webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

IV-201. Meninggal Hari Ini

"aku tidak mengerti denganmu, yang kau lakukan seolah-olah berperan sebagai pelayanku. siap memenuhi segala permintaanku," lelaki yang detik ini berbicara sedang menenggelamkan seluruh bagian tubuhnya kecuali kepala hingga separuh dada bidang.

Anggota tubuhnya yang lain masuk di sela-sela busa. Matanya terpejam bersandar pada tepian batu pualam bath tub. Rambutnya yang hitam sepekat tinta jatuh di telapak tangan syakila.

Rambut itu baru saja dibasahi dan kini pijatan ringan disajikan telapak tangan sang Perempuan. sejalan dengan tindakan Syakila busa-busa kecil mulai tumbuh di sela-sela rambut menutup tinta hitam. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari bibir perempuan tersebut.

"Aku sedang bertanya padamu, mengapa kamu diam saja?" tanda tanya itu dihantarkan bersama dengan gerakan tubuh naik sedikit ke atas kemudian kepalanya menoleh ke belakang.

Matanya yang hitam pekat memburu jawaban.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com