webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

II-37. Batik Cafe & Lounge

"Damar kenapa kita berhenti?" komentar Aruna seberes Vespa antik milik si jangkung terparkir nyaman di sudut cafe dengan konsep Batik Cafe & Lounge. 

Jangkung tersenyum sekejap: "masuk saja, Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Sebentar saja, dan kau tidak akan kecewa" 

Dari caranya mendorong pintu cafe Aruna menangkap ada sesuatu yang berbeda pada diri Damar. Pria ini berhenti sejenak menatap sekali lagi gadis yang membeku di dekat motornya: "ayolah masuk"

Gerak tubuh si jangkung yang terbalut baju putih dan jaket Aditya meminta Aruna segera melangkah menuju dirinya.

"kenapa para waiters di sini tersenyum dan menyapamu" 

"karena gue keren, apa lagi?"

"Tidak.. tidak.. sepertinya bukan itu?!" Aruna memperhatikan beberapa orang di sekitar dirinya.

Bisikan lirih sempat menggetarkan gendang telinga gadis yang berjalan perlahan di belakang punggung si jangkung: "dia sudah datang?"

"Pingin minta tanda tangan deh"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com