webnovel

Classroom Of The Elite : True Genius [Indonesia]

Ini adalah fanfic pertamaku, jadi masih harus belajar lagi untuk menulis Mungkin sifat Chara yang ada dicerita ini agak berbeda dengan cerita aslinya yang mungkin juga alurnya akan berbeda meskipun tidak banyak Chara bukan milikku kecuali Oc....... Semoga kalian senang membacanya Dan jika ada gambar..... Gambar bukan milik author .................. "Jadilah jenius sejati" "Jadilah orang yang akan menghancurkan jenius lainnya" "Aku menjalani hidup dengan bebas..... Tapi siapapun yang menantangku, aku tidak akan tinggal diam" Selamat membaca...

Rheinn · Anime & Comics
Not enough ratings
24 Chs

20 - Class D Problems

Keesokkan harinya

Aku berjalan menuju kelasku dengan bantuan alat bantuku. Sesudah aku sampai dikelas suasana disana bisa dibilang agak ribut karena ada beberapa yang berdebat. Aku tidak mempedulikan percakapan itu, aku langsung duduk dikursiku dan menunggu pelajaran akan dimulai.

.... Ya aku tahu masalah perdebatan mereka.... Mereka membicarakan tentang masalah Sudou yang bertengkar dengan tiga orang dari kelas lain....

Beberapa menit kemudian Sensei datang dan langsung menjelaskan tentang masalah yang dihadapi kelas D. Sensei menjelaskan bahwa anggota Club basket dari kelas C mengajukan keluhan terhadap Sudou melalui pihak sekolah. Sudou menyerang mereka tanpa alasan yang jelas yang membuat mereka terluka.

Sudou berteriak bahwa tindakannya itu karena ingin membela diri, dia berkata bahwa mereka iri kepadanya karena dia masuk ke tim inti club basket.

... Hmmmm, maaf mengecewakanmu Sudou, tapi aku yakin bahwa bukan itu alasan mereka menyerangmu, melainkan ada yang menyuruh mereka melakukan itu...

Karena tidak ada buktinya jadi alasan Sudou itu tidak bisa dianggap oleh sekolah, jika ada saksinya maka ceritanya bisa lain.

"Semuanya, apa diantara kalian ada yang melihat atau tahu soal perkelahian Sudou-Kun?" Ucap Kushida sambil berdiri yang meminta murid kelas membantu jika mereka mengetahui sesuatu.

Seluruh murid menatap kearah Kushida kecuali diriku, aku melihat kearah luar jendela. Tidak ada gunanya juga aku mempedulikan masalah ini karena jika aku ingin aku bisa dengan mudah menyelesaikannya. Aku akan menggunakan rekaman dari drone ku jika waktunya sudah tiba dan itu menguntungkan bagiku.

Hmmm..... Berarti yang ingin menghancurkan kelas D adalah kelas C, jika memang benar mereka ingin menghancurkan kelas D, maka akan menunggu waktu saja bagi mereka untuk berencana menghancurkan kelas lain.

'Ryuuen, kah?' Batinku yang tiba tiba ingat nama pemimpin kelas C.

..... Mungkin saja selain diriku masih ada saksi lain yang melihat kejadian itu..... Yah, aku tidak terlalu peduli siapa dirinya karena hasil akhirnya tidak akan membantu.

"Mungkin lebih baik kalau kau dikeluarkan saja, Red Hair-Kun. Keberadaanmu itu benar benar tidak indah" Ucap seseorang yang membuatku melirik kearahnya.

Aku tidak tahu siapa dirinya tapi aku seperti pernah melihatnya. Tindakannya, perkataannya, gayanya, sudah dipastikan bahwa dia berasal dari keluarga yang terpandang. Yang dikatakan olehnya ada benarnya juga, Sudou adalah orang yang mudah marah jadi dengan alasan itu akan sangat mudah untuk menghancurkan kelas D.

Sudou berdiri dan berteriak karena tidak terima dengan perkataan pria berambut pirang tadi, tapi tindakan Sudou dihentikan oleh ketua kelas.

Seminggu dari sekarang akan diadakan rapat OSIS untuk membahas tentang masalah ini. Berdasarkan hasilnya, bisa saja kami akan menerima pengurangan poin atau Sudou dikenai hukuman kedisiplinan.

