webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-163. Belajar Kesetiaan

"Bantu aku memecahkan kalimat ini?" Vian menatap lawan bicaranya, "Seperti kau yang memegang teguh janjimu untuk selalu membahagiakan kakakmu. Kehidupan keduaku mengajarkanku menjadi manusia bertanggungjawab, walaupun tanggung jawab itu terasa mustahil di emban," Vian mengulang penggalan kalimat Thomas.

"Kakak? Leona?" Raka membuat konklusi sederhana.

"Itu yang aku pikirkan," Vian melengkapinya.

"Vian kau punya barang bukti? Atau sesuatu di kepalamu dapat mendukung alibi ini?" Pradita kembali meraih kacamatanya.

"Jangan lupa, ruanganku hancur lebur tidak menyisakan apa pun?" monolog Vian mendorong kedua lawan bicaranya kembali mengamati saudara mereka yang tertidur dalam ruang tahanan berwarna putih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com