webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-236. Telur Dipecah

Aku mendapati dokter dengan dua perawat memasuki ruang kamar kami. Mahendra terlihat baik-baik saja, ketika dia berusaha untuk duduk dari pembaringannya. 

Saat ku lihat seorang suster hendak mengganti pakaian suamiku, aku maju dan menggantikan tangannya untuk membuka buah-buah kancing di tubuhnya. 

Aku tersenyum di dalam hati kecilku tatkala aku sadar, kini aku telah tertular cinta egois versi Mahendra.

Aku menyadari tindakanku saat ini, ketika suster yang bertugas pun tak ku ijinkan menyentuh baju suamiku. 

Bagaimana aku tidak egois, ketika di sudut lehernya tanda perempuan lain masih menyapaku, sangat samar dan kecil.

Aku tetaplah perempuan biasa, yang sama seperti perempuan-perempuan lainnya. Mata kami sangat jeli, dan mampu menemukan hal-hal kecil untuk dihayati.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com