webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1019 Chs

III-143. Laksamana Perempuan

"Seperti apa cara Anda membuat ramalan,"

"putri Lesmana mau tahu?" Aruna mengangguk tegas.

"Berdirilah di tempat yang aku tunjuk," Aruna mengikuti arah telunjuk tetua Wiryo, "Sekarang berbalik lah!, buka matamu!"

Deg

_Cermin??_

Aruna terdiam lama, dia mencoba menerka, Apa maksud tetua Wiryo. Istri Mahendra menggunakan seluruh isi kepala tentu saja termasuk rasa yang tersembunyi di dadanya, bersama dengan gerakan meraba perut -tanpa sadar ia tunjukan-. Aruna menemukan sesuatu yang menurutnya sejalan dengan isi kepala tetua Wiryo, "apa karena aku terlihat lemah di mata anda?" dia membalik arah pandangnya. Mengamati tetua Wiryo. Perempuan tersebut tidak gentar sedikit pun.

"bisa jadi," lelaki tua mengangguk.

"Siapa perempuan hebat yang bisa memenuhi standar kuat di mata anda pada keluarga Djoyodiningrat?" Wiryo terdiam. Bahkan matanya tidak mengembara. Jelas dia tidak punya jawaban.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com