sudah ku kabari lewat sms seminggu yang lalu"

"aahh gomen hp ku rusak, jadi aku membelinya lagi dan ku belum meminta bertukar nomor lagi dengan mu yamachan"

"ciihh dasar" mereka bertukar nomor hp

"sudah ya aku mau lanjut jalan lagi, kalian mau pulang?" tanya hika

"ahh iya kita langsung pulang tapi sebelum itu kita mampir makan dulu"

"oke kalau begitu, jyaa nee~". Mereka melangkah pergi meninggalkan jejak mereka

"mereka seperti mirip ya ehehe. Nee senpai?" kata yuri sambil memandangi hika dan mizuki dari jauh

"ah iya hahahaha"yama was was akan orang asing itu dan lagi lagi penguntit itu mengikuti mereka pergi

"anooo yurichan"

"ada apa senpai"

"eettooo kita gak jadi makan yaa, aku langsung mengantar mu pulang saja"

"ahh ada apa?"

"uumm tidak, hanya saja ada yang tidak beres" yama mencoba memberi keyakinan pada yuri sambil memegang pundak yuri

"yyaahhh" yuri kecewa

"aaaa tapi kita bisa ganti minggu depan, yaa"

"uummm baiklah"

Sesampai dirumah Yuri.

"anoo senpai, makasih untuk hari ini"

"hehe iya Yuri sayang, aku pulang dulu ya. Baii baii"

"baii baii" yuri melambaikan tangan pada yamada

Yama berjalan meyusuri deretan perumahan yang sepi penduduk karna hampir tengah malam, yama masih merasakan ada yang mengikutinya. Yama mencoba berjalan agak cepat penguntit itu juga mengikuti langkah kakinya dan tiba tiba langkah yama terhenti penguntit itu pun juga meghentikan langkah kakinya

"siapa kau dan mau apa kau mengikuti aku seharian?" teriak yama, penguntit itu tak menyahut pertanyaan yama

"katakan pada ku kau itu siapa?" yama memutar badannya menghadap ke penguntit itu, nampaknya yamada tau siapa orang itu dilihat dari tinggi badannya dan posturnya.

"ohh ternyata kau daichan? ada apa kau mengikuti dan merusak kencanku dengan yuri"

"kau sudah tau aku, senpaiii ku iri dengan Yuri kembaranku sendiri" daiki melepaskan tudung kepala dan maskernya dengan menahan airmata

"tapi kenapa?? Kau dengan yuri sama sama cantik" hibur yama

"tidak senpai adik ku jauh lebih baik dariku, semuanya tidak adil" ucap daiki sambil meneteskan airmata

"lalu?"yama bingung

"iya lihat saja. Yuto juga suka yuri, sedangkan aku sudah lama menyukai yuto. Tapi yuto malah memilih adikku itu, dan sekarang kau malah pacaran dengan yuri" jelas daiki

"eehh??"

Daiki pergi meninggalkan yama di tengah jalan sambil menangis

"eehh chottoo" teriak yama

"jangan ikuti ku senpai"

"sigh .. kau berbeda sekali dengan adikmu" gumam yama

[pov daiki]

Ku melangkahkan kaki ku jauh dari hadapan yamada. Ku segera berlari menuju rumah, tepat di persimpangan jalan aku tak memperhatikan keadaan sekitar tiba tiba{tiiiiiiiiinnnnnnn} suara klakson mobil yang sangat keras, mobil itu hampir saja menabrakku. Seketika mobil berhenti dan aku langsung tergolek lemas kaki ku tak bisa ku gerakkan, ku melihat seorang pria datang menghampiriku yang turun dari mobil. Pria itu kelihatan sebaya denganku dan kelihatan tak asing bagi ku, dengan sigap dia menggendong ku dan masuk kedalam mobil aku sempat tak mendengar suara apapun saat itu juga ku tak sadarkan diri.

Saat ku terbangun kusudah berada di rumah sakit, aku tak ingat kejadian semalam kuhanya mengingat aku hampir saja tertabrak mobil. Beberapa saat setelah kusadar, ku mendengar suara yang tak asing bagi ku. Iya benar itu suara takaki, aku hanya bisa berfikir kenapa takaki bisa tau kalau aku ada disini.

[pov daiki end]

"kau sudah sadar?"tanya takaki

"eehh kenapa aku bisa ada disini?" tanya daiki

~bersambung~