webnovel

Chapter 10

*6 Bulan Kemudian

"tak terasa sudah mau ujian pertengahan, apa yang sudah kau persiapkan Leon" ucap Kaga

"tidak ada" jawab Leon dengan wajah datar nya

"semoga kita bisa naik ke kelas A, karena ku dengar, jika di ujian kali ini mendapatkan nilai merah, akan di keluarkan" ucap Kaga

*Setelah Ujian

semua murid pun melihat nama mereka di papan pengumuman, dan Leon pun melihat kerumunan itu, lalu Leon melihat ke kanan yang dimana ada Kaga yang sedang merenung

"kenapa kau" ucap Leon

"aku.. tidak lulus" jawab Kaga

"ohh.." balas Leon

"senang bisa menjadi teman mu, ku harap kau tidak melupakan ku setelah ini, besok aku sudah tidak bersekolah disini lagi, jadi… selamat berjuang, ngomong-ngomong, kau masuk kelas B yaa, sekali lagi selamat" ucap Kaga dengan tersenyum dan menepuk bahu Leon

"(teman? relasi macam apa itu, aku tidak membutuhkan relasi yang tidak menguntungkan ku sama sekali)" pikir Leon yang melihat Kaga dengan tatapan datarnya

*Keesokan Harinya

"LEONNN… KITA SEKELAS" ucap Rikka yang memeluk Leon dari belakang

"kau bukannya di kelas A" jawab Leon dengan melirik Rikka

"yaaa ujian kemarin, ujian tertulis, karena aku tidak terlalu hebat, jadi aku diturunkan ke kelas B, aku hanya bisa menggunakan elemen Air dan Listrik, yaaa begitulah" ucap Rikka dengan tingkah cerianya

"(itu Rei Nayaka, oiya dia memang kelas B)" pikir Leon yang melihat sekeliling kelas

*Guru Masuk

"yaaa… semuanya, harap duduk" ucap Guru yang baru masuk ke kelas

semuanya pun bergegas ke tempat duduk masing-masing

"selamat untuk yang baru saja naik ke kelas B, dan untuk yang dari kelas A ke kelas B, sungguh menyedihkan, tidak masalah, karena kelas B adalah kelas yang terbilang cukup aman, jadi kalian bisa menarik napas lega, baik kita mulai kelas pada hari ini, oohh perkenalkan nama saya Akari Tachibana, panggil aku sesuka kalian" ucap Guru tersebut yang terlihat tegas, dan memulai pembelajaran

kelas pun dimulai, sampai pada akhirnya jam istirahat berbunyi, satu kelas pun mulai membahas soal hari Valentine yang sudah dekat

"apakah kau sudah tidak sabar mendapatkan coklat Norman, kau laki-laki paling tampan di sekolah ini, aku yakin kau pasti akan dapat coklat paling banyak" ucap anak kelas B

"tidak juga, kalian terlalu melebih-lebihkan, aku bukan orang tertampan di sekolah ini" balas Kyle

"kau selalu merendah norman" ucap anak kelas B

"(Valentine? coklat?)" pikir Leon

tiba-tiba Rikka datang ke meja Leon

"kau melamun apa? apakah kau mau coklat?" tanya Rikka yang tersenyum mengejek

"untuk apa" balas Leon yang dari menunduk kemudian melihat ke arah Rikka

"yaaa, begitulah hehe" ucap Rikka yang langsung berlari keluar kelas

*Kelas selanjutnya dimulai

"yahh, sekarang saya akan menjelaskan sesuatu, sekolah ini adalah awal dari dimana kalian akan menentukan masa depan kalian, setelah lulus dari sini, kalian akan memilih akan menjdi Hero, ataupun tidak. Kalian juga bisa menjadi Hero dari sekarang, itupun jika kalian memenuhi syarat kekuatan minimum. Sekolah ini hanya membantu kalian untuk membuka kekuatan yang terkunci di dalam diri kalian, dan hanya kalian sendiri lah yang bisa memaksimalkan kekuatan itu" ucap Akari

"(sekolah ini hanyalah awal dari segalanya, aku harus bisa menjadi seperti manusia)" pikir Leon

