webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat ¡ Urban
Not enough ratings
1020 Chs

IV-179. Ruang Berdinding Merah

Perilaku Wisnu itu mengundang tatapan dari Juan, pemuda paling serius dari yang lain. Bukan hal pertama bagi putra Rio untuk menjalani misi seperti ini, akan tetapi biasanya dia menjalankannya sendirian tanpa rekan dan tentu, segala hal di putuskan saja atas kehendaknya sendiri.

Bergabung dalam tim menjadikannya lebih tegang, terlebih sekarang dia mendapat mandat memimpin misi ini dan mengharuskan Juan mematuhi prosedur yang demi anggota timnya.

Sebagai orang baru yang harus membaur dengan cepat, selain perlu mengatasi sisi antisipasi yang kadang kala disajikan yang lain terhadap dirinya, sebab berdarah Diningrat.

Menelan kehendaknya menegur Wisnu dengan kata-kata, pemuda itu menjulurkan tangannya dan menepuk ringan lengan rekannya tersebut. Menjadikan si pemegang senjata tajam itu paham, sudah saatnya berhenti memainkan belati. Hal tersebut tak lepas dari manik mata biru yang memperhatikan sepupunya secara cermat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com