webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

II-146. Lubang Di Hati

Pada detik ini, akhirnya Hendra mengerti maksud pria yang dulu menceritakan ketakutannya. Ketakutan nyata, tentang tak mau kehilangan manusia lainnya. 

Hingga satu persatu tim Pradita dan Raka silih berganti, sang pria yang berstatus suami masih setia di sana, menatap layar yang sama. Sampai rasa kantuk dan lelah mulai  menyapa manusia yang punya titik batas ketahanan dalam terjaga, suami Aruna tertidur di kursinya. 

***

"Kenapa dia?" ini pertanyaan Damar pada Juan yang baru saja menunjukkan keadaan Aruna.

"Jangan banyak bertanya, buka saja pintunya," si Hoodie telah melepas penutup kepala dan kain pembungkus wajah. Melangkah kokoh sambil membopong tubuh perempuan yang masih enggan terbangun. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com