webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-149. Muffin

"Mommy,"

Deg

Suara ini berasal dari sisi kiri Aruna. Semua mata sontak direnggut oleh berdirinya sosok lelaki bermata biru, setelah menyadari dirinya di perhatikan orang orang di sekitar, Hendra duduk kembali.

"thank you for giving birth to me," ucap Hendra tanpa sadar menggetarkan banyak hati tersembunyi. Pria ini bahkan terserang gugup meraih sendok yang berjajar di hadapannya, tak lama diletakkan kembali, dia grogi, lagi-lagi membuat gerakan janggal, memutuskan mengambil kue muffin coklat dan buru-buru menikmatinya begitu saja.

Aruna tahu suaminya sedang gugup, cara Hendra menutupi ekspresi canggungnya dengan menjalankan aktivitas tidak penting seperti yang baru saja ia tunjukkan. Termasuk membatasi arah pandangnya terhadap orang-orang di sekitarnya.

"Apa muffin-nya enak?" perempuan yang menyadari kecanggungan menyerang seluruh anggota keluarga, lekas memutuskan memecah kebekuan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com