webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-141. Simbol Kenangan

"Gayatri, Aku ingin tidur dan dirawat di kamarmu," keluh Sukma, perempuan paruh baya tersebut mencoba bangkit dari pembaringan.

"Jangan lakukan!," suaranya dingin, pada ujung-ujung kalimatnya terpahat ungkapan larang mendesak, tentu saja mudah tertebak, gelombang suara tersebut milik tetua Wiryo.

dua pasang mata anggota keluarga Djayadiningrat mengamati kepala keluarga. Gayatri dan Mahendra sekedar mengamatinya.

Masih saja pria paruh baya tersebut menandaskan gertakan pada suasana sekalut ini.

Di sisi lain gerak-gerik Gayatri menunjukkan ke tidak peduli-annya terhadap gertakan tetua Wiryo. Perempuan yang hampir mencapai usia 50 tahun namun parasnya bak perempuan 30 tahunan, berjalan mengitari ranjang, melewati kursi roda tetua. Gayatri meraih telepon, ia membuat panggilan kepada asisten kesehatan yang siap sedia di rumah induk.

"Siapkan perawatan Oma di kamarku," ungkap Gayatri tanpa basa basi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com