webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 114

Bugh!

Briel terperangah ketika Erland menghantam tengkuknya cukup keras menggunakan telapak tangannya.

"Apakah sakit?" tanya Erland panik.

Briel menoleh, dia menatap Erland dengan tajam.

"Kamu tak boleh memukulku seperti itu!" ucap Briel sedikit kesal.

"Aku bukan memukulmu, tapi aku membantumu agar kamu lebih baik," ucap Erland.

"Apanya yang membantu? Kamu memukulku terlalu keras. Tak tahukah, ketika kamu bersama wanita kamu tak perlu memakai kekuatan penuh!" kesal Briel.

"Baiklah, maafkan aku," ucap Erland dan membuka tutup botol mineral water. Dia memberikan air itu pada Briel.

"Minumlah," ucap Erland.

Briel menenggak air itu.

"Apa sudah lebih baik?" tanya Erland

"Ya," ucap Briel dan memalingkan wajahnya ke arah sungai.

"Aku tak berselera makan lagi. Bisakah kita turun sekarang ke sungai? Aku akan mengambil gambar di sana," ucap Briel.

Erland tak mengatakan apapun. Dia bangun dari duduknya dan mengulurkan tangannya ke hadapan Briel yang tengah mendongak melihat Erland.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com