webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 53

Briel sampai di kelasnya yang tampak riuh meski tak banyak murid di kelas tersebut, tak lama masuklah Gerald dan membuat kelas menjadi hening seketika.

"Selamat pagi," sapa Gerald menyapa semua murid kemudian tersenyum ketika Gerald mengarahkan pandangannya ke arah Briel.

Briel tersentak, rasanya ada yang beda pada Gerald hari ini. Benarkah Gerald tersenyum padanya? Bukankah Gerald tak pernah tersenyum di kelas? Gerald di kenal dingin di sekolah, dan jarang bahkan hampir tak pernah menyunggingkan senyuman.

"Ada yang berbeda, ya, Briel, dari Pak Gerald. Sepertinya, hari ini dia sedang bahagia," celetuk Jenny.

"Eh, iyakah? Aku tak sadar," ucap Briel canggung.

Jenny menatap Briel dengan lekat, membuat Briel tersenyum.

"Em... Bagaimana tiket konser kita? Apa sudah dipesan?" tanya Briel mencoba mengalihkan perhatian Jenny.

"Sudah, dong. Jenny tak mungkin lupa, 2 tiket vip konser sudah Jenny siapkan," ucap Jenny penuh antusias.

Briel memeluk Jenny gemas.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com