webnovel

Classroom Of The Elite : True Genius [Indonesia]

Ini adalah fanfic pertamaku, jadi masih harus belajar lagi untuk menulis Mungkin sifat Chara yang ada dicerita ini agak berbeda dengan cerita aslinya yang mungkin juga alurnya akan berbeda meskipun tidak banyak Chara bukan milikku kecuali Oc....... Semoga kalian senang membacanya Dan jika ada gambar..... Gambar bukan milik author .................. "Jadilah jenius sejati" "Jadilah orang yang akan menghancurkan jenius lainnya" "Aku menjalani hidup dengan bebas..... Tapi siapapun yang menantangku, aku tidak akan tinggal diam" Selamat membaca...

Rheinn · Anime & Comics
Not enough ratings
24 Chs

21 - Secret Meeting

Banyak murid kelas D yang masih mencari bukti atau saksi tentang masalah yang kelas D hadapi, tentu saja masalah ini masih masalah yang sama yaitu masalah tentang Sudou.

Seperti yang Ichinose katakan bahwa kelas B membantu kelas D dalam masalah ini. Meskipun ada beberapa orang yang tidak percaya dengan niat kelas B tapi mereka tetap membiarkan kelas B membantu mereka.

Ichinose bersama dengan teman dari kelasnya bernama Kanzaki Ryūji, dia adalah pria muda dengan tinggi rata-rata dengan rambut berwarna ungu kebiruan dan mata ungu. Saat ini mereka sedang membahas sesuatu bersama dengan Ayanokouiji dipinggir lapangan.

Berkat ide Kanzaki mereka menyebarkan berita untuk memberitahukan siapapun yang mengetahui masalah Ini untuk menghubunginya. Tentu saja bagi yang memberikan informasi akan mendapatkan imbalanya. Mereka mengumpulkan info lewat papan pengumuman kelas Online.

Tak lama kemudian Ichinose mendapatkan pesan yang isinya Ishizaki, salah satu orang yang berkelahi dengan Sudou adalah orang yang sering berkelahi saat SMP. Selain itu dua orang lainnya juga anggota Club basket yang kemungkinan mereka juga kuat, jadi aneh jika mereka bertiga terluka oleh Sudou yang sama sekali tidak terluka.

"Mungkin mereka sengaja membiarkannya menang. Kalau mereka bertiga melakukan ini untuk menjebak Sudou, semuanya jadi masuk akal." Ucap Kanzaki yang berpendapat tentang masalah ini.

"Aku juga setuju" Balas Ichinose.

Setelah itu Ichinose membayar pengirim informasi dengan bantuan Ayanokouiji sebelum akhirnya mereka berpisah.

'Bagaimana caranya dia mendapatkan poin sebanyak itu?' Batin Ayanokouiji yang melihat jumlah poin Ichinose saat tadi membantunya.

.....

Ren saat ini sedang menuju kamarnya tapi sebelum mencapai gedung asrama dia bertemu dengan ketua OSIS.

"Ketua OSIS, ada apa?" Tanya Ren karena ketua OSIS diam saja seperti ingin berbicara dengan Ren.

"Ada yang ingin aku bicarakan. Ikuti aku" Jawab ketua OSIS yang menyuruh Ren untuk mengikutinya dan berjalan pergi yang diikuti Ren.

"Bahkan kau tidak bertanya apakah aku ada waktu atau tidak. Apakah yang ingin kau bicarakan adalah hal yang penting?" Ucap Ren sambil mengikuti ketua OSIS.

"Kau selalu ada waktu, karena itu aku tidak perlu bertanya seperti itu" Balas ketua OSIS.

Memang benar Ren selalu saja punya waktu karena dia tidak memiliki sesuatu yang penting dikerjakan. Tidak seperti yang lainnya yang harus belajar, mengerjakan tugas, membantu kelas. Ren tidak menganggap itu penting, karena Ren hanya perlu sekali membaca atau belajar dan langsung paham, jika ada tugas dia akan menyelesaikannya dengan cepat, serta dia tidak pernah membantu kelas.

Jadi pada dasarnya ketua OSIS sudah mengetahui keseharian Ren. Ren tidak membantah dan tetap mengikuti ketua OSIS, meskipun yang akan dibicarakannya bukanlah hal yang penting.

Diperjalanan tidak ada percakapan dan beberapa menit kemudian mereka masuk kesebuah bangunan untuk makan, yang anehnya tidak ada satupun murid yang ada di tempat makan itu. Ren mengerti bahwa ketua OSIS tidak ingin murid lain tahu bahwa mereka berdua bertemu. Karena itu tempat makan jadi ada pelayan yang menghampiri mereka, mereka hanya meminta minuman saja yang datang dalam 5 menit.

"Sekretaris mu tidak ikut?" ucap Ren karena setiap kali dia melihat ketua OSIS pasti bersama dengan sekretarisnya.

"Ini bukan masalah OSIS, jadi dia tidak perlu ikut." Balas ketua OSIS.

"Jadi ada masalah apa, sampai ketua OSIS ingin bicara berdua denganku tanpa ada orang lain yang tahu?" Ucap Ren yang masih belum tahu maksud dari ketua OSIS.

Bukan berarti Ren tidak bisa menebak hanya saja ada banyak kemungkinan dalam maksud ketua OSIS seperti masalah tentang perbuatan dan sifat Ren, masalah yang dihadapi OSIS karena Ren, masalah kelas D, dll.

"Kau mengetahui tentang masalah yang terjadi pada kelasmu kan, Sakayanagi?" Ucap Ketua OSIS.

"Ya, Memangnya kenapa? Apakah ketua OSIS peduli dengan masalah yang dihadapi oleh murid bermasalah?" Ucap Ren sambil meminum minuman yang dia pesan tadi.

"Harusnya aku yang berbicara seperti itu. Jadi intinya kau tidak peduli dengan kelasmu, kah" Balas ketua OSIS yang sudah mulai terbiasa dengan sifat Ren.

"Begitulah, tapi yang ingin ketua OSIS bicarakan bukan hanya ini kan? Aku akan menjawab pertanyaan ketua OSIS jika aku boleh bertanya satu hal." Ucap Ren yang disertai kesepakatan dalam pembicaraan ini.

"Hmm.... Baiklah, aku akan menjawab pertanyaan darimu sebagai gantinya kau juga harus menjawab pertanyaan dariku." Ucap ketua OSIS yang setuju dengan kesepakatan Ren.

"Oke..... Kau ingin bertanya apa, Ketua OSIS?" Ucap Ren

Biasanya orang akan menjawab jika orang lain bertanya, tapi ada beberapa orang juga yang melakukan pembicaraan dengan kesepakatan seperti ini.

Karena diadakan kesepakatan seperti ini jadi pertanyaan yang akan keluar juga bukan pertanyaan yang mudah diketahui. Atau bisa saja menyangkut masalah pribadi meskipun tidak akan jauh.

"Jika kau sudah mengetahui tentang masalah pada kelasmu pasti kau juga sudah tahu cara menyelesaikannya, kan, Sakayanagi?" Tanya ketua OSIS sambil menyandarkan dagunya ditangannya.

"Tentu saja, kenapa?"

"Jika begitu mengapa kau tidak menyelesaikan masalah ini dari awal?..... Apa rencanamu?" Ucap ketua OSIS menatap Ren dengan serius.

"Seperti yang aku katakan bahwa aku tidak peduli dengan kelasku. Selain itu rencanaku adalah menunggu kesempatan yang akan menguntungkan bagiku" Ucap santai Ren.

"Jika begitu pasti kau memiliki bukti tentang masalah ini. Karena kau terlihat sangat percaya diri" Ucap ketua OSIS yang masih menatap Ren.

"Itu benar"

Yang dikatakan Ren semuanya adalah kebenaran, bukan karena Ren tidak bisa menutupi kebenaran tapi karena tidak ada gunanya jika menutupi kebenaran didepan ketua OSIS. Selain itu dalam kesepakatan juga harus menjawab dengan jujur jika tidak maka orang itu bisa dikatakan tidak profesional.

"Sekarang giliranku..... Ketua OSIS apakah boleh aku memanggilmu Manabu-Senpai?" Ucap Ren sambil menampilkan senyuman.

"Hoo..... Mengapa kau ingin memanggilku seperti itu" Tanya ketua OSIS karena dia sudah tahu bahwa apapun yang dilakukan Ren pasti menguntungkan baginya.

"Panggilan ketua OSIS sudah banyak yang memakainya..... Aku memanggil adikmu dengan Horikita.... Jadi tidak ada salahnya jika memanggilmu dengan Manabu-Senpai kan?" Jelas singkat Ren yang tentu saja tidak sepenuhnya benar.

..... Alasan mengapa Ren memanggil ketua OSIS dengan Manabu-Senpai memang karena panggilan ketua OSIS sudah banyak..... Meskipun ada maksud lain tapi Ren tidak memiliki kewajiban untuk mengatakannya karena ini adalah bagiannya.

"Hmm, Baiklah... Jadi apa yang ingin kau tanyakan?" Ucap ketua OSIS karena saat ini adalah bagian Ren untuk bertanya.

"Manabu-Senpai, sebenarnya kau sayang kan dengan adikmu" Ucap Ren sambil tersenyum.

"Apa maksudmu?"

"Banyak yang bilang bahwa tidak ada kakak yang tidak sayang dengan adiknya. Begitu pula dirimu, saat itu kau bilang bahwa Horikita belum berubah yang berarti selama ini kau memperhatikan dirinya" Jelas Ren yang mengingat kembali saat pertama bertemu dengan ketua OSIS.

"Hooo.... Jadi apa yang ingin kau tanyakan pada akhirnya?" Tanya ketua OSIS yang meminta Ren langsung menuju intinya.

"Aku hanya ingin tahu mengapa Horikita sangat ingin masuk kelas A... Dan aku yakin bahwa itu semua ada kaitannya dengan kakaknya" Ucap Ren yang langsung keintinya.

.. Tentu saja Ren bertanya tentang Horikita ada alasannya... Alasannya adalah agar dia bisa tahu sedikit masa lalu Horikita dan dia bisa memanfaatkan Horikita jika suatu hari diperlukan.

"Alasan mengapa dia ingin naik ke kelas A mungkin karena dia ingin membuatku menjadi perhatian kepadanya... Dari dulu dia tidak pernah berubah." Jelas singkat ketua OSIS.

"Jadi pada intinya adalah dia adalah seorang yang ingin menjadi seperti kakaknya, kah" Ucap Ren menyimpulkan dari penjelasan singkat ketua OSIS.

Mereka melanjutkan percakapan selama beberapa menit, Ren nyaman berbicara dengan ketua OSIS. sampai akhirnya ketua OSIS bertanya tentang sesuatu yang agak penting.

"Sakayanagi, ada satu hal yang ingin aku katakan lagi" Ucap ketua OSIS dengan tatapan yang serius.

"Ada apa, Manabu-Senpai?" Tanya Ren yang menatap kearahnya juga.

"Ada posisi yang kosong di OSIS, jika kau ingin aku bisa memberikannya padamu" Ucap ketua OSIS yang menawarkan suatu hal yang jarang terjadi.

.... Ren diam sebentar karena dia juga sudah memperkirakan kemungkinan bahwa dirinya akan diajak bergabung dengan OSIS tanpa tes...

"Apa Manabu-Senpai yakin? Itu adalah suatu hal yang sangat mempengaruhi sekolah, loh" Ucap Ren karena dia tahu bahwa jika dia bergabung pasti akan ada banyak hal terjadi.

"Aku yakin.... Selain itu tidak akan ada yang keberatan jika aku yang menyarankan itu" Jawab ketua OSIS dengan sangat yakin.

"Hmm... Mungkin jika aku tidak mengalami cedera ini, aku akan bergabung dengan OSIS. Pekerjaan OSIS tidak cocok dengan Keadaanku." Jelas Ren sambil menghela napas.

Pekerjaan OSIS itu berat apalagi dengan keadaan Ren yang saat ini menderita cedera diotak. Meskipun ketua OSIS yakin bahwa tidak akan ada yang keberatan tapi itu hanya sebatas didepan ketua OSIS.

Jika memang Ren tidak mengalami cedera mungkin saja dia akan masuk kedalam OSIS karena ada banyak manfaat disana. Selain itu juga Ren akan sering mendapatkan keuntungan jika dia ada di OSIS meskipun pekerjaannya berat.

Maksud dari perkataan Ren tadi adalah menolak ajakan ketua OSIS dengan halus. Ketua OSIS juga menerima keputusan Ren karena dia juga tahu keadaan Ren sekarang.

Karena sudah tidak ada yang ingin dibahas lagi akhirnya Ren berdiri tapi sebelum itu ketua OSIS berbicara.

"Satu hal terakhir yang ingin aku katakan... Kau itu siapa?" Ucap ketua OSIS yang kali ini terlihat sangat serius.

.. Alasan mengapa ketua OSIS berbicara seperti itu mungkin karena dia mencurigai Ren sesuatu, atau mungkin menemukan sesuatu yang membuat dirinya penasaran. Maka dari itu dia mengajak Ren bergabung dengan OSIS agar dia bisa mengawasi tindakan Ren.

"Aku juga tidak tahu..... Aku paham dengan mudah apapun yang aku lakukan, refleks ku sangat bagus meskipun aku cedera, staminaku sangatlah banyak yang membuatku tidak kelelahan secara fisik... Ada satu hal yang memungkinkan untuk menjelaskan tentang hal ini yaitu saat aku dulu" Ucap Ren sambil bersiap untuk pergi dengan mengaktifkan alat bantu berjalannya.

"Apa maksudnya itu?" Tanya ketua OSIS yang lagi lagi pesanaran dengan Ren.

"Saat aku masih belum menjadi Sakayanagi" Ucap Ren sambil meninggalkan ketua OSIS yang masih diam disana.

.. Ren tahu bahwa ketua OSIS sudah mengetahui bahwa dirinya bukankah keluarga asli Sakayanagi. Selain itu sampai sekarang Ren masih belum mengingat apapun yang terjadi saat dia belum menjadi Sakayanagi

Tapi ada satu hal yang diketahui oleh Ren tentang masa lalunya itu.... Mengapa dia bisa menjadi seperti sekarang adalah karena masa lalunya.

Masa lalu yang tidak biasa...

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan

Alasan mengapa author tidak Update lebih dari 1 minggu karena author sibuk dan disela sela kesibukannya itu author ketagihan membaca untuk referensi...

Jadi kali ini ceritanya akan kembali berjalan..

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts