webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

IV-67. Teman Diskusi

"Baiklah, mulai sekarang saya akan mengendalikan segalanya. Sesuai kehendak saya. Saya sudah menyampaikan ini, berarti anda tidak memiliki kewenangan mencampuri keputusan-keputusan saya," Mahendra mengundurkan diri. Ketika dia sampai pada kamarnya, manik kata birunya melihat istrinya yang sedang dibantu Ratna menyisir rambut.

Mengetahui suaminya datang, Aruna meminta Ratna segera keluar kamar. Menyelesaikan kegiatan menata rambutnya dengan membiarkan rambut tersebut di gerai. Gaun putih sepanjang lutut —jatuh lembut menyusuri tubuhnya, menonjolkan kehamilannya. Mahendra menatapnya dengan lamat sampai perempuan hamil itu datang padanya dan menyambut harapannya, memberi pelukan pada pria yang kini duduk di tepian ranjang.

"Kau sangat cantik," dia bergumam, memberi kecupan di atas perut istrinya, "Istriku tak ingin makan lagi?" usul Mahendra, dan perempuan dalam dekapannya menggeleng.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com