webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

IV-162.  Mempertimbangkan Pendapat

'Rio ingin membunuh bayiku? Atau mencari keberadaan Rey?' 

Pernyataan yang terukir di dalam kepala Hendra telah berhasil menghantuinya. Terdiam lama mengabaikan kebingungan anak-anak buahnya, Mahendra baru tergugah selepas Juan datang dan pemuda itu berdiri di hadapannya.  

Pelupuk matanya yang menerawang kosong ke bawah naik mengamati pemuda yang juga putra Rio. 'apakah layak memerintahkan ini padanya,' lelaki dengan sorot mata biru nan tajam- mengamati lelaki yang memiliki ikatan darah dengannya.  

"Yang lain boleh pergi," ekspresinya datar dengan suara tak bervolume. Namun, kalimat tersebut terujar dari mulut Mahendra maka dari itu tak akan ada yang berani mengabaikannya. 

"kecuali Herry," dan tentu saja Juan yang baru datang. semua memahami ini.  

Berangsur-angsur ruangan menjadi kosong, menyisakan empat manusia di mana salah satunya terbaring tak berdaya di atas ranjang.  

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com