... Kedua hasil itu tidak akan berdampak padaku....

.....

<3rd POV>

Banyak murid kelas C sedang bersenang senang ditempat hiburan, pemimpin mereka juga ada disana. Ryuuen saat ini sedang menikmati minumannya ditemani banyak murid kelas C lainnya.

"Para monyet kelas D itu pasti sedang ribut" Ucap Ryuuen dengan nada menghina yang yakin bahwa kelas D sedang ribut.

Tidak lama kemudian masuk seseorang yang wajahnya dipenuhi luka, dia mengatakan bahwa tindakannya mungkin dilihat oleh orang lain yang membuat dirinya mendapatkan pukulan dari pria berbadan besar.

"Jalankan peranmu seperti yang sudah direncanakan" Ucap Ryuuen sambil menyiram minuman yang ada ditangannya ke kepala pria itu.

......

Kelas D lagi lagi ribut karena mendapatkan masalah baru. Semuanya menyalahkan Sudou tentang masalah ini karena masalah ini menyebabkan poin mereka kembali menjadi nol. Bahkan ada yang berharap bahwa Sudou lebih baik dikeluarkan saja.

Sementara Ren hanya membaca buku dengan santai seperti tidak terjadi apapun. Horikita sedang berbicara dengan Ayanokouiji tentang masalah ini, mereka berbicara tentang hukuman yang akan didapatkan kelas D.

Karena mereka belum tahu banyak tentang sistem disekolah ini jadi mereka belum bisa menentukan apapun. Kalau ingin naik kekelas A, murid kelas D harus menghilangkan semua kemungkinan penghalang yang ada.

Dalam pembicaraan itu Ayanokouiji yang lebih banyak bicara sementara Horikita hanya mendengarkannya. Setelah pembicaraan mereka selesai, Horikita menuju kearah jendela dan berdiri dibelakang Ren yang sedang membaca sementara Ayanokouiji hanya melihat itu.

"Sakayanagi-Kun, bolehkah aku bertanya?" Ucap Horikita yang tidak melihat kearah Ren, dia melihat kearah luar jendela.

"Apa?" Balas Ren yang tetap melanjutkan bacaannya sambil membuka halaman baru.

"Apakah kau mengetahui sesuatu tentang masalah ini?" Tanya Horikita melirik kearah Ren yang tidak peduli dengan sekitarnya.

"Apa maksudnya?" Ucap santai Ren masih tidak mengalihkan pandangannya dari buku.

Wajar saja Ren tidak mengerti maksud dari Horikita karena dia tiba tiba bertanya tentang hal yang tidak diketahuinya..... Meskipun Ren hanya pura pura tidak tahu.

"Sakayanagi-Kun, kau tahu sesuatu tentang masalah ini kan?" Ucap Horikita yang bisa dikatakan serius.

"Aku sudah bilang, apa maksudnya?" Ucap Ren yang masih berpura pura tidak mengerti apapun.

"Saat Kushida-San bicara tadi, kau mengalihkan pandanganmu sedangkan yang lainnya menatap kearahnya. Itu berarti kau tahu sesuatu kan, Sakayanagi-Kun?" Ucap Horikita yang yakin bahwa Ren mengetahui sesuatu tentang masalah ini.

"Jadi karena itu kau menyimpulkan bahwa aku tahu sesuatu tentang masalah ini?" Ucap Ren.

"Itu benar.... Jadi apakah kau mengetahuinya, Sakayanagi-Kun?" Tanya Horikita kembali yang sekarang dari nadanya agak kesal.

... Jika Ren jujur maka bisa saja dia berkata bahwa dia tahu dan masalah ini akan selesai... Tapi Ren bukanlah orang yang akan bertindak tanpa memikirkan apa kegunaan tindakan itu padanya.

"Entahlah..... Aku tidak melihat kearah Kushida karena aku tidak tertarik dengan pembicaraan itu" Ucap Ren sambil menutup bukunya dan memasukkannya kedalam loker.

Dari wajahnya terlihat Horikita kesal dengan perilaku Ren yang tidak peduli dengan kelas ini. Dia bertujuan untuk naik kekelas A jadi dia ingin berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi impiannya. Tapi karena ini ada didalam kelas dan Ren juga orangnya sangat tidak diketahui oleh Horikita, maka dari itu dia tidak melakukan apapun.

