webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

IV-153. Analogi Yang Unik (Menikah+)

Sejenak pria bermata biru menemukan kedamaian. Sayangnya, hanya bertahan sesaat. Sebab, kini yang mengeluh adalah dia yang dinikmati bagian tubuhnya.

"Ehmm, sabar, sebentar," bertautan mata, keduanya saling memandang satu sama lain. Hingga tanpa sadar, sang pria mulai mendekatkan wajahnya dan meraup bibir mungil milik istrinya.

"Apa kau memikirkan apa yang aku pi—Aarhh," perempuan ini kehilangan kata, selepas bibirnya terlepas dari pria di bawahnya yang kembali menyesap kuncup mekar miliknya.

"Lebih dari itu, aku menginginkanmu," dia yang berkata nafasnya naik turun, sebab menahan pergolakan batin di dadanya, "Tapi aku tak yakin kita bisa melakukannya dengan benar. Aku tak mau mendengarmu mengeluh, sayang," sesaat, hawa panas mendingin dengan membekunya dua manusia di atas ranjang yang saling mendamba.

"Apa kita perlu menonton tutorial, em?," mata coklat itu menawarkan semburat merah di pipinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com