webnovel

Crazy Wife Vs Cold Husband

WARNING! Terdapat konten dewasa di dalam novel ini. Harap bijaklah memilih bacaan. "Kamu bebas melakukan apapun di rumah ini, kamu bebas pergi ke manapun, dan aku tak peduli dengan itu! Tapi, satu hal yang harus kamu ingat! Jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku!" tegas pria berusia 25 tahun, berwajah Asia dengan ciri khas rambut panjangnya yang membuatnya terlihat tampan dan cool di mata para wanita, tepat di hadapan wanita yang baru saja sah menjadi istrinya. "Aku bahkan tak peduli dengan apapun yang berkaitan dengan dirimu! Jangan pernah menggangguku juga! Jika tidak, kamu akan tahu akibatnya! Kamu tahu, aku bisa melakukan apapun untuk membalas orang yang berani mengusikku! Dan, satu lagi. Jangan pernah menyentuhku, atau aku akan membuat dirimu menyesal, dan takan pernah sanggup untuk bangun kembali!" ancam gadis cantik serta berwajah lugu bernama Gabriela Anastasya Sasongko, berusia 21 tahun seraya menunjuk wajah pria tampan itu tepat di wajah pria itu. Siapa sangka? Di balik wajahnya yang lugu tersimpan sesuatu yang membuat pria itu hampir mengalami darah tinggi setiap harinya, serta mendadak membuatnya memiliki riwayat penyakit jantung. Menikah adalah jalan yang harus keduanya tempuh ketika keduanya terlibat dalam skandal yang terjadi akibat kesalah pahaman. Lantas, akankah pernikahan itu dapat membawa keduanya saling menerima kehadiran satu sama lain? Dan mungkinkah seiring berjalannya waktu dapat menumbuhkan benih cinta di hati keduanya?

Mahdania · Urban
Not enough ratings
409 Chs

CWCVH PART 109

Menjelang shubuh.

Briel mengerjapkan matanya saat tidurnya merasa terusik karena pergerakan di tempat tidur. Tak hanya itu, bahkan bahunya terasa pegal. Apa sebenarnya yang terjadi? Pikir Briel.

Briel tersentak ketika menyadari kepala Erland ada di antara lengan dan bahunya. Sejak kapan Erland tidur dengan posisi yang begitu dekat bahkan Erland memeluk tubuhnya.

"Kenapa kamu bangun?" tanya Erland membuat Briel terperanjat. Namun, Erland menahan tubuh Briel sehingga Briel tak sampai bangun.

"Kenapa memelukku, sih? Ini engap," ucap Briel.

"Kamu akan terbiasa, aku hanya khawatir. Takut kamu demam kembali," ucap Erland.

"Aku baik-baik saja, aku kepanasan," ucap Briel dan Erland menjauhkan tubuhnya.

Briel bangun. Dia mengambil guling dan meletakannya di antara posisinya dan Erland.

"Kenapa memakai pembatas lagi?" tanya Erland.

"Itu karena kamu terlalu menakutkan," celetuk Briel.

"Aku hanya memelukmu, aku tak memliki maksud lain," ucap Erland.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com