webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

III-108. Terlalu Rumit Di Pahami

"mual dan muntah, gejala umum yang di alami perempuan hamil muda," mommy Gayatri secara mengejutkan hadir di antara mereka, berjalan mendekat membawa kursi dan buru-buru dibantu asisten rumah tangga.

"Aku nggak apa-apa," kalimat ini beradu dengan desah nafas, untung sekali kursi berada di dekatnya saat ini. Aruna terduduk, menikmati lelahnya menuruti rasa mual.

"Kau yakin?" calon Ayah mencoba menenangkan dirinya sendiri dengan membuat konfirmasi, perempuan di hadapannya mengangguk ringan. Lalu meraih ujung jari mata biru, mengelus ringan jemari lelaki yang saat ini berdiri di hadapan kursi tempat Aruna duduk.

"Aku sangat baik," ucapnya sambil memainkan jemari milik suaminya.

.

.

Malam panjang mengantar tidur perempuan telah terlewati . Mahendra turun dari ranjangnya setelah mengusap dan mengecup ringan pelipis istrinya. Pintu kamar dia buka lalu menutupnya rapat-rapat dengan sangat hati-hati supaya tak menciptakan suara.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com