webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

IV-241. Mari Kita Kendurkan

"Duduklah! Jav. Alvin."

Aruna pikir Mahendra lekas berkomentar terhadap apa yang ia lakukan.

Anehnya pria tersebut tidak mengomentari tindakan istrinya. Lelaki bermata biru itu melanjutkan makannya dengan tenang. Terlalu tenang sampai kini Aruna lah yang merasa tak enak hati.

Sama seperti yang di tunjukkan Mahendra anak buahnya juga begitu tenang melahap makanan.

Beberapa kali mereka saling curi pandang, dan memilih untuk bungkam walaupun raut wajahnya menunjukkan ekspresi penuh tanda tanya.

"Aku mengundang kalian di sini," perempuan itu mengambil nafas, berharap menemukan kata-kata yang paling tepat, "sebagai bentuk terima kasih, sudah bekerja dengan baik untuk kami," dia yang bicara merapikan duduknya, Menegakkan punggungnya, "sekali lagi terima kasih banyak," seutas senyum menggantung hangat di bibir Aruna seiring dengan matanya yang beredar menatap satu persatu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com