webnovel

Suprise!

Pintu Rumah Fania yang tidak terkunci.

Membuat Signura sangat penasaran.

Biasanya rumah mewah memiliki pintu kunci otomatis.

"Aku masuk saja!!"

"Sudah akrab banget dengan Fania!! "

"Pasti tak apa-apa!!", pikir Signura langsung terobos melewati pintu.

Suasana dalam rumah Fania sangat gelap gulita.

"Prek...Pruk...Pruk!!! "

Signura mengendap-endap pelan berjalan.

" Prosskkk!!"

Suara petasan kertas yang meledak.

"Suprise!!! ", ucap Fania dan Mamanya.

Signura kaget melihat kue dengan lilin menyala di dalam gelap rumah.

Tetapi.

Ada angka 45th di atas kue tersebut.

"Ehhh!!"

Fania dan Mamanya sontak terkejut.

"Yaaa!!"

"Aku kira Papa yang pulang!!! ", keluh Fania.

Mama Fania menyalakan kembali lampu rumah.

"Maaf, Fania!!! ", salah Signura yang menyesal masuk tanpa izin.

"Tak apa-apa, Signura!!! ", akrab Fania yang minta bantuin bersihin kertas-kertas bertebaran di lantai.

Sekilas melihat hiasan ulang tahun yang indah ini membuat iri hati Signura.

Signura teringat ulang tahunnya hanya makan-makan saja tanpa hiasan.

Saat hendak menutup kembali pintu yang terbuka.

Mama Fania melihat Papa Fania sudah pulang tak jauh dari rumah.

"Fania!!! ", seru Mamanya yang minta tunda bersihin lantai.

Lampu rumahpun tak dinyalakan.

"Mama!!!"

"Faniaaa!!!", sahut Papanya yang terkejut rumahnya gelap.

Sekali diucapkan kata kejutan bareng Signura.

"Suppppriiiseee!!! "

Teriak sembari main petasan kertas cadangan.

"Woaahhh!!! " pura kaget Papa Fania karena sudah tahu hari ini ulangtahunnya.

Fania berjalan sembari memegang kue ulangtahun.

Tetapi.

Tak sengaja, kakinya menginjak kertas yang membuatnya terpeleset.

Waktu melambat saat Fania melepas kue ulangtahun ke arah belakang.

Signura melihat terpana ini berusaha menangkap kue ulangtahun.

Mama Fania juga ikut terpana.

Ikut berusaha menangkap kue ulangtahun.

Fania dalam keadaan jatuh pelan melambat ini melihat kemungkinan Signura dan Mama Fania.

"Tidaaakkkkk!!!", teriak pelan Fania

Signura menengok ke sampingnya.

Mama Fania juga menengok ke arah Signura.

"Prok!!"

Kepala mereka terbentur bareng.

Terpental pelan karena bertabrakan.

Kue ulang tahun masih melayang jatuh pelan melambat.

"Ooooohhhh, Tidaakkkk!!", teriak sedih Papa Fania yang mengulur tangannya dan melihat kue berharganya ini akan hancur.

" Pussssskkkk....Tookk!!!"

Kue Ulang Tahun ini mendarat pada meja makan dengan selamat tanpa hancur.

"Crinnkkkk!!", kilauan Kue Ulang Tahun tetap bugar.

Semuanya.

"Eehhhh!!!", bareng terkejut.