Sementara Ayanokouiji hanya melihat pembicaraan Ren dan Horikita dengan wajah datar. Sama seperti Ren, Ayanokouiji juga tidak berniat untuk naik kekelas A jika dia tidak dipaksa oleh Horikita.

"Semuanya, dengarkan aku. Aku ingin mempercayai teman sekelasku. Bagaimana kalau kita sama sama mencari saksi dan petunjuk tentang kejadian itu?" Ucap Hirata yang langsung diperhatikan oleh seluruh murid kelas D yang ada dikelas.

'Hmm.... Mempercayai seseorang adalah hal yang naif walaupun teman sekelasnya sendiri... Dia bisa saja dimanfaatkan jika dia terlalu percaya' Batin Ren yang juga ikut memperhatikan Hirata.

"Aku ikut saja"

"Iya, aku juga setuju"

Karena itu murid kelas D setuju untuk melakukan saran dari Hirata. Kemudian Kushida berjalan menuju tempat Horikita, Ayanokouiji dan Ren berada. Dia berniat mengajak mereka untuk membantu melakukan saran dari Hirata.

Dengan ucapan Kushida akhirnya Ayanokouiji setuju untuk membantunya begitu juga Horikita yang jika tidak diajak juga akan membantu. Sementara Ren hanya diam saja menyandarkan kepalanya ditangannnya.

"Sakayanagi-Kun, kau juga ikut membantu kan?" Ucap Kushida yang kali ini mengajak Ren, karena dia tidak dekat dengan Ren jadi dia mengajaknya dengan sopan tidak seperti saat dia mengajak Ayanokouiji yang terkesan memaksa.

"Hmm? Mengapa aku harus membantu kalian?" Ucap Ren tanpa emosi yang membuat Kushida terkejut sedangkan Ayanokouiji diam saja dan Horikita menyipitkan matanya.

"E-ehh, karena kita akan membantu Sudou-Kun" Balas Kushida dengan nada agak gugup.

"Aku sama sekali tidak tertarik dengan masalah yang bisa dengan mudah diselesaikan ini... Terlebih sudah cukup orang yang membantu" Ucap Ren yang langsung berdiri dan pergi keluar kelas.

Tentu saja itu membuat Kushida tambah terkejut sedangkan Ayanokouiji dan Horikita seakan menjadi lebih penasaran dengan Ren. 'dengan masalah yang mudah diselesaikan' yang keluar dari mulut Ren sangat dipahami oleh Horikita dan Ayanokouiji, itu berarti jika mereka menemukan petunjuk maka mereka bisa dengan mudah menyelesaikan masalah ini.

.... Tapi mereka tahu sifat Ren yang tertutup, jadi meskipun mereka tahu bahwa Ren memiliki petunjuk tapi mereka tidak akan memaksa Ren karena itu akan sia sia.

.....

Murid kelas D yang setuju membantu melaksanakan saran dari Hirata sudah kelelahan karena dari tadi sudah mencari tahu. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok dimana Ayanokouiji bersama dengan Kushida, Ike, dan Yamauchi, saat ini mereka sedang beristirahat.

"Kita tidak dapat saksi ataupun petunjuk." Keluh Kushida yang tidak bisa menemukan apapun.

Karena mereka tidak menemukan saksi ataupun petunjuk jadi ada diantara mereka yang menganggap bahwa Sudou hanya berbohong pada mereka.

Kelompok Hitara juga tidak menemukan apapun, itu yang mereka bilang saat menghubungi Kushida.

"Hei!! Ayanokouiji-Kun, Kushida-San" terdengar suara wanita yang adalah Ichinose yang menyapa mereka berdua.

"Ichinose-San?" Ucap Kushida yang melihat Ichinose mendekat.

Ichinose menjelaskan bahwa dia mengetahui dari kelasnya bahwa murid kelas D sedang mencari sesuatu. Karena hubungan antara kelas D dan kelas B jadi Ichinose memutuskan untuk membantu.

Karena itu Kushida menjelaskan masalah kelas D kepada Ichinose. Ichinose mendengarkan dengan serius sampai selesai, dia sudah mengetahui permasalahan tentang ini yang disebabkan oleh kelas C.

'Benar juga..... Sakayanagi-Kun bilang bahwa kelas D akan menghadapi masalah. Apakah ini yang dia maksud? Jika itu benar maka aku sudah di beritahu bahwa aku tidak perlu membantunya. Bagaimana ini?' Batin Ichinose yang ingat ucapan dari Ren.

Karena Ichinose tidak ingin mengecewakan Kushida dan Ayanokouiji jadi dia memutuskan untuk membantu kelas D. Meskipun Ren sudah menyuruhnya untuk tidak membantu tapi Ren mengatakan bahwa dia takut menyusahkan Ichinose sedangkan Ichinose tidak kesusahan sama sekali.

"Oh ya, apakah kalian melihat Sakayanagi-Kun?" Tanya Ichinose yang tidak melihat Ren disekitar Ayanokouiji.

"Sakayanagi-Kun? Kami tidak melihatnya, dia juga tidak ingin membantu masalah ini" Balas Kushida

"Mengapa?"

"Dia bilang bahwa dirinya tidak tertarik." Balas Kushida.

"Hah Hah Hah.... Memang itulah sifatnya" Ucap Ichinose sambil tertawa karena tindakan yang dilakukan oleh Ren.

Melihat Ichinose yang tertawa karena perkataan Kushida tentang Ren membuat semua orang disana bingung.

"Ichinose-San, apakah kau kenal dengan Sakayanagi-Kun? Sebelumnya juga kau pernah bertanya tentang dirinya" Tanya Kushida yang penasaran dengan hubungan Ichinose dan Ren.

"Tentu saja aku kenal.... Aku sering bertemu dengannya dikantin, dia juga sering membantuku maka dari itu aku sebisa mungkin membantu kelasnya" Ucap Ichinose sambil tersenyum.

"Hmmm... Aku tidak menyangka bahwa Sakayanagi-Kun membantu Ichinose-San" Ucap Kushida.

Wajar jika Kushida berbicara seperti itu karena Ren bahkan tidak ingin membantu kelasnya jadi dia terkejut karena Ren membantu Ichinose.

Beberapa waktu kemudian Ren tidak sengaja berjalan didekat dimana mereka sedang mengobrol. Melihat Ren yang sedang berjalan didekat mereka, Ichinose langsung memanggil Ren.

"Sakayanagi-Kun!!" Ucap Ichinose yang bisa didengar oleh Ren. Sementara yang lainnya melihat kearah Ren yang sedang berjalan kearah Ichinose.

Tidak sampai 3 menit Ren sudah berada ditempat mereka dan disambut oleh Kushida sementara Ren hanya menjawab singkat.

"Apa?" Ucap Ren dengan wajah santainya.

"Tidak ada. Aku hanya melihatmu dekat denganku jadi aku memanggilmu" Jawab Ichinose.

"Hmm... Apa yang kau lakukan?" Tanya Ren sambil melihat kesegala arah dimana dia menemukan murid kelas D.

"Aku dengar kalian mendapatkan masalah jadi aku memutuskan untuk membantu kalian. Ah, tenang saja aku sama sekali tidak keberatan." Jawab Ichinose yang hanya dibalas 'Hnn' oleh Ren.

Mereka melanjutkan pencarian sementara Ren dan Ichinose pergi. Mungkin mereka penasaran dengan sikap Ren kepada Ichinose tapi tidak ada gunanya juga jika mereka bertanya kepadanya karena akan sia sia. Sementara Ayanokouiji mungkin bisa memahami sedikit rasa penasaran mereka.

Diperjalanan saat Ichinose dan Ren sudah jauh dari murid kelas D lainnya, Ichinose memulai pembicaraan.

"Sakayanagi-Kun, boleh aku bertanya?" Ucap Ichinose yang ingin tahu sesuatu.

"Jika kau ingin bertanya, langsung saja" Balas Ren sambil tersenyum.

.... Sifat Ren benar benar berbeda dengan yang sebelumnya.....

"Apakah ini masalah yang kau beritahu padaku?" Ucap Ichinose yang sebelumnya sudah tahu bahwa kelas D akan mendapatkan masalah.

"Entahlah."

"...Bolehkah aku membantu kelasmu?" Ucap Ichinose dengan nada meminta.

"Lakukan sesukamu" Jawab Ren.

"Yey!!"

'Ya tidak masalah dia ingin melakukan apapun... Karena rencanaku akan tetap berjalan dengan sempurna' Batin Ren.

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts