webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

II-104. Mengunci Hati

Mendadak langkahnya terhenti, mengamati punggung perempuan yang mengenakan piama buah ceri milik istrinya. 

"Nana kemarilah," pinta lelaki bermata biru. Berikutnya datanglah langkah kaki mendekat, cucu Wiryo mengamatinya dengan saksama. Meraih ujung piama buah ceri lalu memegangnya. 

"Berapa banyak bajunya kau ambil," suara itu rendah dingin menyergap. 

"Jawaban Anna," Nana pernah begitu dekat dengan Hendra dari dia kecil sampai belia. Gadis ini memahami Hendra sedang dalam emosi tidak baik. 

"A-aku.. aku hanya meminjamnya," terbata-bata Nana menjawab pertanyaan dari suara mencekam Hendra. 

"Meminjam ya.. kalau begitu kembalikan sekarang!"

"tidak banyak kok., Hanya beberapa, yang lainnya aku membeli sendiri mungkin sedikit mirip," perempuan ini mencari alasan.

"Kembalikan!" kalimat perintah Hendra mulai terdengar lebih seram. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com