webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

IV-200. Meremas Kertas Putih

"Kamu salah! Aku sedang bertindak sebagai partner yang sesungguhnya. Partner yang harus diakui keberadaannya. Bayi yang akan aku lahirkan perempuan. Jika pada akhirnya, aku hanya bisa melahirkan bayi-bayi perempuan, bagaimana kau bisa meneruskan estafet kepemimpinanmu pada putri-putri kita? Andai saat ini saja ibunya tidak diizinkan melihat apa-apa. Yang artinya putri kita tidak akan bisa mengajari apa pun?", sesuatu yang tidak bisa diprediksi tengah menyergap Mahendra. Menjadikannya tak bisa berkata-kata.

Pria ini masih terdiam. Dia belum menjawab ungkapan konfrontasi yang disuarakan istrinya. Tapi matanya fokus di sana, mengamati laci Nakas.

"baik, istirahat lah?" gumamnya lirih.

Dia membalik tubuhnya, lelaki bermata biru menginginkan istrinya merebahkan diri, kembali di atas ranjang.

Berusaha sabar, Membimbing dan mengarahkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com