Rikka yang duduk di sebelah Leon pun kemudian berbisik ke arah Leon

"psstt, Leon.." bisik Rikka

Leon pun melirik ke arah Rikka

"apakah kau ada waktu setelah sekolah nanti? kalau tidak salah, ada Entrance tingkat rendah di belakang gunung, gimana kalau kita coba masuk kesana nanti?" ucap Rikka

"apakah tidak masalah?" tanya Leon

"tentu saja" bisik Rikka dengan tersenyum

*Pulang Sekolah

Leon berjalan keluar dari kelas, dan ingin menuju asrama, saat di gerbang asrama, disitu ada Rikka yang sudah menunggu

"Yo.." sapa Rikka yang sedang bersender di tembok

"sudah siap?" tanta Rikka sambil berjalan ke arah Leon

"ya" jawab Leon

"ayo kita pergi, tapi kita harus lewat tembok belakang, kau tau kan kita tidak boleh keluar dari area sekolah hihi.." ucap Rikka

Leon pun hanya terdiam dan mengikuti Rikka, mereka berdua pun pergi ke gunung ke tempat dimana Entrance berada, sesampainya di depan Entrance, Rikka menunjuk ke arah obor yang ada di Entrance

"lihat, api merah, walaupun kita masih terbilang Hero Rank F, tapi kekuatan kita setara Hero Rank E, ayo kita masuk" ucap Rikka

Leon pun hanya diam dan mengikuti Rikka dari belakang, mereka berdua pun masuk, dan di dalam Entrance itu tidak seperti Entrance Rank F seperti latihan di sekolah, tempat itu terlihat seperti Dungeon didalam goa.

"Leon, aku berubah pikiran, gimana kalau kita kembali saja" ucap Rikka

"aku berpikir sama" jawab Leon

saat ingin kembali keluar dari Entrance, tiba tiba kaki Rikka tertusuk dengan pisau yang dilempar oleh goblin

"AAAAAA… SAKIITTT" teriak Rikka yang terjatuh karena kakinya yang tertancap pisau

Leon hanya melihat Rikka yang sedang kesakitan, sampai Rikka pun pingsan karena tidak kuat menahan rasa sakit itu, Leon pun langsung membawa Rikka keluar dari Entrance, dan bergegas kembali ke sekolah, Leon membawa Rikka ke UKS, dan tidak menjelaskan apa yang terjadi.

"baiklah Sachiko, kamu boleh meninggalkan UKS, biarkan saya yang mengurusnya" ucap perawat UKS

"terima kasih" balas Leon

"(tindakanku sudah benar, aku tidak bisa mengandalkan kekuatanku, aku harus bertindak selayaknya manusia normal)" pikir Leon yang keluar dari UKS

dan Entrance yang dimasuki oleh Rikka dan Leon ternyata hancur, yang membuat monster yang ada didalam Entrance keluar, hal tersebut terjadi karena Entrance yang sudah dimasuki, harus di selesaikan, jika tidak Monster akan keluar dari dalam Entrance.

Rikka pun sadar dari pingsan nya, dia melihat kakinya yang sudah di perban, dia berpikir bahwa hal tersebut bukanlah mimpi, Rikka pun mengambil tas nya, dan mengambil coklat yang ada di dalam tas nya

"(sebenarnya aku hanya ingin memberimu coklat ini, tapi malah terjebak di dalam Entrance) pikir Rikka yang sedang memegang coklat

"(lagi pula, kenapa aku terlihat lemah sekali, bukankah aku bekas kelas A, yahh, tapi Entrance sangat berbeda dengan tingkatan kelas di sekolah ini)" pikir Rikka yang melihat tangan nya

To Be Continue…

Jujur aja aku agak capek ngetik “dengan wajah datar nya” gini deh, pokoknya kalo Leon Sachiko ngomong, mukanya ga ber ekspresi, apapun perkataanya mukanya tetep sama “DATAR” ga senyum, ga marah, ga cemberut, pokoknya ni orang ga punya emosi deh, cuma mas mas entitas kosmik, yang pengen jadi manusia.

LeonSachikocreators' thoughts